Trends Economic Issues

Ini Energi Terbarukan Paling Potensial di Indonesia

WIlayah kerja PGE. (dok PGE)

PT Pertamina (Persero) dalam upayanya memitigasi perubahan iklim konsisten mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan. Energi terbarukan yang paling potensial di Indonesia adalah panas Bumi (geothermal).

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Julfi Hadi menyampaikan bahwa geothermal berkembang menjadi energi terbarukan yang paling potensial untuk mengurangi karbonisasi sektor industri di Indonesia. Geothermal menciptakan peluang berkelanjutan dalam transformasi menuju pemanfaatan sumber daya energi yang ramah lingkungan.

“Ini dikarenakan panas bumi memiliki ketersediaan terbaik di antara energi terbarukan lainnya serta dapat dikontrol. Dengan potensinya yang sangat besar di Indonesia, panas bumi mampu menjadi baseload hijau untuk sektor industri, sebagai sumber energi terbarukan strategis yang utama,” ujar Julfi dalam Conference of Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (3/12/2023) waktu setempat.

Indonesia Special Envoy for The Global Blended Finance Alliance (GBFA) Mari Elka Pangestu mengungkapkan bahwa potensi panas bumi Indonesia yang sangat besar menjadi faktor krusial dalam mengupayakan dekarbonisasi terhadap sektor pembangkit listrik dan industri nasional. Kolaborasi dan investasi terutama dari sektor swasta diperlukan dalam mendorong percepatan dekarbonisasi di berbagai sektor. “Maka disinilah mekanisme blended finance perlu diimplementasikan,” ujar Mari.

Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau PGE, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16% dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030. Jika pertumbuhan PGE mengikuti rencana skenario agresif, perusahaan sendiri akan berkontribusi terhadap 5% pengurangan karbon nasional pada tahun 2030 serta berkontribusi 89 juta ton penghindaran CO2 selama 10 tahun ke depan.

Selain itu Perseroan juga memiliki strategi yang dijalankan diantaranya dengan menjajaki bisnis rendah karbon, yaitu green hidrogen dan green methanol serta mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia yang sedang berkembang. Caranya dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy.

Terkait dengan upaya memperluas dampak Perseroan terhadap perjalanan dekarbonisasi di Indonesia, Julfi mengungkapkan, saat ini Pertamina Geothermal Energy sedang mengembangkan produk sekunder (secondary product) panas Bumi. “Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hidrogen, dan ekstraksi silika,” ungkap Julfi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved