Management Trends

Valuasi Naik 50%, Igloo Raih Pendanaan Pra-Seri C US$36 Juta

Jajaran direksi Igloo. (dok Igloo)

Perusahaan insurtech Igloo mengumumkan berhasil menggalang dana senilai US$36 juta pada putaran pendanaan pra-seri C. Perusahaan investasi global Eurazeo dan perusahaan asuransi BNP Paribas Cardif, memimpin pendanaan tersebut.

Openspace dan La Maison, yang sebelumnya turut berpartisipasi dalam penggalangan dana Seri B dan Seri B+ Igloo, juga ikut serta dalam babak pendanaan ini. Pendanaan ini untuk mendukung ekspansi regionalnya melalui berbagai upaya akuisisi strategis.

Pendanaan ini hanya berselang 10 bulan setelah penggalangan dana seri B+ yang dipimpin InsuResilience Investment Fund II yang dikelola oleh BlueOrchard. Secara keseluruhan, Igloo sukses mengumpulkan dana sebesar US$100 juta.

Igloo berhasil mengamankan pendanaan ini dengan valuasi perusahaan yang meningkat sebesar 50% dibanding dengan saat seri B+ pada 2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan semakin dekatnya profitabilitas pada 2024.

Raunak Mehta, Co-Founder dan CEO Igloo mengatakan bahwa perusahaan berada dalam posisi untuk menggandakan nilai Gross Written Premium (GWP) dengan tingkat burn rate rendah. Model bisnis perusahaan yang berfokus pada engineering dan data, membuat Igloo selangkah lebih dekat menuju profitabilitas pada 2024.

“Dukungan dari para investor merupakan bukti dari pertumbuhan stabil dan ketangguhan Igloo di tengah-tengah tantangan industri. Babak pendanaan ini merupakan validasi dari strategi dan performa bisnis kami. Igloo adalah satu-satunya perusahaan insurtech di Asia Tenggara yang memiliki laporan laba rugi yang menjanjikan, portofolio multi-produk yang beragam, dan jalur distribusi yang luas,” kata Raunak.

Dana tambahan kali ini memungkinkan Igloo untuk membuka peluang merger dan akuisisi di level horizontal dan vertikal – setelah menambah lisensi sebagai broker di seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Igloo juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 20% di bidang engineering, komersial, strategi, dan produk asuransi.

Pada aspek peningkatan produk dan rantai nilai, perusahaan akan menambah fokus pada produk asuransi kendaraan bermotor, kesehatan, produk yang berhubungan dengan iklim, digitalisasi penjaminan dan klaim. tak hanya itu Igloo juga akan memgembangkan teknologi AI dan blockchain.

“Dukungan dari para investor ini akan membantu memperluas kemampuan Igloo untuk menyediakan layanan asuransi di seluruh Indonesia. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan kemitraan dengan para pelaku industri, perluasan penawaran B2C melalui website, dan pertumbuhan vertikal baru. Dengan begitu, kami dapat melayani lebih banyak pelanggan B2B dan B2C kami,” kata Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson.

Pasar asuransi Asia memiliki potensi yang luar biasa, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Namun, meski adopsi asuransi terus meningkat, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh layanan asuransi.

Menurut Roadmap Perasuransian Indonesia 2023-2027 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia yang berada di kisaran 3,5% pada 2021 telah menurun menjadi 2,7% pada 2022. Walaupun, hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena peningkatan PDB, yang berkorelasi dengan target pertumbuhan Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 pada 2045.

“Igloo menargetkan untuk memanfaatkan peluang ini, dengan memperkuat sistem digitalisasi sebagai salah satu strategi utama perusahaan, khususnya dalam lima tahun ke depan. Selain itu, Igloo juga akan terus mengembangkan kemitraan dan model bisnis keagenan agar dapat meningkatkan proses yang ada di seluruh rantai nilai asuransi,” kata Henry.

Pada 2022, perusahaan meluncurkan platform digital yang meningkatkan produktivitas mitra penjualan asuransi Ignite. Platform ini telah bekerja sama dengan 22.000 mitra di Indonesia dan Vietnam, dan memiliki target untuk mencapai 50.000 mitra pada akhir 2023, seiring rencana ekspansi ke negara-negara lain.

Igloo telah memfasilitasi lebih dari 500 juta polis dan menargetkan untuk menggandakan GWP dari tahun 2022. Kini, Igloo telah menjalin lebih dari 75 kemitraan di enam negara, memperluas penawaran produknya untuk mencakup pembiayaan konsumen, e-commerce, dan logistik.

“Kami sangat senang dapat berinvestasi di Igloo dengan perusahaan asuransi BNP Paribas Cardif. Dengan investasi kami di Tiongkok, Indonesia, India, dan Singapura, kami memperluas jejak kami dengan ambisi untuk menjadi pemain di Asia,” kata Matthieu Baret, Managing Partner – Venture Eurazeo.

Investasi Eurazeo berfokus pada perkembangan teknologi inovatif dan ide bisnis yang mendisrupsi industri asuransi. Sementara investasi Openspace yang berasal dari pendanaan tahap menengahnya, OSV+, berfokus pada putaran Seri C dan D untuk mendanai perusahaan-perusahaan teknologi transformatif di Asia Tenggara.

“Kami telah memantau performa Igloo dan terkesan dengan evolusi mereka menjadi platform berbagai asuransi dalam berbagai jalur distribusi dan produk. Kami yakin Igloo berada dalam posisi yang kuat untuk membantu mengatasi penetrasi pasar asuransi yang rendah di Asia Tenggara,” ujar Albert Shyy, Managing Director Eurazeo.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved