CSR Corner

Perkokoh ESG, BRI Menyalurkan Dana CSR dan TJSL di Kuartal III Capai Rp 85 Miliar

Sunarso, Direktur Utama BRI. (Foto : Istimewa).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada kuartal III/2023 menggulirkan dana program Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Renspobility (CSR) senilai Rp 21,51 miliar, naik 37,35% dari Rp 15,66 miliar di periode yang sama tahun lalu. Perseroan atau BRI pada Januari-September 2023 menyalurkan dana program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan non PUMK (Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) senilai Rp 64,16 miliar. Total Penyaluran dana CSR dan TJSL non PUMK ini senilai Rp 86,67 miliar.

Program ini melanjutkan program sejenis yang diimplementasikan BRI di periode sebelumnya. Perseroan sepanjang tahun lalu menyalurkan dana CSR senilai Rp 29,08 miliar atau naik sebesar 38% dari Rp 21,07 miliar secara tahunan (year on year) dan TJSL non PUMK naik menjadi Rp 284,91 miliar, tumbuh 5,34% dari Rp 270,46 miliar.

Perseroan juga menyalurkan kredit kepada penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). . Selama tahun 2022, BRI telah menyalurkan kredit UMKM kepada lebih dari 14 juta pengusaha mikro yang senilai Rp 849,2 triliun atau tumbuh 10,1% dari tahun sebelumnya.

Perihal kegiatan CSR dan TJSL yang dilakukan perusahaan, Herry Ginanjar, Vice Chairman Board of International Association for Public Participation (IAP2) Indonesia dan pengamat ESG, menyampaikan program CSR harus mempunyai orientasi dalam jangka panjang. “Kalau jangka pendek itu bukan CSR, tapi lebih ke donasi, charity, atau bantuan sesaat. Umumnya, program CSR berjangka panjang itu selama lima tahun atau lebih dari lima tahun serta sudah tercapai outcome-nya dan terasa dampaknya bagi para masyarakat dan lingkungan yang menjadi target program TJSL,” ucap Herry saat dihubungi SWAonline pada Sabtu (9/12/2023).

Ihwal ESG, BRI memperkokoh penerapan Environmental, Social, & Governance (ESG) yang tecermin dari pembiayaan berkelanjutan di BRI yang menyentuh Rp 694,9 triliun atau setara 67,5% dari total kredit yang disalurkan sepanjang tahun 2022. Penyaluran kredit UMKM yang disalurkan BRI pada kuartal III/2023 tumbuh 11,01% atau naik menjadi Rp 1.038,90 triliun dari Rp 935,86 triliun di kuartal III/2022. Dengan demikian porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dibandingkan dengan total kredit BRI.

BRI juga berkolaborasi dengan para mitra untuk program TJSL PUMK. Contohnya, BRI berkolaborasi dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), sebagai salah satu program TJSL.

Adapaun pencapaian BRI meningkatkan komposisi kredit UMKM menegaskan peran perseroan terhadap pengembangan UMKM. Bank BUMN yang berdiri sejak tahun 1895 itu berperan penting memacu pengembangan UMKM. BRI terus berkomitmen untuk memperluas layanan UMKM, terutama yang berorientasi keberlanjutan. UMKM berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sekitar 96,9% terhadap total penyerapan tenaga kerja nasional dan 60,5% terhadap total PDB (produk domestik bruto) Indonesia.

Dana CSR dan TJSL non PUMK BRI di 2022 dan 2021

Sumber : BRI

Presiden Joko Widodo pada pembukaan BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 mengapresiasi komitmen BRI untuk terus mendorong pemberdayaan dan pendampingan UMKM di Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa UMKM merupakan penopang ekonomi nasional. “61% PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97% tenaga kerja di Indonesia diserap oleh UMKM. Oleh karenanya saya menghargai dan mengapresiasi event ini, karena produk yang ditampilkan dikurasi sangat baik. Kemasan dan branding serta yang paling penting BRI mempertemukan UMKM dengan para buyer,” imbuh Presiden Joko Widodo pada Kamis (7/12/2023).

Presiden juga memberikan penekanan bahwa UMKM harus naik kelas go digital, go internasional. “UMKM harus mampu menguasasi pasar lokal namun tidak melupakan pasar global,” tegas Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan ini, Menetri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan berbagai program yang telah diterapkan oleh BRI, termasuk program pemberdayaan seperti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini telah terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara keseluruhan. UMKM adalah prioritas pertumbuhan ekonomi nasional, dan BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar diharapkan terus bergerak menciptakan ekosistem bagi pelaku UMKM dengan tujuan utama ekonomi tumbuh,” ujar Erick.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi salah satu langkah konkret perseroan sebagai lembaga keuangan yang turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia. BRI melihat adanya peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain”, imbuhnya.

Sunarso menambahkan bahwa nilai kesepakatan melalui business matching di ajang ini terus bertambah. Pada 2019 sebesar US$33,5 juta, naik pada 2020 menjadi US$ 57,5 juta dan pada 2021 kembali meningkat menjadi US$ 72,1 juta. Kemudian pada 2022 lalu nilainya menembus US$76,7 juta. Pada penyelenggaraan tahun 2023 ini, BRI menargetkan nilai kontrak sebesar US$80 juta.

Di samping economic value creation, Sunarso menjelaskan bahwa event ini juga menjadi perwujudan komitmen BRI untuk meningkatkan social value creation dengan berperan aktif dalam mendorong kemajuan, peningkatan kapabilitas serta kualitas UMKM di Indonesia. Dengan gelaran ini pula, diharapkan UMKM dapat membangun kembali kepercayaan diri berani tampil di pasaran mancanegara, dan menguatkan pemasaran di pasar lokal melalui perluasan channel penjualan di platform e-commerce.

Perseroan berkomitmen menerapkan sustainable finance dan mengintegrasikan aspek ESG pada kegiatan bisnis dan operasional perusahaan untuk memastikan keberlanjutan perusahaan. Hingga akhir September 2023, BRI telah menyalurkan kredit ke Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan/KKUB sebesar Rp 750,9 triliun, atau sekitar 66,1% dari total penyaluran kredit BRI. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 11,9% secara tahunan. Dari nominal tersebut, sebesar Rp 669,1 triliun disalurkan ke sektor UMKM, dan Rp 81,8 triliun disalurkan ke sektor Kredit Usaha Berwawasan Lingkungan/KUBL atau green loans.

Praktik ESG yang telah dilakukan BRI pun memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Indonesia. “Sesuai dengan business model-nya, BRI telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan riset internal, BRI telah berkontribusi sebesar sekitar 70% dari 85.1% pencapaian indeks inklusi keuangan Indonesia yang di survei pada tahun 2022,” jelas Sunarso pada Public Expose Live di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Sunarso mengatakan transformasi yang telah dijalankan BRI sejak tahun 2016 terbukti menghasilkan kinerja impresif baik dari sisi profitabilitas maupun balance sheet. Hal tersebut membuat perseroan semakin optimis menyongsong akhir tahun 2023 dengan capaian kinerja cemerlang. Laba bersih BRI per September 2023 sebesar Rp 44,21 triliun atau tumbuh 12,47% secara tahunan.

Dari sisi fungsi intermediasi, Sunarso mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% di tahun 2023. “Realisasinya, hingga akhir September 2023 penyaluran kredit BRI Group mampu tumbuh 12,53% menjadi Rp 1.250,72 triliun dan seluruh segmen kredit tercatat tumbuh positif. Pencapaian tersebut berada diatas target yang ditetapkan dan kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023,” jelas Sunarso.

Strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan ada dua. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) dan Pegadaian.

ESG Berlandaskan GCG

Setelah 2 tahun terbentuk, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam, atau tumbuh sekitar 17,3% dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp 614,9 triliun, atau tumbuh 9,5% secara tahunan. Kinerja finansial dan pelaksanaan CSR dan TJSL berbasis ESG itu selaras praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Berdasarkan survei Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2022 yang dilakukan oleh The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan Majalah SWA, BRI meraih skor GCG sebesar 95,18. Pada aspek Struktur Tata Kelola, skor yang diraih perseroan adalah 26,58, skor proses Tata Kelola 36,38, dan Hasil Tata Kelola meraih skor 32,22. Berdasarkan angka tersebut, BRI mendapat predikat Most Trusted Company (Sangat Terpercaya).

Sebelumnya, Sunarso menyampaikan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan bisnis, menerapkan pendekatan ESG dan kepatuhan dan tata kelola (governance) .BRI pada 2015-2017 menerbitkan strategi implementasi keberlanjutan, kebijakan kredit berkelanjutan untuk nasabah CPO (crude palm oil), yaitu harus memenuhi syarat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Kemudian, bergabung dengan first movers pada perbankan berkelanjutan.

Pada 2018-2019, BRI menerbitkan sustainability bond (US$ 500 juta), dilanjutkan dengan membuat Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan pada periode 2019-2023. “Kami juga ditunjuk sebagai Ketua Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (KBI),” ungkap Sunarso kepada Majalah SWA .

Terkait dengan aspek environment, di tahun 2020 BRI melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK). Kemudian, di tahun 2021, bank pelat merah ini mendirikan ekosistem ultra mikro, membentuk ESG Desk dan komite ESG, serta menjadi konstituen Indonesia ESG Leader Index (ESGL Index). Dan, di tahun 2022, kata Sunarso, BRI mendirikan divisi khusus ESG, mengembangkan strategi keberlanjutan BRI, bergabung dengan PCAF (Partnership for Carbon Accounting Financials).

Di bidang SDM, BRI juga memperhatikan komposisi gender; 42% dari total karyawannya adalah kaum perempuan, dan di level senior management 16%. Di sisi governance, BRI mengikuti sustainability strategy dari ESG Committee. “Penilaian governance BRI dari ACGS (Asian Corporate Governance Score) angkanya 110,2 dan CGPI 95,1,” ujar Sunarso. Selain itu, data privacy dan cyber security mengikuti Enterprise Data Management Division, Information Security & Governance Divion, Certified DA-SS dan ISO 27001:2013.

Skor dan Peringkat ESG BRI

Sumber : BRI

Implementasi ESG berbasis GCG di BRI Group diikuti oleh anak usahanya, misalnya PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Untuk meningkatkan jumlah nasabah ultra mikro dan menyalurkan pembiayaan kredit mikro di 2020 hingga tahun berikutnya, PNM memperkokoh tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) agar proses bisnis dan penyaluran kredit mikro selaras dengan regulasi.

Arief Mulyadi, Dirut PNM, menjabarkan jajaran direksi, komisaris, dan karyawan PNM berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip GCG untuk mencapai misi perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. “PNM berkomitmen melaksanakan GCG yang tertuang di Sistem Manajemen PNM (SM PNM) agar pelaksanaan GCG konsisten dipraktikkan oleh seluruh unit dengan melibatkan seluruh jajaran dan manajemen,” tutur Arief kepada Majalah SWA.

Anak usaha BRI ini menerapkan prinsip GCG yang mencakup asas transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Arief, sebagai pemegang tongkat komando di PNM, menggaungkan kelima asas ini dan mengkaselerasi insan PNM mengimplementasikannya.

Contohnya, SM PNM yang ditopang nilai dan budaya kerja PNM serta lima aspek GCG itu diimplentasikan berkesinambungan oleh karyawan. SM PNM ini merupakan panduan yang terukur dan akuntabel terhadap beragam aspek implementasi GCG. Kemudian, BUMN pembiayaan ultra mikro ini menerapkan Sistem Manejemen Kepatuhan berstandar internasional (ISO 37301 : 2021) dan Balance Score Card (BSC) di berbagai divisi, seperti divisi keuangan dan SDM serta cermat menerapkan tata kelola pengendalian risiko. “Kami rutin mengevaluasi implementasi GCG dalam membenahi operasional perusahaan yang bisa menciptakan layanan dan produk berkualitas serta meningkatkan daya saing,” ucap Arief menjabarkan.

PNM semakin melengkapi perangkat GCG agar memperkokoh tata kelola perusahaan. Sebut saja, mengembangkan Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang termaktub di Internal Audit Charter, menyusun pedoman gratifikasi, menyediakan Whistleblowing System untuk menangkal penyelewengan, memperbaharui pedoman perilaku (code of conduct), menerbitkan pedoman pelaporan pelanggaran, dan menyempurnakan infrastruktur GCG lainnya.

Perihal sistem pencegahan gratifikasi, Arief dan insan PNM boleh saja membusungkan dadanya. Sebab, PNM tercatat sebagai satu dari 11 BUMN terbaik yang memproses pelaporan gratifikasi di 2022, menurut data Komisi Pemberantasa Korupsi. Ranking PNM pada tahun ini naik ke posisi sebelas dari urutan ke-55 di 2021. PNM mengembangkan proses pelaporan gratifikasi digital yang terpadu pada aplikasi PNM Digi untuk memudahkan proses pelaporan. PNM mencatat jumlah laporan gratifikasi sebanyak 22 laporan pada periode Januari-Juli 2022.

Capaian lainnya, PNM memperoleh skor 82,45 dengan kategori Trusted pada pemeringkatan GCG yang dihelat Majalah SWA bersama The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Serangkaian inisatif dan pencapaian yang diukir PNM untuk memperkokoh GCG itu diapresiasi oleh insan PNM.

BUMN yang beroperasi sejak 1999 itu mengemban amanah untuk bergerak adaptif dan agresif menyalurkan kredit mikro ke masyarakat pra sejahtera dan para penggiat usaha ultra mikro. Walau terhadang badai pandemi, PNM bertekad menjadi lembaga pembiayaan yang memberikan nilai tambah berkelanjutan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK).

Para insan PNM, lanjut Arief, mengedepankan prinsip kehati-hatian sesuai protokol kesehatan tatkala mengunjungi masyarakat dan komunitas di sentra usaha mikro hingga kawasan pedalaman. Mereka mengedukasi serta mengajak masyarakat pra sejahtera agar terhubung dengan jasa keuangan ultra mikro. Pegawai PNM turut memberikan pendampingan usaha agar penggiat UMi bisa meningkatkan kesejahteraan.

Agresif dan Patuh GCG

Hasilnya,”Alhamdulillah, nasabah PNM bisa menembus 7,8 juta di akhir 2020 dan 10 juta nasabah, yang tercapai pada 17 Agustus 2021. Jumlah nasabah PNM ini melampaui nasabah Grameen Bank,” imbuh Arief. PNM tercatat sebagai perusahaan penyalur pembiayaan berbasis kelompok mikro terbesar di dunia lantaran jumlah nasabahnya per September tahun ini mencapai 12,9 juta. Adapun, Grameen Bank adalah bank di Bangladesh yang nasabahnya sejumlah 6,5 juta dan pendirinya adalah Muhammad Yunus yang mendapatkan Nobel Perdamaian tahun 2006.

Pencapaian itu merupakan hasil dari strategi bisnis PNM, diantaranya mengimplementasikan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro), selektif dan efektif melakukan penetrasi pasar, memperluas layanan di wilayah potensial, meningkatkan produktivitas kantor-kantor cabang, merangkul nasabah-nasabah lama melalui peningkatan kualitas pelatihan dan pendampingan nasabah di program pengembangan kapasitas usaha, dana melakukan riset untuk mengembangkan skala bisnis para nasabah.

Langkah taktis lainnya adalah meningkatkan produktivitas dan kompetensi pegawai mengoptimalkan program pendidikan dan pelatihan berformat konvesional (luar jaringan/luring) dan dalam jaringan (online ) kepada nasabah dan memperkuat sinergi holding UMi. Pada September 2021, PNM dan PT Pegadaian melebur di holding UMi yang dipimpin BRI. Kolaborasi dan sinergi holding UMi ini diyakini Arief bakal mengakselerasi target penambahan nasabah sebanyak 14 juta di tahun ini, memangkas biaya pendanaan (cost of fund), dan memperluas jangkauan pelayanan.

PNM gencar meningkatkan produktivitas dan inovasi pegawai yang mengemban tugas sebagai account officer (AO), menambah kantor cabang, meningkatkan sinergi holding UMi di kantor co–location, dan digitalisasi bisnis. “Terkait transformasi digital, kami telah mengenalkan aplikasi PNM Digi kepada para nasabah dan digitalisasi SDM yang terkait implementasi GCG,” ucap Arief.

PNM juga rutin melakukan riset untuk mengidentifikasi kebutuhan para nasabah untuk pengembangan produk serta bisnisnya nasabah. Kemudian, PNM mengoptimaliasai pendanaan internal serta diversifikasi sumber pendanaan dari pasar modal, bank, dan pemerintah. Salah satu jejak keberhasilan PNM adalah menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun di 2021. Dana obligasi tersebut digunakan seluruhnya untuk modal kerja melalui penyaluran pembiayaan kepada nasabah. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved