Capital Market & Investment

Investasi Tiktok di Tokopedia Puluhan Triliun Rupiah, Saham GoTo Tidak Terdilusi

Tokopedia Tower. Tiktok resmi jalin kemitraan dengan Tokopedia dengan investasi puluhan triliun rupiah

Tiktok dan Tokopedia melakukan kemitraan strategis jangka panjang untuk memajukan UMKM Indonesia. Sehubungan dengan kemitraan ini, GoTo (induk Tokopedia), Tokopedia serta Tiktok telah menandatangani beberapa perjanjian secara terpisah.

Sekretaris Perusahaan GoTo R.A Koesoemohadiani mengungkapkan pada 10 Desember 2023 telah ditandatangani perjanjian pembelian aset sehubungan dengan rencana untuk melakukan pembelian aset oleh Tokopedia, berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia dari TikTok. Nilai pembelian sejumlah US$340 juta atau setara dengan Rp5,338 triliun.

“Rencana pembelian aset ini diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2024. Bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur di dalam Perjanjian Pembelian Aset Rencana Pembelian Aset ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur di dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Senin (11/12/2023).

Selanjutnya pada tanggal yang sama, dilakukan juga perjanjian pengambilbagian saham sehubungan dengan rencana investasi dari TikTok kepada Tokopedia dengan nilai investasi sebesar US$840 juta atau setara dengan Rp13,188 triliun. Ini akan digunakan untuk mengambil bagian dan membayar secara penuh atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh Tokopedia (rencana investasi).

Koesoemohadiani melanjutkan, sebagai bagian dari rencana investasi, pada saat penyelesaian rencana investasi, Tokopedia juga akan menerima Promissory Note dari TikTok sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp15,7 triliun (rencana pemberian Pnote). “Promissory Note dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja Tokopedia di masa mendatang,” ucapnya.

Apabila rencana investasi ini dapat diselesaikan oleh para pihak, hal ini akan menyebabkan TikTok menjadi pemilik dari 75,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di Tokopedia. Kepemilikan GoTo menjadi 24,99% di Tokopedia. Namun demikian, para pihak telah sepakat bahwa kepemilikan perseroan di Tokopedia tersebut tidak akan terdilusi lebih lanjut. Dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok.

“Para pihak telah sepakat bahwa kepemilikan Perseroan sebesar 24,99% di Tokopedia tidak akan terdilusi lebih lanjut oleh pendanaan dari TikTok di masa depan kepada Tokopedia. Dengan demikian, perseroan akan mempertahankan kepemilikan 24,99% dalam bisnis ecommerce yang lebih besar dan terus mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan pesat industri e-commerce Indonesia,” ujarnya.

Rencana Investasi diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2024 bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur dalam perjanjian atas Rencana Investasi. Rencana Investasi antara Tokopedia dan TikTok bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK 42.

Dengan investasi dan komitmen pendanaan dari TikTok, kata Koesoemohadiani, GoTo tidak perlu melakukan pendanaan untuk Tokopedia.Ia melanjutkan perseroan juga akan menerima arus pendapatan yang berkelanjutan dari Tokopedia sepadan dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia, di mana akan berkontribusi secara langsung pada EBITDA perseroan.

Hal ini juga membuat perseroan dapat mengambil keuntungan secara langsung atas pertumbuhan yang pesat dari industri e-commerce Indonesia. Perseroan dapat memfokuskan sumber daya dan modal kepada lini bisnis layanan on-demand, di mana berada di jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal empat 2023 dan financial,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved