Menutup tahun 2023, Airasia Move (sebelumnya dikenal sebagai airasia Superapp) merangkum sejumlah tren wisatawan lintas Asia Tenggara. Di mana pertimbangan harga menjadi faktor krusial yang menentukan preferensi dan loyalitas pengguna aplikasi.

Chief Executive Officer Airasia Move, Nadia Omer mengatakan, tren wisatawan yang diamati sepanjang tahun selaras dengan komitmennya untuk menciptakan ekosistem perjalanan yang inklusif dan terjangkau bagi siapapun. Dengan memahami perilaku pengguna, pihaknya terdorong untuk terus berinovasi dan menyempurnakan aplikasi pada tahun mendatang.

Berdasarkan perilaku transaksi pengguna aplikasi tersebut, tanggal menuju gajian atau pekan terakhir di setiap bulan merupakan periode puncak pembelian tiket pesawat dari seluruh maskapai yang tersedia di dalam aplikasi. Selama tahun 2023 tercatat jumlah pemesanan tiket pesawat tertinggi pada sejumlah destinasi seperti Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu (Malaysia), Bangkok dan Chiang Mai (Thailand), serta Manila (Filipina).

“Setidaknya, terdapat lebih dari 30% pengguna aplikasi yang mencari penerbangan menuju rute tersebut. Saat ini, kami menawarkan penerbangan dari AirAsia, Turkish Airlines, Etihad, ANA, KLM, Air Arabia, Air New Zealand, Citilink, Bangkok Airways, Royal Brunei, Vietnam Airlines, Jeju Air,” ujarnya.

Sama dengan poin sebelumnya, 74% pengguna memilih akomodasi dengan kisaran harga Rp800 ribu hingga Rp1,3 juta. Sejumlah nama hotel yang menjadi pilihan utama para pengguna lintas Asia Tenggara, antara lain Resorts World Group, Ibis, dan Fave hotel. Menariknya, mayoritas pemesanan hotel dilakukan sekitar 30 hari sebelum kedatangan, sementara pemesanan tiket pesawat dilakukan jauh sebelumnya.

“Fakta ini telah menegaskan kembali posisi kami sebagai platform OTA+ yang selalu mengedepankan harga terbaik bagi para pengguna. Total 2,3 miliar poin yang ditukarkan setara dengan 106 ribu tiket penerbangan Jakarta – Penang pada periode promo Final Call,” kata Nadia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id