Technology Trends

Investasi Besar di AI, Jobstreet Hadirkan Banyak Fitur Baru

Dengan single platform ini akan semakin mempermudah koneksi antara pencari kerja dan perusahaan di delapan negara Asia Pasifik. (Vina/SWA)

Jobstreet mengumumkan transformasi menyeluruh pada platformnya dengan meluncurkan platform SEEK terbaru di Indonesia. Platform ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) milik perusahaan induk, SEEK, untuk semakin mempermudah koneksi antara pencari kerja dan perusahaan.

Varun Mehta, COO Indonesia Jobstreet by Seek mengatakan, terjadinya transformasi platform Jobstreet bermula dari investasi Seek sebesar AUD$180 juta atau sekitar Rp1,84 triliun (kurs Rp10.261,2 per dolar Australia) yang dilakukan selama tiga tahun terakhir untuk mengintegrasikan tiga pasar tenaga kerja online di Asia Pasifik, yaitu SEEK (di Australia dan Selandia Baru), Jobstreet (di Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), dan Jobsdb (di Hong Kong dan Thailand).

Program ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan Seek dan berkontribusi dalam pasar kerja di seluruh wilayah Asia Pasifik. Untuk diketahui, Seek merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX: SEK) dengan portofolio pasar tenaga kerja online yang beroperasi di Asia Pasifik dan Amerika Latin.

“Ini upgrade teknologi yang paling besar di hidup Jobstreet selama ini. Pada Oktober lalu kami sudah integrasikan di Australia dan Selandia Baru, November di Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Selanjutnya Januari 2024 di Hongkong dan Thailand. Melalui integrasi ini, pencari kerja dan perusahaan akan terhubung ke semua negara tersebut,” jelas Varun dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa dengan memanfaatkan AI, platform baru Jobstreet dapat menilai kecocokan pencari kerja, menyeleksi lamaran, dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi melalui data dari berbagai sumber, termasuk resume pencari kerja, deskripsi lowongan kerja, dan keputusan perusahaan sebelumnya.

Dengan demikian, pencari kerja sekarang akan melihat sebuah lencana ‘Anda mungkin calon pelamar kuat’ jika mereka adalah pelamar yang kuat untuk posisi tersebut. Hal ini akan meningkatkan peluang mereka untuk melamar posisi tersebut, dan pada akhirnya memberikan kecocokan yang lebih baik karena pengalaman dan keterampilan yang selaras dengan persyaratan pekerjaan.

“Hal ini juga menguntungkan perusahaan karena akan menerima lamaran pekerjaan yang lebih berkualitas dan relevan untuk lowongan yang mereka publikasikan,” lanjutnya.

Untuk membuat proses pencarian kandidat lebih efisien bagi perusahaan, perekrut juga dapat memilih pertanyaan-pertanyaan yang direkomendasikan oleh AI. Jobstreet menyediakan 30.000 pertanyaan untuk membantu menyaring kandidat berdasarkan posisi pekerjaan. Dengan cara ini, kandidat yang paling sesuai dapat dengan mudah diidentifikasi berdasarkan jawaban mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

“AI kami sudah mempelajari semua peran yang ada di Jobstreet, dan sering ditanyakan oleh HR untuk pre-selection sebelum wawancara. Misalnya, bagaimana kamu menilai kemampuan bahasa Inggris. Nanti ada pilihan ganda untuk dijawab oleh pencari kerja. HR bisa mensortitr kandidat yang menjawab dengan tepat lalu dipindahkan ke shortlist,” ujar Sawitri, Indonesia Country Marketing Manager Jobstreet.

Platform baru yang didukung oleh AI ini juga memperkenalkan fitur sinyal pendekatan prediktif, yang dirancang untuk membantu mencocokkan kandidat dengan perusahaan secara lebih tepat dan efektif. Dengan menggunakan teknologi prediktif yang canggih, Jobstreet by Seek dapat memberikan kandidat yang dapat ditawarkan untuk berdiskusi mengenai peluang kerja baru, bahkan sebelum lowongan diiklankan.

“Begitu perusahaan pasang iklan, ada sekitar 100 rekomendasi profil kandidat. Jadi sebelum HR mencari, tetapi sudah mendapat 100 rekomendasi yang relevansinya berdasarkan job desk dan profil kandidat. Tidak perlu menunggu lamaran masuk, perusahaan bisa langsung kirim pesan ke kandidat,” tambahnya.

Sawitri menyebut, seseorang dapat terlihat sebagai calon kandidat yang tepat dari suatu perusahaan berdasarkan berbagai faktor, seperti seberapa aktif kandidat tersebut di platform Jobstreet by SEEK dan informasi apa saja yang ada di profil mereka. Fitur ini membantu perusahaan untuk mencari orang yang tepat mengisi posisi yang dibutuhkan.

Selain itu, pencari kerja Indonesia sekarang dapat menentukan visibilitas profil mereka di platform baru ini, yang menginformasikan perusahaan bahwa mereka terbuka terhadap peluang kerja baru meskipun mereka tidak secara aktif mencari pekerjaan. Hal ini memudahkan perusahaan untuk secara proaktif menghubungi kandidat yang terbuka untuk peluang kerja baru.

Platform ini juga menyediakan saran karier dan informasi gaji yang mendalam didukung oleh data yang tersedia dalam platform Jobstreet. Hal ini dapat membantu kandidat untuk menavigasi percakapan seputar gaji dengan mengetahui kisaran gaji standar pekerjaan mereka, atau membuat keputusan yang tepat seputar karir mereka.

Tim data dan AI Seek yang berjumlah lebih dari 200 orang, memanfaatkan data dengan wawasan berdasarkan industri lokal yang diperoleh selama hampir dua dekade di Asia Pasifik melalui SEEK, untuk Indonesia. “Platform baru ini akan membantu menghubungkan kandidat dengan perusahaan yang tepat dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat,” tutur Varun.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved