Tren Instagram 2024 dan Cara Monetisasinya
Menjelang akhir tahun 2023, Meta menyoroti tren kreasi konten 2024. Selain itu, terdapat rangkuman dari serangkaian pembaruan fitur untuk mendukung visibilitas dan terjalinnya koneksi yang lebih baik antara kreator dengan audiens mereka.
Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara mengatakan, Meta telah menjadi rumah bagi para kreator muda, terutama Gen Z. Hal ini sejalan dengan hasil survei yang dilakukan Meta dan Bain&Co yang menyebutkan, bahwa seperempat populasi Asia Pasifik akan didominasi Gen Z di tahun 2025.
“Oleh karena itu, kita akan melihat peningkatan popularitas video pendek dan perpesanan bisnis. Sepanjang tahun 2023 ini pun, Meta memperkenalkan beragam pembaruan fitur untuk Facebook, Instagram, dan Threads untuk mendukung kreator Indonesia agar dapat terus berkreasi serta terhubung dengan hal, komunitas, dan orang yang penting bagi mereka,” ujarnya.
Berikut beberapa Tren Instagram di 2024:
Pertama, fesyen dan kecantikan. Gen Z di berbagai negara peduli terhadap fesyen berkelanjutan. Mereka akan lebih sedikit membeli pakaian baru, lebih sering mengenakan pakaian yang sudah pernah dikenakan, dan membeli merk lokal. Hampir sepertiga (⅓) di antaranya mengatakan, bahwa mereka ingin menjadi lebih kreatif dalam berpakaian, diikuti dengan menemukan parfum khas dan core aesthetics mereka sendiri.
Kedua, media sosial. Gen Z akan memprioritaskan koneksi penuh makna dengan menggunakan media sosial untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga. Tiga cara populer yang mereka lakukan di Instagram untuk lebih dekat dengan seseorang: memberi like pada Story dan postingan Feed hingga mengirimkan Reel atau meme melalui DM.
Ketiga, kencan dan pertemanan. Setelah bertemu kenalan baru, 28% Gen Z berani mengambil langkah awal untuk bertukar akun Instagram dibadingkan nomor telepon. Beberapa cara mereka membuka pembicaraan dengan orang yang mereka sukai adalah dengan memberi like pada Story, men-tag teman di Story atau photo dump, serta menambahkan seseorang ke daftar Teman Dekatnya.
Keempat, gaya hidup. Tahun 2024 akan menjadi era pengembangan diri bagi Gen Z, di mana banyak dari mereka ingin menjadi lebih baik untuk tahun depan. Secara global, 1 dari 3 di antara mereka mengatakan, bahwa cara terbaik mencapai kekayaan adalah dengan self-employment atau menjadi pekerja yang mandiri.
Kelima, makanan. Gen Z di berbagai negara tertarik untuk mencoba makanan yang sedang populer, seperti produk-produk vegan atau berbasis tumbuhan. Keen, hiburan dan selebriti. Fandom menjadi populer di antara Gen Z, dengan 75% di antara mereka tergabung di dalamnya. Fandom terkait acara TV/anime, musik, dan game adalah beberapa fandom populer di kalangan Gen Z. Mayoritas Gen Z mengaku, bahwa mereka telah mengirimkan DM ke selebriti favorit di Instagram.
Ketujuh, aktivisme. Tahun 2024 akan menjadi tahun di mana Gen Z peduli terhadap topik-topik sosial. Mereka akan mengedukasi diri sendiri/orang lain, menggunakan hak pilihnya, dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan awareness seputar topik yang penting bagi mereka.
Revie pun membagikan beberapa cara yang dapat dilakukan Gen Z dan para kreator untuk memonetisasi peluang tersebut. Kreator dapat mengatur durasi penayangan iklan dan budget yang sesuai dengan kebutuhan. Proses ini menyederhanakan pengalaman kreator beriklan di Meta dan membuka peluang baru untuk berkembang.
Dengan hadirnya Gifts di Instagram, para followers dan non-followers dapat menunjukkan apresiasi mereka kepada kreator dengan mengirimkan hadiah virtual di Reels kreator favorit mereka. Fitur ini sudah tersedia di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Instagram juga menawarkan subscriptions untuk konten eksklusif dengan lebih banyak peluang. Kreator dapat menawarkan konten eksklusif dan pengalaman khusus, sekaligus memperkuat hubungan dengan audiens mereka. Pembaruan ini membuka peluang bagi kreator memonetisasi konten mereka.
Menanggapi tanggapan dari kreator dan komitmen untuk memperkaya konten visual, Meta juga meluncurkan 20 filter foto terbaru untuk postingan Feed dan Carousel. Filter-filter baru ini memungkinkan kreator mengekspresikan diri dengan visual yang lebih merepresentasikan gaya personal mereka.
Selain itu, kreator kini dapat menikmati sejumlah pembaruan alat pengeditan di Reels. Pengenalan font baru memberikan opsi yang lebih baik untuk personalisasi konten. Mengedit klip individu juga menjadi lebih fleksibel dengan kemampuan memperbesar, memotong, dan memutar, bersama dengan fitur undo dan redo. Filter text-to-speech yang baru pun menambah sentuhan inovasi pada narasi audio, yang dapat meningkatkan potensi bercerita di Reels.
Kreator juga dapat menambahkan sentuhan unik pada Reels dan Stories dengan menambahkan stiker yang dapat mereka personalisasikan dari foto apapun. Tidak lupa sisipkan klip dengan audio dari film/acara televisi ke dalam Reels. Fitur ini menyediakan berbagai pilihan audio, dan memungkinkan mereka membuat konten yang lebih imersif.
“Kami juga memperkenalkan Reels Replays, metrik baru yang dapat memberi insight tentang performa Reels. Hal ini dapat membantu kreator dalam menyusun strategi yang lebih optimal untuk kreasi konten,” tuturnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id