Business Research Trends

Paragoncorp Lakukan Riset Melalui Skin Genomics di Indonesia

[Ki – Ka] Alif Kartika, Tasya Farasy, Yulia Ariani Aswin (Foto: Paragoncorp)

Sejak tahun 2021, PT Paragon Technology and Innovation (Paragoncorp) melakukan Skin Genomic Research berkolaborasi dengan genomic expert dan dermatologists. Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, serta kondisi kulit.

“Dibutuhkan komitmen tinggi karena melibatkan expert dari berbagai bidang, serta resources yang cukup besar sehingga dapat memberikan hasil yang applicable. Di Indonesia, penelitian ini merupakan penelitian genomik pertama pada kulit masyarakat Indonesia dengan skala besar,” kata Alif Kartika, Global Group Head Brand Development Paragoncorp dalam siaran pers di Jakarta (19/12/2023).

Hasil penelitian ini, kata dia, akan digunakan untuk membantu menjamin tiga hal kepada konsumen yakni pembuatan produk skincare yang acceptable, efektif, dan future-oriented. Contohnya, skincare yang digunakan sekarang oleh konsumen A misalnya, tidak memiliki dampak negatif, namun memberikan dampak positif bagi kulit konsumen tersebut di masa kedepannya.

Hasil riset Skin Genomic menyebutkan permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori, garis lipatan leher, dan garis senyum. Selain itu, Paragoncorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead wrinkle, interocular wrinkle, dan nasolabial fold. Dengan temuan ini, Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.

Para ahli percaya bahwa dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik. Selain itu, Skin Genomic Research juga membantu Paragoncorp menentukan formulasi (bahan aktif, tekstur, format) yang paling sesuai dengan permasalahan kulit yang ingin dijawab. “Produk yang diformulasikan, tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kulit saat ini tetapi juga mengandung ingredients yang dapat mencegah permasalahan kulit di masa mendatang,” ujar Alif.

Sementara itu, Tasya Farasya, Beauty Influencer mengatakan sebagai seorang beauty enthusiast yang peduli dengan permasalahan kulit yang dialami oleh masyarakat Indonesia,dia kagum ada perusahaan Indonesia yang dapat meneliti permasalahan kulit lebih dalam pada tingkat genetik.

“Penelitian yang dilakukan oleh Paragoncorp ini membuat saya dan konsumen lainnya dapat mendeteksi permasalahan kulit lebih dini dan lebih bijak dalam memilih ingredients produk perawatan kulit. Harapannya, semoga setelah ini produk-produk Paragoncorp semakin personalized untuk menjawab kebutuhan konsumen yang beragam,” kata Tasya.

Alif menambahkan, hasil peneritian ini membuat Paragoncorp mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia, sehingga kedepan dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula terbaik dan ingredients berkualitas tinggi, dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat di Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Wardah juga memperkenalkan Multi-dimensional Glow yakni teknologi untuk mentransformasi lima dimensi kulit terpenting yaitu kecerahan, tekstur, kelembapan, elastisitas, dan keseimbangan sebum kulit.

Editor : Eva Maratha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved