Technology

Prediksi AVOW terhadap Tren Industri Seluler di 2024

Foto : Dok.

Industri seluler diproyeksikan mengahadapi tantangan di 2024. Google Privacy Sandbox menjadi perubahan besar yang siap mengubah lanskap iklan Android secara signifikan. Transformasi yang didorong oleh Privacy Sandbox akan mengurangi kemampuan penargetan publisher di Android. Ketersediaan dan penggunaan data khusus pengguna akan menjadi jauh lebih terbatas sehingga berdampak terhadap ketepatan dan efektivitas kampanye iklan.

Julie Huang, Director of Business Development Asia Tenggara AVOW, menyampaikan walaupun disrupsi yang ditimbulkan diperkirakan tidak akan sebesar App Transparency Framework Apple, hilangnya kapabilitas penargetan pasti akan membuat kinerja menurun. “Dengan perkembangan ini, mobile OEM cenderung lebih tertarik dengan inovasi kolaboratif,” tutur Julie pada Kamis (21/12/2023).

Kolaborasi ini merupakan upaya strategis untuk memastikan bahwa depresiasi Google Advertising ID (GAID) tidak berdampak negatif terhadap prospek Mobile OEM. Open Anonymous Device Identifier (OAID) Mobile OEM sebagai standar pelacakan alternatif yang diperkenalkan oleh OEM & MMP menjadi solusi utama dalam lanskap yang berubah ini.

MMP bekerja sama dengan Mobile OEM untuk memastikan standar pelacakan baru dan atribusi berikutnya dilakukan akurat sehingga pengiklan bisa mengidentifikasi keberhasilan kampanyenya. Mobile OEM menawarkan solusi yang efisien, membantu menjaga efektivitas kampanye periklanan dan memitigasi penurunan kinerja yang diakibatkan oleh kapabilitas penargetan yang hilang.

Pada 2024, persaingan antar para pengembang gim (game) terus berlanjut. Ini mencerminkan tren umum bahwa perusahaan pengembang gim terus berupaya untuk berkembang di pasar internasional. Julie, dalam keterangan tertulisnya ini, mengatakan pengiklan game terkemuka sedang menyusun strategi untuk mengakuisisi pengguna di seluruh dunia dan memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas jangkauan pasar. “Dengan jangkauan global mereka dapat menguasai strategi monetisasi yang kompleks dan menunjukkan fleksibilitas luar biasa dalam mengadopsi berbagai model bisnis yang disesuaikan dengan setiap daerah,” kata Julie.

Ketersediaan berbagai gaming center, seperti Xiaomi Game Center, menunjukkan bahwa popularitas game on-demand meningkat, disertai dengan lonjakan ekosistem pembayaran alternatif. Pembuat game dan aplikasi mulai beralih dari bayang-bayang monopoli Google dan Apple, melalui kerja sama dengan native app store OEM dengan layanan pembayaran masing-masing, serta membuka toko mereka dan melakukan pemasaran langsung ke basis penggunanya.

Upaya menuju kemandirian ini didorong oleh distribusi pendapatan secara lebih adil dan kelangsungan ekonomi, mengingat perubahan lanskap Akuisisi Pengguna. Penggunaan AI dalam pengembangan game, proses kreatif, dan optimalisasi akuisisi pengguna mengubah lanskap operasional dan kreatif di industri.

AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan kreativitas manusia, melainkan untuk meningkatkan kreativitas, menawarkan tool dan informasi yang meningkatkan potensi kreatif dan efisiensi operasional. Penggunaan AI dan tool AI ke dalam game juga meningkatkan konten buatan pengguna (UGC). Lonjakan UGC mengubah lanskap game, menciptakan platform yang lebih inklusif, terdiversifikasi, dan dinamis. Platform seperti Roblox dan Epic/Fortnite menjadi pusat inovasi buatan pengguna, menawarkan ruang bagi pengguna untuk membuat, berinteraksi, dan menikmati berbagai konten game.

Kebangkitan UGC ini mendemokratisasi pengembangan dan konsumsi game, mendorong lebih banyak individu untuk berkontribusi pada ekosistem game dan mendorong pendekatan yang berorientasi pada komunitas. “Tren ini tidak bersifat sementara tetapi merupakan pertanda perubahan revolusioner dalam standar dan norma industri. Diversifikasi platform game dan perubahan transformatif dalam ekosistem pembayaran membentuk kembali batasan dunia game, menciptakan peluang-peluang baru dan menetapkan benchmark baru untuk inovasi, pengalaman pengguna, dan dinamika pasar,” ungkapnya.

Tren yang terlihat jelas adalah meningkatnya kecenderungan di antara jaringan dan Mobile OEM untuk mengadopsi Self-Attributing Networks (SANs). Peralihan ini mencerminkan gerakan yang lebih luas menuju kemandirian dan individualisasi dalam solusi teknologi, mengurangi ketergantungan terhadap entitas eksternal, yang seringkali memonopoli, seperti Google, Apple dan Facebook, serta mendorong inovasi dan fleksibilitas dalam organisasi.

Adaptasi ini meluas hingga terciptanya pembayaran inovatif dan solusi web store. OEM semakin banyak menawarkan solusi pembayaran alternatif dan melampaui Mobile OEM, bahkan pihak ketiga pun mengembangkan web store sendiri untuk menciptakan pasar yang lebih terdiversifikasi dan kompetitif. Perkembangan ini bukan sekadar perluasan tetapi merupakan cerminan dari perubahan paradigma menuju solusi yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pengguna, menciptakan peluang yang lebih baik bagi pengembang dan menawarkan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

Julie menyampaikan saat memasuki tahun 2024, Julie, industri seluler mengalami perubahan signifikan, yang dipandu oleh perubahan perilaku konsumen, kemajuan teknologi, konsolidasi pasar, dan perubahan lanskap periklanan dan privasi. “Tren itu memberikan gambaran yang komprehensif mengenai perkembangan industri, menekankan perlunya kemampuan beradaptasi, inovasi, dan kemitraan strategis untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” tuturnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved