IPC Dukung Program Kapal Pendidikan Kalabia
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC bekerja sama dengan Yayasan Kalabia Indonesia dalam mendukung kegiatan pendidikan konservasi kelautan bagi generasi muda. Kegiatan sosial ini dilakukan melalui program Kapal Pendidikan Kalabia.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman mengenai kerja sama tersebut, di Jakarta, Rabu (14/11/2012), IPC disebutkan akan mendanai program pendidikan konservasi lingkungan ini selama 5 tahun ke depan.
“Sebagai negara maritim, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengelola sumber daya kelautan Indonesia yang sangat kaya. Penting bagi kita untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Lebih penting lagi, bagaimana cara kita menciptakan generasi penerus yang peduli akan lingkungan, khususnya di Kepulauan Raja Ampat yang memiliki alam kelautan yang luar biasa,” ujar RJ Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Program Kapal Pendidikan Kalabia ini ditujukan bagi anak-anak kelas 4-6 Sekolah Dasar. Sistemnya adalah belajar sambil berlayar. Di kapal Kalabia ini tersedia tenaga pendidik, perpustakaan, serta peralatan audio dan video.
Pengajaran yang diberikan kepada anak-anak SD terbagi dalam enam modul. Ada pelajaran mengenai ekosistem mangrove, rumput laut, dan terumbu karang serta hewan-hewan yang dilindungi. Selain itu, generasi muda ini juga dibekali pengetahuan tentang pengelolaan sampah serta konektivitas antara manusia dan alam sekitar.
Namun, bukan semua anak SD di Indonesia yang dilayani oleh kapal ini. Hanya anak-anak SD di sejumlah kabupaten di Papua Barat. Kapal ini akan berlayar selama 20 hari ke berbagai desa dan kepulauan di kabupaten tersebut. Lalu, kapal akan berlayar ke Sorong untuk sekadar mengisi bahan bakar dan logistik selama 10 hari, sebelum kembali berlayar ke desa-desa yang belum dikunjungi.
Pada setiap desa yang dikunjungi, kapal akan bersandar selama tiga hari. Per harinya, sekitar 30-50 anak-anak di desa setempat dapat belajar di dalam kapal yang awalnya adalah kapal tuna sepanjang 32 meter. Nama Kalabia sendiri diambil dari nama lokal untuk jenis ikan hiu endemik Papua Utara ”walking shark” yang berjalan di tanah dengan siripnya.
Hingga empat tahun sejak diresmikan, Kapal Pendidikan Kalabia telah memberikan pengajaran kepada anak-anak di 120 kampung di Kabupaten Raja Ampat. Program ini juga terus dikembangkan dengan memberikan pendidikan serupa pada anak-anak di 12 kampung di wilayah Kaimana, Papua Barat, sejak tahun 2010.
“Sebagai bagian dari masyarakat, IPC juga ingin memberikan kontribusi dalam kegiatan pendidikan untuk mencerdaskan generasi penerus dalam menjaga ekosistem demi kelangsungan hidup bersama. IPC akan terus memberikan dukungan kepada Yayasan Kalabia dalam mengembangkan program Kapal Pendidikan,” tambah Lunggana, Wakil Kepala PKBL & CSR PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). (Ester Meryana)