Capital Market & Investment

Surya Biru (SBMA) Pacu Diversifikasi Pasar

Foto : Surya Bumi.

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) dalam menyambut awal tahun 2024 akan terus melakukan ekspansi bisnis yang masif. Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, menyebutkan pangsa pasar perseroan Kalimantan dan Indonesia Timur cukup kuat khususnya pulau Kalimantan. “Kami memiliki kehadiran di berbagai segmen konsumen, mulai dari bengkel di pinggir jalan hingga BUMN serta perusahaan besar, semisal Pertamina,” ujar Rini pada Kamis (11/1/2024).

Permintaan konsumen terhadap gas bumi berpotensi meningkat pada tahun ini serta periode mendatang. SBMA mencermati permintaan gas bumi hingga 2050 bakal bertumbuh seiring upaya pemerintah mengakselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060.

Pemerintah terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan migas nasional. Dua tahun terakhir ini, gas alam cair (LNG) dunia diwarnai dengan lonjakan permintaan dan kompetisi untuk mengamankan pasokan domestik masing-masing negara. Namun, hal ini diprediksi juga akan disusul dengan perlambatan permintaan pada 2024.

Gas diyakini sebagai opsi sumber energi yang ramah lingkungan dan mudah diakses untuk menggantikan batu bara, dan transisi dari batu bara ke gas diperkirakan akan berlanjut tahun depan. Namun, tetap ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu regulasi emisi yang lebih ketat dan infrastruktur transportasi yang tidak memadai, termasuk Indonesia.

Rini, dalam keterangan tertulisnya ini, mengatakan laju bisnis SBMA tidak berpengaruh secara signifikan selama tahun politik. Perseroan berkeyakinan kinerja bisnis akan terus tumbuh dari semua sektor. Emiten yang memproduksi gas ini fokus terhadap keberlanjutan dan keberagaman layanan akan membantu dalam menjaga stabilitas di tengah perubahan politik.. “Fokus kami selanjutnya adalah memperluas market share dengan meningkatkan penjualan LNG agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,’ ujar Rini.

Rini menjabarkan saat ini industri perkapalan mengalami tren penurunan, namun sinyal optimis dipancarkan oleh manajemen lantaran perseroan berhasil mencatat kenaikan setiap bulan. Prinsip perseroan adalah selama logam masih digunakan dalam reparasi kapal, pasti akan ada permintaan oxygen dan acetylene untuk membantu dalam melakukan reparasi kapal.

Pendapatan perseroan tidak tergantung pada satu sektor tertentu. “Keunggulan kami terletak pada diversifikasi layanan, yang membantu kami menghadapi tantangan dengan lebih baik. Setiap sektor yang kami layani saling menguatkan dan mendukung pondasi perusahaan. Oleh karena itu, kami dapat menjaga stabilitas pendapatan tanpa terlalu terpengaruh oleh perubahan pada satu sektor saja,” tutur Rini merincikan.

SBMA pada 2024 mengalokasikan belanja modal untuk pembelian lorry tank, tabung, dan iso tank yang mendukung operasional SBMA. Alokasi dana akan disesuaikan dengan kebutuhan proyek. “Sumber dana berasal dari cashflow internal perusahaan dan kemungkinan pinjaman dari bank, menegaskan komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan,” sebut Rini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved