Property

Bagaimana Tren Pergudangan Tahun 2024?

WKU bid. Hubungan Antar Institusi International ALI Adithya Sari (kanan). (foto Ubaidillah/SWA)

Layanan pergudangan memberikan peluang untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi operasional suatu bisnis. Kehadiran layanan ini menjadi hal yang penting dalam ekosistem bisnis. tak heran industri di sektor ini menjadi salah satu yang diperhitungkan.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Antar Institusi Internasional Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Adithya Sari mengungkapkan pada tahun ini, sektor pergudangan masih akan tumbuh atraktif. Akan tetapi, akan menemui tantangan berupa ketersediaan lahan yang semakin terbatas.

Adanya tantangan tersebut, kata Adit, memberikan peluang bagi para penyedia pergudangan untuk berinovasi membangun gudang bertingkat. Adit menilai, gudang bertingkat menjadi efisien di tengah terbatasnya lahan yang berizin untuk pergudangan.

“Peluang gudang bertingkat disebabkan oleh terbatasnya tanah kosong yang berizin untuk pergudangan. PT Mega Manunggal Property, Logos dan Daiwa adalah beberapa pelopor pengembangan tren gudang bertingkat di Jabodetabek,” kata Adit dalam paparannya, Selasa (16/1/2024) di Jakarta.

Selain gudang bertingkat, konsep pergudangan hijau (green warehouse) juga diprediksi menjadi tren pada tahun ini. Hal ini didukung dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon dan pengendalian GRK.

Saat ini, perusahaan juga tengah berlomba-lomba mewujudkan praktik bisnis yang sesuai dengan ESG. “Jadi bonus insentif management karbon akan menjadi perangsang pertumbuhan pergudangan hijau,” ungkap Adit.

Ketiga pergudangan di wilayah Jawa Tengah diprediksi akan meningkat karena alasan geografis dan UMR. Menurut Adit, Jawa Tengah menjadi titik strategis karena posisinya di Tengah dan dapat memudahkan distribusi baik ke wilayah Surabaya maupun Jabodetabek.

“Beberapa pabrikan besar telah memindahkan pusat logistiknya ke Kawasan Kedungsepur (Kendal, Semarang, Salatiga, Demak dan Grobogan), Kawasan Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Magelang dan Temanggung) dan Kawasan Bregasmalang (Brebes, Tegal dan Pemalang). Keunggulan Jawa Tengah biaya tenaga kerja yang sangat kompetitif serta kondisi keamanan lingkungan yang relatif stabil,” ungkapnya.

Terakhir pertumbuhan e-commerce diprediksi meningkat hingga 189,6 juta pengguna. Pertumbuhan ini dapat meningkatkan permintaan pergudangan meski diprediksi tidak setinggi tahun sebelumnya. “Penutupan Gudang JD.id di Marunda, Tanihub di Cikarang, Bandung dan Bali,ULA di Bandung atau GOTOKO di Jakarta dan sekitarnya menjadi penyebab,” katanya.

Mengenai lahan yang terbatas, Director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengungkapkan bahwa keterbatasan pasokan lahan industri, termasuk pergudangan, di area yang diminati mungkin menjadi tantangan bagi pengembang guna memperluas cadangan lahan pada tahun ini. Pada tahun 2023 terdapat penambahan pasokan lahan industri sebesar 315 hektare, termasuk tambahan pasokan sebesar 145 hektare di Jatiluhur Industrial Smart City di Kabupaten Purwakarta, dan Krakatau Industrial Estate Tahap 2 seluas 100 hektar di Cilegon.

“70 hektar lainya merupakan ekspansi dari dua kawasan Industri di area Bekasi. Pasokan di masa mendatang, diperkirakan paling banyak akan datang dari kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan sekitarnya. Sekitar 250 hektare pasokan lahan industri diperkirakan akan memasuki pasar pada tahun 2024,” ujar Arief pada Desember 2023 lalu.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved