Diare menjadi salah satu penyakit yang dialami banyak orang di Indonesia. Maklumlah, kita masih menghadapi masalah menyangkut kondisi sanitasi lingkungan dan faktor higienis makanan; ditambah kebiasaan sebagian masyarakat yang menyukai makanan pedas. Penyakit diare ini bukan hanya bisa dialami orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Di pasar, obat diare lumayan banyak, termasuk yang berupa obat herbal. Konsumen tentunya memilih obat yang sudah dikenal publilk, punya citra baik dan dianggap berkhasiat, harganya terjangkau, serta mudah didapatkan. Di era digital, tak sedikit konsumen yang mencari informasi obat diare semacam itu lewat media sosial dan membelinya secara online (e-commerce).

Diapet, merek obat diare herbal yang diproduksi PT Soho Global Health, sudah ada di pasar selama 25 tahun. Selama bertahun-tahun Diapet menjadi top player obat diare di Indonesia.

Menurut Sylvia A. Rizal, VP Sales & Marketing – Consumer Health PT Soho Global Health, hal itu bisa dicapai karena sejumlah faktor. Pertama, adanya komitmen dalam hal kualitas dan keamanan produk, dengan bukti produknya memenuhi pedoman Obat Herbal Terstandar (OHT) dan melalui uji ilmiah yang ketat.

Kedua, menggunakan cara pemasaran yang cerdas, mengedukasi konsumen, dan bekerjasama erat dengan mitra ritel di seluruh Indonesia. Ketiga, memiliki kemampuan merespons perubahan pasar dan umpan balik pelanggan agar Diapet tetap relevan dan diakui sebagai solusi yang terpercaya.

Aspirasi konsumen Diapet direspons Soho dengan melakukan inovasi. Agar khasiatnya lebih dirasakan oleh mereka yang mengalami diare nonspesifik, Soho meluncurkan varian Diapet NR (NR singkatan dari Nyerap Racun), dengan penambahan zat karbon aktif dan attapulgite. Lalu, untuk mengatasi diare pada anak-anak, yang umumnya kesulitan mengonsumsi obat tablet atau kapsul, Soho meluncurkan Diapet Cair Anak.

Sylvia menyebutkan bahwa Diapet dan Diapet NR merupakan obat asli Indonesia yang sudah disetujui sebagai OHT oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan sudah terbukti secara ilmiah. “Varian-varian ini dirancang untuk memberikan pilihan yang luas untuk konsumen,” ujarnya. “Kami ingin memastikan bahwa tiap individu konsumen dapat menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhannya.”

Dalam mempromosikan Diapet, pihaknya membuat iklan yang kreatif dan fokus pada kekuatan pesannya. “Kami menggabungkan iklan di media konvensional, sosial, dan digital untuk dapat mencapai audiens yang lebih luas,” kata Sylvia.

Pemilihan key opinion leaders juga diupayakan dapat membangun kepercayaan dan menyampaikan pesan otentik merek ini. “Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini, kami ingin menciptakan iklan yang menjadi top of mind dan melekat dalam ingatan konsumen,” ungkapnya.

Untuk distribusi produk Diapet, Soho menggunakan pendekatan multichannel, guna memastikan ketersediaan produk ini di aneka kanal penjualan. Mulai dari gerai tradisional, gerai modern, kanal e-commerce, hingga kanal media sosial.

Saat ini, kata Sylvia, pihaknya tengah memperluas distribusinya ke warung-warung. Tujuannya, tidak hanya meningkatkan jangkauan, tapi juga mendukung ekonomi lokal secara lebih luas.

Untuk menjaga tingkat kepuasan pelanggan di era digital, terutama di platform e-commerce, Soho berupaya memprioritaskan pengalaman pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang responsif dan efisien. Misalnya, dalam hal memberikan kemudahan dalam berbelanja.

Dalam konteks ekosistem, Soho telah menjalankan kolaborasi dalam kerangka ABGC (Academic, Business, Government, and Community). Sejumlah manfaat sudah dirasakannya. Antara lain, mendapatkan mitra strategis dalam hal riset, misalnya dengan mendapatkan dana research grant dari LPDP dan Kementerian Pendidikan dan Ristek untuk riset bersama dengan universitas. Juga mendapatkan mitra strategis dalam hal pasokan bahan baku yang standar.

Sejumlah penghargaan pun sudah diraih Soho. Di antaranya, Penghargaan Karya Anak Bangsa 2017 dan 2023 dari Kementerian Kesehatan RI, serta Gold Award dari Badan POM untuk kategori Keberlanjutan Lingkungan Industri Farmasi dan Makanan 2023.

Ke depan, menurut Sylvia, Soho berupaya menjalankan strategi untuk memperkuat posisi Diapet sebagai obat diare herbal dengan penjualan nomor satu di Indonesia. (*)

Joko Sugiarsono & Sri Niken Handayani

www.swa.co.id