Leaders Trends

BCA, 97,7% Pemimpin Unit Kerja Berasal dari Internal

Rudi Lim, Executive Vice President Human Capital Management BCA
Rudi Lim, Executive Vice President Human Capital Management BCA

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mencetak para pemimpin dari internal untuk mengisi posisi-posisi strategis di perusahaan. Sebesar 97,7% dari jumlah total pemimpin (leader) unit kerja berasal dari internal, sedangkan yang direkrut BCA dari eksternal sebesar 2,3%. Pencapaian perseroan mencetak leader dari internal ini ditempuh dengan program berjenjang dan terintegrasi untuk mengembangkan kompetensi karyawan menjadi pemimpin unit bisnis.

Rudi Lim, Executive Vice President Human Capital Management BCA, mengatakan bahwa karyawan BCA dilatih mengenai keterampilan umum dan nilai-nilai perusahaan. Pekerja yang baru bergabung di BCA diarahkan untuk mengikuti program on boarding bertajuk First Learning Year (FLY). Ini merupakan program induksi yang diberikan kepada pekerja baru di tahun pertama agar dapat memahami nilai-nilai, struktur organisasi, budaya, dan ketentuan di BCA.

BCA menerapkan BCA Way sebagai nilai dan karakter inti yang harus dimiliki dan dijalankan sehari-hari oleh karyawan. BCA Way menginjeksi nilai-nilai Customer Focus, Integrity, Teamwork, dan Continuous Pursuit of Excellence.

Kemudian, manajemen BCA mengidentifikasi potensi karyawan yang dikonsolidasikan pada kolam talenta (talent pool). Manajemen salah satu bank terbesar di Indonesia ini rutin menggelar diskusi panel dengan segenap pemimpin perusahaan di kantor pusat, regional, dan cabang untuk mengidentifikasi potensi karyawan. Setelah tahap identifikasi, manajemen merancang development planning dan karyawan mengikuti tahapan individual plan. Karyawan diberi tugas khusus, mentoring, enrichment, coaching, rotasi (rotation), dan pelatihan.

“Talent pool sifatnya tidak statis, artinya setiap tahun kami mengevaluasi sehingga pegawai yang ada di talent pool bisa keluar-masuk ketika jenjang jabatannya berubah,” tutur Rudi.

Bank yang beroperasi sejak tahun 1955 ini menerapkan talent management strategy dengan mengoptimalkan beragam platform pelatihan digital, misalnya e–learning, webinar, online learning, collaboration learning, dan hybrid learning. Semua ini tersedia dalam bentuk pembelajaran mandiri ataupun pembelajaran yang didampingi buddy (mentoring) di unit kerja.

Di samping itu, bank ini juga rutin mengevaluasinya agar kompetensi para calon pemimpin unit bisnis semakin meningkat. “Career Development Program dan Leadership Development Program diikuti pegawai agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan kualitasnya sebagai pemimpin unit kerja di masa mendatang,” ucap Rudi.

Pada Career Development Program, ada beberapa tahap yang ditempuh karyawan. Yakni, Pratama untuk menjadi Supervisor atau Penyelia, Muda I dan Muda II untuk menjadi Assisten Manager, Madya untuk menjadi Manager, dan Utama (General Manager hingga top management) di BCA.

Karier karyawan BCA yang diiringi pengembangan kemampuan leadership itu dilakukan perusahaan dengan mengusung konsep 70:20:10. Agar kompetensi mereka kian terakselerasi, karyawan senior BCA berpartisipasi aktif membagi pengalaman dan pengetahuan kepada karyawan junior.

“Program pengembangan leader adalah melatih karyawan mengenai leadership skill dan managerial skill. Program ini ada pendampingan kepada leader-leader muda yang baru jadi leader. Misalnya, Kepala Kantor Cabang BCA yang senior mendampingi karyawan junior yang menjadi Kepala Kantor Cabang,” ungkap Rudi. Pendampingan leader ini sejalan dengan semangat Senada: Setia, Naungi, Dampingi.

Guna menyiapkan pemimpin masa depan, BCA sedang menyiapkan alih generasi. Pada 2022, sebanyak 50% dari jumlah total pekerja di BCA adalah generasi milenial dan generasi Z. “Kami bertransfromasi untuk merespons perubahan komposisi karyawan muda karena terjadi alih generasi dari karyawan yang usianya 50 tahun ke atas dengan generasi baru di bawah 35 tahun,” ungkap Rudi.

Lantaran demikian, pendampingan kian atraktif digelar untuk menjaga nilai BCA dan kebijakan-kebijakan leader bisa diteruskan kepada pemimpin muda. Manajemen BCA juga membekali leader dengan kemampuan digital, menggaungkan One BCA untuk menjaga semangat kolaborasi di antara unit kerja serta semangat pendampingan melalui Senada, dan memacu para leader memainkan perannya sebagai pemimpin untuk menggerakkan anggota timnya. BCA juga mengusung konsep bertajuk BCA Leader+ yang mengedepankan 10 karakter unggulan dari setiap pemimpin unit bisnis.

Demi meningkatkan kompetensi dan inovasi karyawan atau calon leader, BCA kerap menyelenggarakan berbagai program pelatihan, di antaranya Robotic Process Automation, low code programming, design thinking, UI/UX, data analytics, machine learning, dan remote working, yang terus diberikan kepada para pemimpin dengan anggota timnya. Selain pelatihan, BCA mengaktivasi program Digital Buddy, yaitu proses belajar dengan model pendampingan dari seorang buddy (teman) yang fasih teknologi pada anggota tim yang perlu bimbingan.

Masih mengenai digitalisasi, BCA memiliki aplikasi MyGrowth yang memudahkan proses mengelola kinerja karyawan, MyXperience untuk memfasilitasi interaksi, serta MyDevelopmen,t sebagai aplikasi berbasis web dan mobile untuk sarana kegiatan pembelajaran, pengembangan, dan media komunikasi internal BCA. Perseroan menyodorkan pula platform digital HC Inspire dan HR One Stop Solution untuk administrasi kepegawaian.

Rudi menyampaikan, setiap insan BCA merupakan aset berharga bagi perusahaan. Sehingga, manajemen memberikan beragam pelatihan guna menggali potensi terbaik dari setiap karyawan untuk menjadi leader di masa mendatang. (*)

Sri Niken Handayani & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved