CSR Corner

Donasi 2.000 Sembako untuk Wilayah Terdampak Bau Hidrokarbon Pabrik

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) menyerahkan 2.000 paket bahan pokok (sembako) kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sugih, Cilegon. Bantuan tersebut disalurkan secara berkala dengan menyerahkan 500 paket terlebih dahulu ke kantor Kelurahan Gunung Sugih. Tujuannya untuk memberikan informasi layanan kesehatan bebas biaya yang dapat diakses oleh masyarakat terdampak sejak Sabtu, 20 Januari 2024 lalu.

“Kami bermaksud silaturrahmi dan menyerahkan bantuan kepada Kelurahan Gunung Sugih yang merupakah ring 1 dari perusahaan,” kata Head of Corporate Communications Chandra Asri Group Chrysanthi Tarigan dalam siaran pers (25/01/2024).

.Dia mengatakan, pihaknya juga akan menyerahkan bantuan di beberapa wilayah ring 1 lainnya yang terdampak, seperti Kelurahan Kepuh, Desa Kosambironyok, Desa Anyar, dan Desa Grogol Indah.

Sebelumnya, perusahaan telah memberikan bantuan berupa susu steril dan masker kepada masyarakat sejak Sabtu, 20 Januari hingga Selasa, 23 Januari 2024. Total, Chandra Asri Group telah menyalurkan 13.500 pcs masker dan 690 pcs susu steril ke wilayah yang terdampak, yaitu Gunung Sugih, Ciwandan, Randakari Kepuh, Tegal Ratu, Kubang Sari, Banjarnegara, Semangraya, Gerem.

“Dalam kesempatan ini kami juga ingin kembali menginformasikan kepada masyarakat Cilegon yang mengalami keluhan untuk dapat berobat di layanan kesehatan mitra Chandra Asri Group. Untuk biaya pengobatannya akan ditanggung oleh perseroan,” kata dia menambahkan.

Adapun lokasi layanan kesehatan di Kota Cilegon yang bisa dikunjungi oleh masyarakat yang mengalami keluhan diantaranya: Puskesmas Ciwandan, Puskesmas Anyar, dan Puskesmas Cilegon. Chandra Asri Group juga bermitra dengan Dinas Kesehatan mendirikan Pos Pelayanan Kesehatan Pembantu di Area Kelurahan Gunung Sugih.

Sebagai tambahan informasi, Chandra Asri Group kini tengah melakukan penanggulangan bau yang dirasakan masyarakat. Perusahaan juga memastikan tidak mengalami kebocoran gas. Aroma yang muncul kemungkinan ditimbulkan dari hidrokarbon yang disebabkan oleh kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin. Pada saat ini, operasional Pabrik Ethylene sejak Sabtu, 20 Januari 2024 masih dalam keadaan berhenti beroperasi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved