Capital Market & Investment

Simak Peluang Cuan Saham BBNI, BBTN dan TPIA untuk Trading Pekan Ini

Foto : Vicky Rachman/SWA.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu Jumat, 26 Januari 2024 ditutup melemah di level 7.137 atau turun 1,25% dalam sepekan terakhir. Community Lead PT Indo Premier Sekuritas atau IPOT, Angga Septianus, berpendapat pada pekan lalu ada 4 sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG sehingga ditutup melemah yakni sentimen stimulus China, PCE US, IHSG yang terkoreksi dalam dan aksi jual asing.

Angga berpendapat stimulus China sangat diperlukan oleh Indonesia sebagai partner dagang utama China. Ia beralasan jika pertumbuhan China melambat hal ini akan berdampak negatif juga terhadap perekonomian Indonesia. Pangsa pasar China pada Desember 2023 sebesar 27,55% dari ekspor nonmigas dan ini menjadi yang terbesar.

Terkait sentimen Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), jelas Angga, ukuran inflasi pilihan Bank Sentral AS, The Fed, telah bergerak di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak Maret 2021 sebelum dimulainya kampanye kenaikan suku bunga bank sentral.”Mengutip Yahoo Finance, Indeks PCE tumbuh 2,6% dari tahun ke tahun di Desember sejalan dengan angka bulan lalu. PCE inti, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang bergejolak, tumbuh 2,9%, turun dari 3,2% dari bulan sebelumnya dan di bawah 3% yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Bloomberg,” jelas Angga di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Terkait sentimen faktor penyebab koreksi tajam IHSG, ia menyebutkan kuatnya data ekonomi AS dan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret membuat dollar AS menguat, outflow investor asing dan optimisme penurunan Fed Rate pada Maret yang menurun.

Sentimen terakhir pada market minggu lalu yakni asing yang melakukan aksi jual masif pada IHSG sebesar Rp 2,8 triliun dalam seminggu di tengah melemahnya optimisme penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Berbicara tentang sentimen pada pekan ini ini, Angga hanya menyebutkan 1 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni inflasi Indonesia. BPS mengatakan pada pekan ketiga Januari 2024, harga rata-rata beras medium naik 0,28% secara mingguan, padahal pada pekan pertama Januari 2024 harganya telah turun 0,38% secara mingguan. “Kenaikan harga beras terjadi akibat produksi padi pada Januari-Februari 2024 yang diperkirakan defisit. Inflasi diprediksi bergerak naik ke level 2,7% dibandingkan bulan periode yang sama di bulan sebelumnya,” tegasnya.

Ia menambahkan saat ini pelaku pasar memang sedang wait and see. Meski demikian, Angga menyarankan para trader untuk memerhatikan saham-saham perbankan yang sudah melemah cukup dalam pada minggu lalu. Ia menegaskan saham-saham perbankan layak untuk diperhatikan.

Didasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 2 Februari 2024 mendatang, yakni buy BBNI (support: Rp 5.425, resistance: Rp 5.600), buy BBTN (support: Rp 1.285, resistance: Rp 1.330), dan buy on breakout TPIA (support: Rp 5.500, resistance: Rp 5.975).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved