Leaders

TechConnect, Kembangkan Talenta Seiring dengan Ekspansi Bisnis

Memiliki ambisi besar untuk menjadi perusahaan global berbasis teknologi yang berfokus pada sumber daya energi dan jasa keuangan, TechConnect terus memberikan perhatian pada program people development. Terutama untuk mendukung ekspansi bisnis dengan portofolio yang semakin beragam.

TechConnect, nama perusahaan yang merupakan rebranding dari Sinar Mas Mining, sejak 2018 menaungi hingga 40 entitas usaha dengan total 40 ribu karyawan. Perusahaan ini memancangkan target ambisius, yakni memiliki ratusan entitas bisnis yang tersebar di berbagai penjuru dunia pada tahun 2026, dengan revenue mencapai US$ 20 miliar.

“Seiring dengan strategi bisnis ke depan dan perkembangan yang sudah berjalan, sustainability dari ketersediaan talent sangat diperlukan untuk dapat menunjang bisnis yang terus ekspansif,” kata Paulus Swasono Satyo Nugroho, Chief of Human Resources Officer (CHRO) TechConnect.

“Kami menargetkan untuk mampu mencetak talent hingga 500 orang C-level yang diproyeksikan menjadi pemimpin masa depan pada 2026-2027,” Paulus menambahkan.

Keberlanjutan pasokan kader pemimpin ini tidak hanya menjadi tujuan utama, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Tim People Management. Karena itu, disiapkanlah Global Talent Pipeline untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan meretensi talenta yang akan menjadi pilar penting dalam mendukung tujuan ekspansif TechConnect.

Pendekatan yang diadopsi oleh Tim People Management sangat komprehensif, mencakup persiapan talenta, baik dari internal perusahaan maupun eksternal. Dalam melakukan persiapan internal, TechConnect menerapkan berbagai metodologi pendekatan untuk memahami dengan mendalami kebutuhan, aspirasi, dan kompetensi (skills set) individu.

“Proses ini memastikan bahwa talenta internal tidak hanya sesuai dengan tuntutan pekerjaan saat ini, tetapi juga memiliki potensi untuk berkembang seiring waktu,” kata Paulus.

Sementara itu, dalam pengadaan talenta eksternal, fokus perusahaan terletak pada rekrutmen talenta yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pekerjaan yang ada, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan nilai tambah, dengan melengkapi dan memperkaya skills set di perusahaan. Dengan pendekatan ini, TechConnect ingin memastikan bahwa SDM-nya tidak hanya beragam dalam hal kompetensi, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan dinamis dalam lingkungan bisnis.

Untuk mempersiapkan future-ready leaders, langkah pertama perusahaan ialah melakukan asesmen, yang dirancang untuk mengidentifikasi calon pemimpin potensial untuk masuk ke dalam sistem pengembangan yang disebut talent factory. “Mereka inilah yang akan dibekali dengan karakter winning spirit, bounceback, dan rigorous,” kata Paulus.

Langkah kedua ialah memperhatikan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi. TechConnect memastikan bahwa setiap layer dari program pembelajaran yang disediakan tidak hanya mencakup aspek-aspek fungsional bisnis, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi talenta untuk memahami berbagai aspek bisnis yang baru. Dengan cara ini, ketika setiap bisnis dalam organisasi memiliki kebutuhan khusus untuk level tertentu, perusahaan sudah memiliki kader yang siap, yang telah terbiasa dengan lingkungan bisnis yang bervariasi dan dinamis.

Ekosistem yang dibangun pun tidak hanya mencakup pendekatan cara bekerja perusahaan yang berorientasi pada pengalaman dan penguatan keterampilan, tetapi juga fokus pada pendekatan STEM: Science, Technology, Engineering, and Mathematics. Melalui penggabungan konsep ini, perusahaan tidak hanya memberikan pengalaman kerja yang kaya dan beragam, tetapi juga memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan pemahaman mendalam tentang ilmu dan teknologi yang relevan dengan bisnis TechConnect.

Lalu, untuk memperkuat engagement para talenta potensialnya, TechConnect memiliki Talent Attrition Matrix untuk mengantisipasi dan merespons kebutuhan khusus mereka dengan pendekatan yang lebih terarah.

“Melalui upaya kami ini, kami berharap dapat mencetak future-ready leaders yang mampu mempercepat pertumbuhan bisnis, menciptakan keunggulan organisasi, dan meningkatkan kesiapan di dalam menghadapi perubahan,” ucap Paulus optimistis.

Kemudian, optimalisasi pemanfaatan teknologi berupa HR digitization and people analytics memungkinkan perusahaan untuk melakukan talent profile secara lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan performa masing-masing karyawan. “Melalui penggunaan teknologi, perusahaan dapat dengan cermat memetakan dan memahami kualifikasi setiap individu serta mengidentifikasi potensi kepemimpinan yang dapat dikembangkan lebih lanjut,” Paulus menjelaskan.

Hingga saat ini, pencapaian TechConnect dalam mencetak pemimpin cukup mengesankan, dengan 65% dari total pemimpin dipasok melalui pendekatan “build” dan 35% melalui pendekatan “buy”. Selain itu, 21% dari pemimpin C-level perusahaan saat ini berasal dari lulusan program yang dijalankannya. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved