Empat saham-saham bank besar pada perdagangan Kamis kemarin mencatatkan foreign net inflow harian senilai Rp 767 miliar secara kumulatif. Saham-saham ini adalah saham BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI. Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead PT Stockbit Sekuritas Digital, menyampaikan saham BBCA meraih foreign net inflow lebih dari Rp 500 miliar. Adapun, BMRI menjadi satu-satunya yang mencatat foreign net outflow senilai Rp 12 miliar pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini.

Rahmanto merincikan saham BBRI meraih foreign net inflow harian senilai Rp 131 miliar, BBNI Rp 104 miliar, dan BBNI Rp 12 miliar. “Ini merupakan net foreign inflow berturut-turut yang dicatatkan 3 big banks, selain BMRI,” ujar Rahmanto pada risetnya di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Saham BBCA mencetak aliran dana investor asing selama 4 hari terakhir, kemudian BBNI 4 hari dan BBRI selama 2 hari terakhir. “Meski mencatatkan foreign net outflow pada Kamis kemarin, saham BMRI di periode sebelumnya itu mencatatkan foreign net inflow dalam 3 hari berturut-turut.

Sejalan dengan itu, saham Big 4 Banks ditutup mixed pada Kamis lalu dengan BBCA naik sebesar 1,6%, BBRI 0,9%, BBNI turun tipis 0,43%, dan BMRI turun 1,5%. Rahmanto mengatakan tren inflow ini dapat menjadi indikasi meningkatnya appetite investor asing ke emerging market, menyusul pernyataan The Fed yang memberikan sinyal bahwa suku bunga sudah berada di puncak. “Inflow ini juga terjadi seiring imbal hasil (yield) obligasi AS dengan tenor lebih dari 2 tahun terus turun pasca-pertemuan The Fed,” ucapnya.

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA pada 2023 mencetak laba bersih senilai Rp 48,6 triliun , melonjak sebesar 19,4% jika dibandingkan periode yang sama di 2022. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 55,1 triliun, meroket 33,7% dari Rp 41,2 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI menghimpun laba bersih Rp 60,43 triliun, tumbuh 17,55% dari Rp 51,41 triliun. Selanjutnya, laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkerek sebesar 14,2% atau naik menjadi Rp 20,9 triliun di sepanjang tahun lalu (year on year).