Leaders

SuperIndo, Aktif Kembangkan Leaders dari Internal untuk Menopang Ekspansi

Monica Feifei Enhudjiana, VP Human Resources PT Lion Super Indo (SuperIndo)
Monica Feifei Enhudjiana, VP Human Resources PT Lion Super Indo (SuperIndo)

SuperIndo termasuk perusahaan pengelola gerai ritel tipe supermarket yang tetap mampu tumbuh di saat pemain ritel lain murung karena terpukul penurunan kinerja. SuperIndo tetap tumbuh positif, gerainya pun terus bertambah dan kini mengelola tak kurang dari 221 store yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Dan, pertumbuhan bisnis itu tak lepas dari kemampuan perusahaan ritel ini dalam menyiapkan leader-leader baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan outlet.

“Dari tahun 2020 sampai 2022 sekitar 250 orang kami rekrut dan kembangkan dalam program Management Trainee, juga kami kembangkan 3.000 orang melalui Super Indo Apprentice Program (SIAP), 2.000 partisipan di antaranya lulus dalam program ini,” Monica Feifei Enhudjiana, VP Human Resources PT Lion Super Indo (SuperIndo), menjelaskan contoh program pengembangkan leader di internal SuperIndo.

Manajemen SuperIndo meng-encorage para pemimpin muda di internal perusahaan untuk percaya diri menjadi leader dan tidak segan untuk tampil. “Mereka diharapkan bukan hanya jago jualan dan mengembangkan bisnis, tapi juga menjadi leader coach dan bisa mencetak pemimpin berikutnya. Karena, kami ingin tumbuh secara sustain,” kata Monica.

Manajemen SuperIndo selalu memberikan peluang dan memprioritaskan internal talent untuk menjadi pemimpin perusahaan. “Setiap kali ada kebutuhan, kami akan melihat dulu di internal, ada–tidak calon di internal talent pool kami,” ujarnya.

Pihaknya tiap tahun melakukan talent review secara berlapis dan memang sudah memiliki talent pool yang terus dikembangkanmelalui berbagai program. Ketika internal tak ada SDM yang cocok, baru kemudian mencari opsi dari eksternal.

“Terkadang yang dari eksternal itu juga bukan permanen, lebih ke assignment untuk memberikan transfer knowledge, dan kemudian diserahkan ke orang internal yang paling siap,” kata Monica. Selama ini, untuk segmen SDM frontline (direct employee yang ke bisnis), 60%-70% dari kebutuhan SDM sudah bisa dipasok dari dalam. Dan, biasanya dari eksternal hanya untuk perekrutan pada posisi manajer ke atas.

Manajemen SuperIndo memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk berkembang. Karyawan dikembangkan kompetensinya melalui serangkaian program, termasuk melalui career path yang jelas.

Penciptaan career path selama ini selalu dikombinasikan dengan program pengembangan talent, seperti mentoring dan coaching. “Kami juga mengombinasikan dengan objective tahunan dan performance di semua lini. Mereka yang ada di talent pool benar-benar diperhatikan dalam hal mendapatkan coaching dan mentoring,” lajut Monica.

Pengembangan leader dimulai pada perekrutan awal dan SuperIndo memilih para talent yang punya bibit genetika kemampuan berkolaborasi. “Budaya kolaborasi sangat kental di tempat kerja kami sehingga ini kami prioritaskan. Industri kami ini people oriented, kami mengasah entrepreneurship mereka,” lanjutnya.

Dalam proses seleksi, pihaknya juga sudah menerapkan assessment dan profiling tools yang proses pelaksanaannya dilakukan secara bersama antara tim HR internal dan vendor assessment dari eksternal. Biasanya akan dilihat gap antara kompetensi si talent dan kebutuhan kualifikasi. Mereka yang gap-nya paling kecil itulah yang siap dipromosikan.

Untuk para talent juga disediakan berbagai kesempatan buat belajar. SuperIndo. misalnya, punya program Digital Capability Development yang menyediakan 140 kursus growth mindset training. Tahun 2023, program Super Indo Belajar diikuti tak kurang dari 10.000 partisipan dan melibatkan 200 kursus. “Pada program Digital Bootcamp, kami meluncurkan 11 selflearning course dan kurang dari 200 digital capability course,” kata Monica.

Dan sejauh ini, menurut Monica, program yang dikembangkan berjalan efektif sehingga berhasil mencetak pemimpin internal yang memadai untuk menopang perkembangan toko dan distribusi ―yang tumbuh pesat sejak masa pandemi. “Kami mampu menyeleraskan kebutuhan HR dan bisnis. Tidak hanya melayani kebutuhan internal, tapi juga eksternal,” katanya.

Di samping itu, dari indikator survei kepuasan kerja, selama empat tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu yang terdepan di antara cabang SuperIndo di negara lain, termasuk dibandingkan yang di Eropa. (*)

Sudarmadi & Anastasia AS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved