Automotive

Ini Cara Pilih Ban Mobil Listrik yang Tepat

Faktor biaya operasional yang lebih rendah dan ramah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk mulai menggunakan mobil listrik berbasis baterai (EV). Menurut data penjualan wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil EV mencatatkan penjualan sebanyak 17.062 unit atau melonjak sekitar 65,2% year on year (yoy) tahun lalu dibandingkan tahun 2022.

Akan tetapi, tidak seperti kendaraan bermesin konvensional, mobil EV hadir dengan serangkaian karakteristik khusus yang memiliki tantangan, seperti torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat sehingga sebaiknya dilengkapi dengan ban yang tepat.

“Ban khusus ini dirancang untuk memenuhi berbagai tuntutan ini sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal,” ujar Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment Bridgestone Indonesia dalam keterangan pers yang diterima SWA Online (07/02/2024).

Fisa menjelaskan, karakteristik mobil listrik (EV) meliputi beberapa hal, di antaranya bobot yang umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, karena baterai mobil EV sendiri memiliki bobot sekitar 30-50% dari bobot total. Selain itu, kabin mobil EV lebih senyap dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga suara yang keluar dari ban akan lebih terdengar, baik noise dari telapak (umumnya frekuensi tinggi), maupun noise akibat ban bersinggung dengan permukaan jalan (umumnya frekuensi rendah).

Karakteristik selanjutnya ada pada akselerasi dan pengereman kendaraan EV. Torsi sesaat (instan) dan besar yang dihasilkan oleh kendaraan listrik dapat meningkatkan laju keausan ban, sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi.

“Untuk itu, ban yang digunakan pada mobil EV harus memiliki teknologi yang mampu meminimalisasi hambatan gulir (rolling resistance) guna menghemat penggunaan laju pengurangan daya baterai, mengurangi akumulasi panas, dan menahan gesekan,” ungkap Fisa.

Selain itu, konstruksi ban dengan kekuatan tambahan (reinforced) juga perlu untuk mengakomodasi peningkatan bobot baterai kendaraan listrikserta meningkatkan kemampuan ban dalam meminimalkan kebisingan eksterior.

Jika dirinci secara lebih detil, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan utama dalam memilih ban untuk mobil EV yang tepat. Pertama, indeks beban. Baterai mobil EV menambah bobot kendaraan secara signifikan dibandingkan kendaraan bermesin konvensional.

Bobot tambahan tersebut dapat memberikan tekanan tambahan pada ban oleh karena itu diperlukan ban dengan indeks beban yang sesuai dengan bobot kendaran. Informasi Indeks beban ini dapat ditemui di dinding ban, yang penulisannya satu kesatuan dengan ukuran ban. Hal ini turut menentukan seberapa besar tekanan udara yang sesuai untuk ban tersebut.

Kedua, gesekan rendah. Memilih ban dengan hambatan gesek (rolling resistance coefficient) yang lebih kecil akan berkontribusi terhadap hambatan gulir yang lebih rendah. Artinya, pengguna akan mendapatkan lebih banyak jangkauan dan efisiensi dari kendaraan listrik, yang dapat membantu berkontribusi terhadap keberlanjutan dan masa pakai baterai.

Ketiga, kebisingan rendah. Kendaraan listrik sudah lebih senyap karena tidak adanya kebisingan mesin, jadi untuk menjaga pengendaraan tetap mulus dan senyap, sebaiknya pilih ban dengan teknologi peredam kebisingan.

Keempat, senyawa karet yang kuat. Torsi instan pada kendaraan listrik dapat menyebabkan peningkatan keausan pada ban. Ban yang dibuat dengan kompon karet berkualitas dirancang memiliki kekuatan untuk menahan torsi tambahan tersebut.

“Selain pemilihan ban yang cocok, perawatan, dan pemeliharaan ban sangat penting untuk mempertahankan umur ban/mengurangi tingkat keausan, dan juga memaksimalkan jarak tempuh,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved