Marketing Trends

Ini Berkah Berjualan di E-commerce bagi Tiga Brand Fesyen Lokal

Para founder brand fesyen lokal saat konferensi pers di Tokopedia Fashion Market. (foto Ubaidillah/Swa)

Kehadiran e-commerce di Tanah Air membuat sektor usaha menjadi lebih mudah menjangkau konsumen. Akibatnya para pelaku usaha dapat meningkatkan jumlah penjualannya berkali lipat.

Salah satu brand fesyen yang meraup berkah dari berjualan di e-commerce adalah Benang Jarum. Brand ini didirikan tahun 2020 oleh Linda Anggreaningsih dan Allyssa Hawadi, yang sebelumnya berhasil mengembangkan Buttonscarves.

Berbeda dengan Buttonscarves yang fokus menghadirkan produk fesyen Muslim, Benang Jarum bergerak di modest fashion yang praktis dan kasual, tetapi tetap elegan dan up-to-date. Benang Jarum memiliki 24 gerai offline dan memberdayakan penjahit lokal serta karyawan yang didominasi perempuan.

Kanya Trihapsari selaku Co-founder Benang Jarum mengatakan, walau telah memiliki puluhan gerai offline, pihaknya sadar peran platform e-commerce seperti Tokopedia sangat penting untuk mengembangkan bisnis. Merek miliknya bergabung dengan Tokopedia sejak awal tahun 2023 untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Sejak bergabung dengan Tokopedia, penjualan Benang Jarum naik 60%. Dalam berjualan di Tokopedia, Benang Jarum menghadirkan banyak campaign, promo dan produk-produk yang berkolaborasi dengan nama-nama lain,” katanya dalam konferensi pers Tokopedia Fashion Market (07/02/2024).

Sama halnya dengan Benang Jarum, brand fashion lokal Merché yang menghadirkan tas perempuan juga berjualan di e-commerce. Merché didirikan Tari Puji Lestari pada 2017, yang memiliki spesialisasi di bidang everyday bag dan telah berkembang ke produk lain seperti apparel dan essential items seperti lanyard dan dompet.

Kata Merché berasal dari ‘mercy’ yang berarti kindness dan ‘merci’ yang berarti thankful. Maka Merché ingin menghadirkan rasa terima kasih dan blessing untuk setiap produk yang dihadirkan. Head of Marketing Merché Zein Witriandani mengungkapkan dengan memaksimalkan fitur dan aktivasi bersama Tokopedia, pihaknya berhasil meningkatkan GMV sebesar lebih dari 300%. “Ke depannya Merché akan terus menghadirkan berbagai koleksi yang cocok sebagai tas tempur para workers dengan koleksi yang dapat menunjang penampilan fesyen para career women,” kata Zein.

Tak mau ketinggalan, brand fesyen Prepp Studio juga turut memasuki kancah penjualan di e-commerce. Prepp Studio lahir pada tahun 2020 sebagai merek baru dalam naungan Worldwhite Enterprise Group, sebuah ekosistem brand yang solid dengan total pengikut lebih dari 5 juta followers.

Pendiri Prepp Studio Satria Adiyasa mengatakan, lewat Prepp Studio, dia ingin menghadirkan produk fesyen pria yang casual, preppy (rapi) dan affordable. Prepp Studio kini juga tengah menargetkan kerja sama berbasis Intellectual Property untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dan memperkuat posisi Prepp Studio di industri fesyen.

“Kami bergabung di Tokopedia sejak 2022. Berkat ikut kampanye dan memanfaatkan analisis pasar dari Tokopedia tahun 2023, Tokopedia berkontribusi 60% dari total penjualan Prepp Studio,” ucap Satria.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved