Alasan LIVE IPO hingga Oversubscribed 71,7 Kali
Emiten penyedia peralatan dan perlengkapan rumah tangga PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) mengumumkan pencatatan perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini merupakan strategi bisnis LIVE untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan, penguatan jaringan distribusi dan pelayanan bagi konsumen Indonesia.
Saat ini Homeco living melayani lebih dari 20 juta konsumen dan melalui IPO ini berambisi untuk meningkatkan jangkauan konsumen hingga 50 juta per tahun pada 2030. Selain mendorong corporate governance, IPO ini merupakan upaya perusahaan untuk terus mengembangkan customer base melalui perbaikan posisi keuangan dan ekspansi jaringan distribusi.
“Dengan keuangan yang baik, diharapkan jaringan distribusi menjadi lebih terintegrasi dengan penambahan titik penjualan. Kami akan terus menjamin ketersediaan produk unggulan di seluruh Indonesia serta memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar,” kata Presiden Direktur LIVE Ellies Kiswoto di Jakarta Selasa (13/02/2024).
Sebelumnya, Homeco Living telah menyelesaikan masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang berlangsung sejak 2-6 Februari 2024. Dilanjutkan dengan penjatahan saham pada 6 Februari 2024, serta distribusi saham secara elektronik pada 7 Februari 2024 lalu.
Diperdagangkan dengan kode saham LIVE, Homeco Living melepas sebanyak 808.350.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 17,600% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Pada masa penawaran umum perdana saham LIVE mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 71,7 kali.
“Saham LIVE oversubscribed hingga 71,7 kali. Artinya, saham LIVE dinilai potensial dan banyak diminati investor. Kami bersyukur dan berterima kasih atas segala dukungan yang telah didapatkan Homeco Living, di mana kami telah mempersiapkan IPO ini sejak satu tahun lalu,” ujarnya.
Pada pelaksanaan IPO, perusahaan menunjuk PT Binaartha Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek. Pada sesi pertama perdagangan BEI setelah melantai, harga LIVE juga berhasil naik menyentuh nilai tertinggi Rp199.
Di dalam laporan keuangannya, laba tahun berjalan perusahaan setelah dampak penyesuaian proforma LIVE melesat 214,51% menjadi Rp19,64 miliar, dibanding periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,24 miliar. Ke depannya perusahaan melihat potensi pasar yang besar dalam industri, terutama di kalangan milenial dan Generasi Z, yang memiliki preferensi lebih kepada produk yang mendukung keberlanjutan dan gaya hidup berkualitas.
“Kami berkomitmen untuk memperluas kategori produk baru di masa depan, memperkuat portofolio produk untuk memenuhi ekspektasi pasar yang terus berkembang ini. Kami juga menjamin pertumbuhan berkelanjutan dan relevansi merek di tengah perubahan dinamika konsumen,” ucap Ellies.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id