Automotive

Alvin Tidak Didukung Orang Tua Saat Berkarier Balap Mobil

Pembalap anak – bapak Avila Bahar dan Alvin Bahar yang sama-sama juara nasional 2023 dan andalan tim pabrikan Honda Racing Indonesia (HRI) ternyata memiliki cerita yang tidak mulus di awal perjalanannya sebagai pembalap.

“Saya tidak langsung di-support orangtua untuk menjadi pembalap. Bahkan sopir ayah diberhentikan, ketika tahu saya menggantikannya saat menyetir. Saya ikut latihan balap mobil di Sirkuit Ancol, juga tanpa sepengetahuan papa,” ungkap Alvin Bahar pada Talk Show Motorsport di Hall C1 JI-Expo Kemayoran Jakarta (16/02/2024).

Pada acara Talk Show Motorsport kolaborasi Mobilinanews dan PT Dyandra Promosindo (penyelenggara IIMS 2024) tersebut Alvin melanjutkan, rupanya mendiang sang ayah Aswin Bahar mendengar jika putranya tersebut telah mulai mahir di lintasan balap dan menjadi yang tercepat.”Sampai suatu ketika, pas latihan di sirkuit Ancol, tiba-tiba ada yang mendekati mobil saya dan hampir bisa melakukan overtake (mendahului). Rupanya, pembalap tersebut adalah papa,” ungkap Alvin.

Setelah itu, Alvin yang kini menjadi pembalap mobil dengan rekor terbanyak sebagai juara nasional dengan 13 kali (11 kali bersama Honda Racing Indonesia) mulai mendapat perhatian dan dukungan dari Aswin Bahar yang saat itu dikenal sebagai pembalap kelas wahid dan pemilik sekolah balap ASDC.

Ternyata, pengalaman itu juga berlaku kepada Avila Bahar putra Alvin, meski dengan cara yang lebih soft. Kendati acap ikut Alvin ke sirkuit untuk latihan maupun race, dia engaku tidak diminta sang ayah untuk ikut latihan balap. Tidak diarahkan mengikuti jejak menjadi pembalap. “Waktu kecil, saya memang lebih suka main sepeda atau yang lain. Tapi tiap hari ketemu dan bersama papi, lama-lama penasaran juga dengan balap mobil. Saat itu, umur 11 tahun, ketika saya bilang sama papi ingin ikut latihan balap mobil. Setelah itu, saya di-support dengan dibelikan Honda Brio,” terang Avila

Hampir dua tahun, Avila digembleng latihan. Saat memasuki umur 13, Avila mulai diikutkan balapan. “Umur 13 tahun memang menjadi batas awal boleh ikut balap mobil. Karena belum bisa mendapat SIM (Surat Izin Mengemudi). Asalkan, ada surat jaminan secara tertulis dari orang tuanya,” ujar Alvin. Meski begitu dia tidak langsung menang-menang. Avila pun harus memulai balapan dengan hasil P10, P8, P5, P3 dan seterusnya hingga akhirnya bisa raih podium juara.

Apakah Avila bisa masuk tim pabrikan Honda karena faktor Alvin? Ternyata tidak, dan Alvin cenderung untuk mendahulukan pembalap lain saat PT Honda Prospect Motor memintanya untuk melakukan seleksi pembalap baru HRI empat tahun lalu.”Saya diminta Honda untuk memilh 5 pembalap untuk diseleksi. Saya berikan 5 nama, tapi dibalikkin oleh Honda. Minta 5 nama lagi, saya kasih lagi. Saat itu, Honda nanya, kok dari 5 nama itu tidak ada nama Avila? Saya bilang, saya tidak mau nyodorin anak saya. Saat ditanya apakah Avila kalah cepat dibanding 5 pembalap, saya bilang tidak,” kata Alvin.

Dari cerita ini, bisa digambarkan tidak ada prestasi yang diraih dengan mudah. Termasuk Avila (21 tahun) yang telah meraih 3 trofi juara nasional, dan Alvin dengan 13 piala juara nasional. “Dengan umur Avila yang sekarang, bisa jadi rekor saya akan dikejar oleh Alvin,” ucap Alvin.

Editor: Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved