Capital Market & Investment

Pekan ini Ada Sentimen BI Rate dan Real Count KPU, Cek Peluang Cuan dari 3 Saham

Ilustrasi foto : Istimewa.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu ditutup menguat di level 7.335 poin atau naik 0,44%. Penguatan IHSG tertopang 2 sectoral top gainer pada periode 12-16 Februari 2024, yakni IDXFinance yang naik 1,35% karena adanya inflow asing pada semua saham perbankan dan IDXInfrastructure yang tumbuh 1,15% tertopang saham BREN dan TLKM.

Sayangnya, laju IHSG masih terbebani 2 sectoral top loser yakni IDXTechno yang melemah 1,95% terpengaruh pelemahan saham GOTO dan BUKA dan IDXCuclic yang turun tipis 0,82% karena terdampak pelemahan saham MAPI dan ACES. Angga Septianus, Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menjelaskan pergerakan positif IHSG itu terpengaruh 3 sentimen yakni CPI (Consumer Price Index) Amerika Serikat (AS), pemilu 2024 dan inflow investor asing.

Terkait sentimen CPI di AS, tingkat inflasi AS turun ke level 3,10% secara tahunan, lebih tinggi dari konsensusnya 2,9% dan lebih rendah dari Desember 2023 sebesar 3,40%. “Ini disebabkan oleh tingginya biaya perumahan dan pangan. Inflasi secara bulanan sebesar 0,30%,“ ujar Angga pada risetnya di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Sementara itu terkait sentimen pemilu 2024, Angga menyampaikan iShare MSCI Indonesia (EIDO) menguat 2,5% pada pertengahan pekan lalu menyusul hasil unofficial quick count dari berbagai lembaga survei yang menempatkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang dengan perolehan suara mencapai di atas 50% yang mengartikan pemilu satu putaran dan berlanjutnya kebijakan ekonomi dan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kalau 1 putaran, investor lokal maupun asing melihatnya positif, sehingga proses pemilu tidak perlu 2 putaran dan arah kebijakan lebih jelas. Secara keseluruhan kemenangan 1 putaran pasangan PG inline dengan estimasi pelaku pasar yang akan men-trigger rally saham lintas sektor lebih lanjut dalam jangka pendek sekaligus positif untuk penguatan rupiah,” jelas Angga.

Ia menambahkan berlanjutnya kebijakan hilirisasi pada sektor metal akan menguntungkan emiten seperti MDKA dan ADMR. Kebijakan makan siang dan susu gratis akan berpotensi menguntungkan emiten konsumer seperti ICBP, CMRY dan ULTJ. Pembentukan kabinet baru akan menjadi katalis risiko terbesar terutama pada kandidat Menteri Keuangan dan Menteri BUMN mengingat 3 bank BUMN dan TLKM menopang bobot IHSG sebesar 28,2% .

Selanjutnya terkait sentimen inflow investor asing pada seminggu lalu sebesar Rp 6,7 triliun dengan pembelian pada perbankan dan TLKM Rp 2,3 triliun pada Kamis dan Rp 1,5 triliun di Jumat lalu atau pasca pemilu.

Sentimen Pasar

Berbicara tentang sentimen pada 19-23 Februari 2024, Angga menyebutkan ada 2 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni BI Rate dan real count KPU. Angga berpendapat BI Rate akan dipertahankan pada level 6% pada semester I/2024 dan baru mulai turun pada semester kedua tahun ini yang sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal

Sementara itu terkait sentimen real count KPU, jika hasil penghitungan resmi sesuai dengan quick count, pemilihan putaran kedua tidak diperlukan lagi. Hal ini akan membantu meminimalkan ketidakpastian politik dan menjaga stabilitas rupiah. “Indikasi koalisi yang disuarakan oleh Prabowo sebagai capres potensial juga akan baik untuk ekonomi ke depannya,“ tandasnya.

Berpijak data-data itu, IPOT merekomendasikan 3 saham untuk trading hingga Jumat, 23 Februari 2024 yakni buy saham SIDO (support: Rp 530, resistance: Rp 600), buy on pullback saham BBTN (support: Rp 1.300, resistance: Rp 1.400) dan saham TLKM pada rentang harga support Rp 4.000 serta resistance Rp 4.300.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved