Corporate Action Capital Market & Investment

Manajemen GOTO Bantah Rencana akan Merger dengan Grab

Pekan kemarin, perusahaan raksasa layanan on demand asal Indonesia Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dikabarkan akan melakukan merger dengan layanan on demand asal Singapura, Grab. Sontak kabar ini dipertanyakan banyak pihak, pasalnya bisnis layanan bisnis on demand dinilai tidak sehat jika dimonopoli.

Menanggapi beredarnya kabar ini, Corporate Secretary GOTO R A Koesoemohadiani menepis soal rencana merger GOTO dengan Grab. Dia mengatakan bahwa pihaknya mengetahui kabar tersebut juga dari media massa.

“Kami baru mengetahui adanya berita terkait isu tersebut dari media massa. Dapat disampaikan bahwa perseroan pada dasarnya tidak dapat mengomentari rumor yang beredar di pasar. Perseroan juga ingin menekankan bahwa pada saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” katanya dalam rilis resmi, dikutip Senin (19/02/2024).

Koesoemohadiani juga menegaskan bahwa perseroan saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin kuat. Sebagaimana disampaikan sebelumnya dalam siaran pers tertanggal 31 Januari 2024, di mana secara grup telah berhasil mencapai target EBITDA yang disesuaikan positif pada Q4 2023, serta melampaui batas atas panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2023.

“Lebih lanjut, perseroan juga akan menerima pendapatan jasa e-commerce setiap kuartal dari Tokopedia yang berbasis pada Gross Merchandise Value (GMV) inti Tokopedia. Di mana GMV dari Tokopedia akan berkontribusi secara langsung pada perseroan,” katanya.

Perseroan, tambah Koesoemohadiani akan terus fokus untuk bertumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas. Caranya dengan mendorong pengembangan inovasi produk dan keunggulan operasionalnya pada bisnis on demand services (ODS) dan teknologi keuangan (fintech) dari grup, serta meningkatkan nilai pemegang saham.

“Perseroan akan senantiasa mematuhi seluruh peraturan terkait yang berlaku termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia. Apabila terdapat suatu informasi material yang melibatkan perseroan maka perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah terjadinya peristiwa tersebut,” ungkapnya.

Sebelum isu tersebut beredar, GOTO sudah lebih dulu menyelesaikan transaksi kemitraan dengan Tiktok atas Tokopedia. Atas transaksi ini GOTO mengantongi dana sebesar Rp23 triliun lebih. Tiktok kini memiliki 75% saham Tokopedia dan 25% milik GOTO.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved