Strategy

Strategi SCG dalam Mengakselerasi Bisnis Hijau pada 2024

Presiden & CEO SCG Thammasak Sethaudom. (dok SCG)

Perusahaan semen asal Thailand, SCG telah merumuskan strategi untuk mempercepat bisnis pada tahun 2024, khususnya dalam mengakselerasi bisnis hijau secara agresif. Akselerasi lini bisnis hijau ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon.

Dengan anggaran investasi sebesar Rp17,3 miliar (US$1,2 juta), perusahaan mendorong inovasi hijau dan peralihan ke energi bersih melalui ekspor semen rendah karbon ke pasar Amerika Serikat. Selanjutnya juga akan pembangunan kompleks petrokimia di Vietnam yang akan menyediakan polimer untuk pasar global. SCG juga menandai kehadirannya di Arab Saudi melalui bisnis perdagangan global.

Presiden & CEO SCG Thammasak Sethaudom mengatakan, pasar ASEAN diperkirakan akan membaik secara bertahap, terutama di Indonesia dan Vietnam. Dengan tujuan memimpin bisnis hijau yang mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon, SCG menetapkan anggaran investasi sebesar Rp17,3 miliar (US$1,2 juta).

“Investasi ini utamanya akan dialokasikan dalam inovasi hijau, energi bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca, yang memiliki potensi signifikan untuk permintaan dan pertumbuhan. Sebagaimana diketahui penjualan produk SCG Green Choice pada tahun 2023 menyumbang 54% dari total penjualan. SCG juga mempercepat pengembangan produk & layanan bernilai tambah tinggi (HVA) untuk diversifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat,” katanya dalam rilis resmi, dikutip Rabu (21/02/2024).

Thammasak mengungkapkan, SCGC (SCG Chemicals) siap mempercepat pengembangan produk hijau dan produk & layanan bernilai tambah tinggi (HVA), dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar sebagai respons terhadap tingginya permintaan yang baru-baru ini dialami. Penjualan HVA meningkat menjadi 39% dibandingkan tahun lalu, secara substansial mendukung kemampuan bersaing perusahaan saat pasar pulih tahun 2023, inovasi polimer hijau unggulan SCGC, SCGC Green Polymer, mencapai 218.000 ton penjualan yang merupakan peningkatan 56% dari tahun sebelumnya.

“Diproyeksikan per tahun 2030, SCGC akan memproduksi 1 juta ton polimer hijau. SCGC pun berinvestasi dalam produksi acetylene black, bahan konduktif untuk baterai kendaraan listrik, melalui joint venture dengan Denka,” ucapnya.

Sementara itu, SCG Cement and Green Solution berhasil mengelola biaya energinya secara efektif, melalui peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif mencapai 40% pada tahun 2023 dan akan terus bertambah seterusnya. Untuk tahun 2024, bisnis ini siap untuk meningkatkan produksi dan pengiriman sebagai respons terhadap pemulihan pasar Thailand, termasuk proyek-proyek properti dan konstruksi.

“Penjualan semen rendah karbon meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, generasi kedua semen karbon rendah akan dikembangkan dengan menambahkan 5% pengurangan emisi karbon dari generasi pendahulunya. Lini bisnis ini pun akan memperluas ekspor ke pasar Amerika Selatan dan Malaysia,” ungkapnya.

Untuk SCG Smart Living, telah mengintegrasikan energi bersih ke dalam proses produksinya, serta memprioritaskan penghematan energi, perlindungan dari PM2.5, dan keamanan, seperti melalui inovasi SCG Active Air Quality. Panel surya SCG Solar Roof Solutions mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa sebesar 105% dari tahun sebelumnya.

Lini bisnis SCG Distribution & Retail memperluas kekuatannya ke pasar ekonomi pertumbuhan tinggi, khususnya wilayah SAMEA (Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika). SCG International telah resmi mendirikan kantor di Riyadh, Arab Saudi. “Lini ini siap menjadi mitra internasional untuk memperluas peluang bisnis dan menembus proyek konstruksi berskala besar, berkontribusi pada penciptaan masyarakat nol energi melalui portofolio produk semen hijau dan bahan bangunan,” ucapnya.

Di sisi lain, SCG Cleanergy, bisnis energi bersih dari hulu ke hilir, mengalami pertumbuhan dan potensi ekspansi yang signifikan, didorong peningkatan permintaan energi bersih. Pada 2023, bisnis ini memiliki kapasitas operasional sebesar 450 megawatt. “Tahun 2024, SCG Cleanergy bersiap untuk ekspansi ke pasar ASEAN, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina,” kata Thammasak.

SCGP (SCG Packaging) menunjukkan pemulihan permintaan kemasan di pasar Indonesia dan Vietnam, terutama melalui sektor ekspor makanan beku dan hewan peliharaan pada kuartal keempat 2023. SCGP akan berfokus pada penawaran solusi kemasan untuk sektor makanan dan minuman, memperluas kapasitas produksi, dan merger & partnership dalam bisnis alat kesehatan dan alat laboratorium medis. “SCGP pun mengintegrasikan teknologi ke dalam proses manufakturnya dan meningkatkan penggunaan energi alternatif hingga 35% dari total konsumsi energinya,” ucapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved