Technology Trends

PGEO dan PLN IP Kerja Sama Percepat Komersialisasi Panas Bumi RI

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjalin kemitraan strategis Joint Development Study Agreement (JDSA) dengan PT PLN Indonesia Power untuk mendorong percepatan pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kemitraan ini menandai langkah progresif dalam mencapai target transisi energi.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi menjelaskan bahwa PGEO dan PLN IP akan mengadopsi skema baru untuk meningkatkan komersialitas proyek panas bumi. Keduanya akan menambah kapasitas produksi listrik melalui utilisasi air panas hasil pemisahan uap (brine).

Julfi mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu terobosan yang dinantikan untuk pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia. Melalui JDSA ini, terdapat sejumlah target Feasibility Study (FS), di antaranya adalah proyek co-generation yang attractive dan bankable dengan kajian yang dilakukan secara komprehensif dan prudent sehingga mampu mencapai tingkat komersialitas yang optimal.

“Target berikutnya, adalah projek Internal Rate of Return (IRR) menarik dengan penyelesaian Power Purchase Agreement (PPA) secara cepat sesuai koridor harga dalam Perpres 112/2022. Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi yang terbukti dan mature sehingga dapat menghasilkan peningkatan efisiensi, Commercial Operation Date (COD) yang lebih cepat, serta capex yang lebih rendah,” kata Julfi (23/02/2024).

Kerja sama ini sekaligus untuk meningkatkan komersialitas bisnis ini sebagai upaya strategis meraih target 1 GW kapasitas terpasang dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Potensi penambahan kapasitas terpasang melalui implementasi co-generation ini sampai dengan 230 MW. Untuk saat ini lokasi yang menjadi prioritas untuk dilakukannya FS adalah Ulubelu Bottoming Unit (BU) 30 MW dan Lahendong BU 15 MW.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN IP Bernadus Sudarmanta menilai dengan JDSA tersebut menjadi bentuk pencapaian penting. Kemitraan ini sebagai langkah awal yang tepat untuk mewujudkan transisi energi dan upaya tinggal landas menuju pertumbuhan bisnis panas bumi yang lebih baik ke depan.

“PGE dan PLN IP berkomitmen untuk mengupayakan percepatan penyelesaian PPA sehingga target operasi juga dapat diraih lebih cepat. Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan potensi panas bumi Indonesia. Kami optimistis JDSA ini akan berkontribusi secara signifikan dalam mencapai aspirasi PGEO untuk menjadi 1 GW company,” ujarnya.

Kedua pihak bersepakat untuk mempercepat proyek ini dan menjadikannya sebagai model bisnis untuk pengembangan panas bumi ke depan. JDSA ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan PLTP untuk mendukung transisi energi terutama dengan karakteristik panas bumi sebagai beban listrik dasar (baseload).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved