CSR Corner

Jurus Anak Muda Mengembangkan Potensi Pariwisata Berbasis Budaya Lokal

Foto : Dok.

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melalui Kelompok Mahasiswa dari Program Studi Sejarah, Arkeologi, dan Sastra Jawa yang mengedukasi warga Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada beberapa waktu lalu. Kegiatan bertajuk Kepedulian Masyarakat (Kepmas) ini berupaya untuk mengoptimalkan potensi pariwisata di tempat tersebut melalui upaya pelestarian dan edukasi warisan budaya lokal. Siswa dan masyarakat Desa Ciaruteun Ilir dilibatkan dalam kegiatan ini untuk mendalami sejarah desa tersebut yang ternyata memiliki banyak kisah menarik di dalamnya.

Kegiatan pertama yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI itu adalah pengenalan sejarah Desa Ciaruteun Ilir. Berdasarkan catatan Belanda, penelitian akademisi UI, dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, diketahui terdapat empat prasasti yang ditemukan di desa ini. Pertama adalah prasasti Ciaruteun yang dikenal dengan adanya pahatan kaki Raja Purnawarman. Kedua adalah Prasasti Kebon Kopi I yang terdapat pahatan kaki gajah.

Berikutnya, prasasti yang kedua itu menceritakan kegagahan Raja Purnawarman sebagai penguasa Tarumanegara. Ketiga, Prasasti Muara Cianten yang terdapat pahatan sulur melingkar, saat ini masih berada di tepi Sungai Cianten. Keempat, prasasti Kebon Kopi II yang telah hilang, menceritakan pengembalian takhta kepada Raja Sunda pada tahun 458 Saka (536 Masehi).

Prasasti ini menceritakan kejayaan Kerajaan Tarumanegara yang dipimpin oleh Raja Purnawarman hingga Kerajaan Sunda yang menjadi penerusnya. Temuan kumpulan umpak dan bangunan keramat menjadi bukti bahwa di desa ini pernah menjadi pemukiman bangsawan dan tempat keagamaan kerajaan. “Siswa SD di Ciaruteun Ilir kemudian diajak untuk mengunjungi Prasasti Ciaruteun dan Kebon Kopi I yang menjadi warisan nenek moyang. Mereka antusias mendengarkan cerita yang disampaikan mahasiswa UI. Banyak pertanyaan kritis seputar kehidupan masyarakat Tarumanegara, seperti bagaimana mereka membangun rumah, menulis, berbicara, berpakaian, bepergian, hingga membangun kerajaan yang megah di Jawa Barat,” ujar Wulan Fitria, mahasiswa FIB UI dan anggota Kepmas, dalam siaran pers pada Senin (26/2/2024).

Para siswa juga antusias mengerjakan buklet yang disediakan tim sebagai evaluasi pembelajaran yang dilakukan, serta mengenalkan lebih komprehensif kesejarahan Desa Ciaruteun Ilir kuno melalui narasi yang menyenangkan penuh ilustrasi. “Sebagai bagian akhir dari proses pembelajaran, evaluasi terhadap kinerja siswa dilakukan dengan cermat melalui tes berupa teka-teki silang dan jumble word seputar Kerajaan Tarumanegara, Prasasti Ciaruteun, dan Prasasti Kebon Kopi I,” tutur Wulan.

Kegiatan ini menjadi evaluasi untuk menilai pengetahuan siswa, juga mendorong mereka berpikir kritis dalam mengaitkan sejarah dengan kehidupan pada masa sekarang. Tak lupa, diberikan apresiasi kepada siswa yang menyelesaikan tes dengan benar sebagai motivasi agar tetap meningkatkan belajar untuk meraih cita-citanya.

Program ini menjadi pancingan untuk pengembangan lebih lanjut terhadap potensi pariwisata di Desa Ciaruteun Ilir. Melalui pengenalan lebih komprehensif terhadap kesejarahan di Desa Ciaruteun Ilir Kuno, diharapkan muncul kesadaran dari masyarakat terhadap potensi sejarah yang dapat dimanfaatkan. “Apabila masyarakat telah sadar, maka muncul kepedulian untuk merawat tinggalan miliknya, kemudian dapat mengembangkan potensi yang ada untuk kesejahteraan bersama. Terlebih, desa tersebut dikaruniai alam yang indah nan subur. Jembatan Rawayan dan aktivitas arung jeram menjadi pendukung wisata yang dapat dikaitkan dengan wisata sejarah di Ciaruteun Ilir,” jelas Wulan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved