CSR Corner

Dana Hibah Rp8,2 Miliar untuk 4 Bisnis Berdampak

Co-founder & CEO Liberty Society Tamara Gondo (kiri) menerima penghargaan dari DBS Bank. (foto Ubaidillah/Swa)

Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation mengumumkan empat social enterprise (SE) dan UMKM asal Indonesia sebagai pemenang DBS Foundation (DBSF) Business for Impact Grant Award Programme 2023. Keempat bisnis akan mendapatkan dana hibah dengan total senilai SGD10 ribu atau setara dengan Rp8,2 miliar.

Dana hibah ini akan digunakan masing-masing pemenang untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial seperti polusi udara, limbah makanan dan plastik, hingga pemberdayaan perempuan. Pemberian penghargaan ini dilakukan di Jakarta dan diwakili para pendiri SE sebagai pemenang.

Para pemenang DBSF terpilih berdasarkan hasil seleksi ketat terhadap lebih dari 2.000 pelamar dari enam negara di Asia, termasuk di antaranya 181 pelamar asal Indonesia. Secara keseluruhan, terdapat 24 SE/SME pemenang yang akan mendapat dana hibah senilai SGD 3,7 juta dolar atau Rp43,1 miliar.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menjelaskan, seiring berkembangnya waktu, tantangan lingkungan yang dihadapi Asia Tenggara, termasuk Indonesia juga menjadi sangat kompleks dan membutuhkan solusi inovatif. Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya menyadari pentingnya peran bank dalam mendampingi pelaku bisnis dan UMKM untuk menciptakan perubahan positif melalui berbagai solusi untuk memperbaiki bumi.

“Kami yakin bahwa dana hibah ini akan memberdayakan para UMKM yang terpilih untuk meningkatkan dampak mereka. Diharapkan mereka dapat menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam perjuangan demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Lim, Kamis (29/02/2024).

Keempat entitas bisnis asal Indonesia yang berhak mendapatkan dana hibah tersebut yakni Plana, Liberty Society, Nafas, dan Megalarva. Keempat entitas bisnis ini memiliki fokus permasalahan yang ingin diselesaikan masing-masing.

Plana berfokus pada pengolahan sampah plastik menjadi bahan baru yaitu Plana Wood, sebuah alternatif kayu alami yang tahan lama dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Sementara Liberty Society yang berupaya untuk mendaur ulang limbah perusahaan (plastik, tekstil, dan kardus) menjadi merchandise B2B serta memberikan kesempatan kerja bagi komunitas yang terpinggirkan,

Lalu, Nafas yang menyediakan data kualitas udara (Air Quality Index/AQI) untuk meningkatkan kesadaran tentang polusi udara dan mendorong perubahan kebijakan. Terakhir Magalarva yang menghadirkan layanan pengumpulan limbah dan mengubahnya menjadi tepung lalat tentara hitam (black soldier fly) berkualitas tinggi sebagai bahan baku pakan hewan.

“Secara keseluruhan, empat penerima penghargaan ini berpotensi memberikan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat seperti meningkatkan kesadaran dan memperluas pemantauan polusi udara ke lima kota baru, memonitor pemberdayaan 200 perempuan di berbagai wilayah di Indonesia, mengurangi sebanyak 9.000 ton emisi gas rumah kaca, memangkas 3.000 ton sampah makanan, dan mendaur ulang sebanyak 470 ton sampah di Indonesia,” ujarnya.

Program DBSF Business for Impact Grant Award Programme sejak tahun 2015 telah menyalurkan dana hibah sekitar SGD 17 juta kepada lebih dari 140 bisnis yang berdampak positif ke seluruh wilayah di mana DBS Bank Ltd (Bank DBS) beroperasi. Lebih dari itu, DBS Foundation juga menyediakan akses ke jaringan komunitas yang lebih luas melalui program seperti SE & SME Impact Makers Meetup dan SE Bootcamp yang diadakan setiap tahun.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved