CSR Corner

Ini Upaya Digitalisasi Pemasaran Pariwisata di Candi Panataran

Edukasi digitalisasi promosi dan pemasaran di Candi Pantaran, Blitar, Jawa Timur. (Foto : Dok)

Sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Arkeologi, dan Sistem Informatika ini merealisasikan program Kepedulian Masyarakat (Kepmas) di Candi Panataran, Blitar, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga, mempromosikan, dan memanfaatkan secara optimal potensi wisata budaya yang dimiliki oleh Candi Panataran serta untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Candi Panataran, sebagai sebuah peninggalan sejarah berlatar belakang Hindu (Siwaitis) yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar, merupakan kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Meskipun begitu, pengelolaannya masih minim dalam hal edukasi digital seperti video profil dan booklet terbaru yang berisi informasi mengenai Candi Panataran.

Menyadari pentingnya keberadaan media digital dalam pengembangan pariwisata budaya, tim Kepmas ini, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, bekerja sama untuk menciptakan materi edukasi digital yang berkualitas.

Prodi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, dengan kekayaan sumber daya dosen dan mahasiswa yang kompeten dalam bidang sejarah, menjadi garda terdepan dalam pembuatan materi ini. “Kamia didukung oleh mahasiswa Arkeologi untuk aspek lebih teknis dan mendalam, serta mahasiswa dari Prodi Sistem Informatika untuk pembuatan media edukasi. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa langkah yang terencana dengan baik,” tutur Wulan Fitria, mahasiswa FIB UI dan anggota Kepmas pada Jumat (1/3/2024).

Tim Kepmas ini mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi melalui wawancara dan survei lokasi untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang Candi Panataran. “Setelah mendapatkan informasi dari mitra, langkah berikutnya adalah pembuatan materi video profil dan booklet yang selaras dengan kebutuhan pengelola candi. Tim selalu berkoordinasi dengan pengelola agar materi yang dihasilkan sesuai dengan harapan,” ujar Wulan.

Sebagai langkah krusial dalam proyek ini, dilakukan pelatihan bagi para konten kreator. Tim Kepmas menyelenggarakan pelatihan ini di Candi Panataran dan Museum Candi Panataran, dengan peserta yang terdiri dari komunitas lokal, termasuk remaja dari Blitar, Jawa Timur (Komunitas Blitar Youth Forum). “Diharapkan, pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam menciptakan konten pariwisata dan kebudayaan lokal di media sosial, sehingga mendukung promosi pariwisata budaya dengan lebih efektif,” ujarnya.

Selain mengenai teknik pembuatan konten, pelatihan juga mencakup pembekalan tentang sejarah dan relief pada Candi Panataran. Dengan kerja keras dan kolaborasi lintas disiplin ilmu, Tim Kepedulian kepada Masyarakat Universitas Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pariwisata budaya di Jawa Timur, khususnya dalam mempromosikan Candi Panataran.

Wulan, dalam keterangan tertulisnya ini, menyampaikan upaya ini tidak hanya memberikan edukasi digital yang bermutu, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk turut berperan dalam upaya pelestarian dan promosi warisan budaya yang berharga ini. Harapannya, upaya itu akan mempopulerkan Candi Panataran dan sering dikunjungi oleh wisatawan. “Mereka tidak hanya menikmati keindahan candi, tetapi juga memahami nilai historisnya,” ucap Wulan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved