Youngster Inc

Transformasi dan Inovasi Bisnis TipTip Pascapandemi

Founder dan CEO TipTip Albert Lucius. (foto Ubaidillah/Swa)

Pandemi Covid-19 membuka peluang-peluang bisnis baru, seperti platform marketplace konten TipTip. Startup yang didirikan oleh Albert Lucius ini hadir saat pandemi, tepatnya Oktober tahun 2020, saat kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat diterapkan dan memaksa orang diam di rumah.

Dalam mendirikan TipTip, Albert Lucius memiliki misi memberikan solusi bagi kesenjangan monetisasi yang saat ini dihadapi para konten kreator di wilayah Asia Tenggara. TipTip menjadi sebuah marketplace yang menghubungkan para konten kreator dengan para pengikutnya. Di TipTip, konten kreator memiliki kebebasan untuk membuat konten, memasarkan serta menjual langsung hasil kreasi mereka.

Memasuki era pascapandemi, di mana orang-orang sudah kembali beraktivitas di luar ruang, TipTip melakukan berbagai penyesuain strategi bisnis. Tidak hanya menjadi marketplace konten, namun juga tempat penjualan tiket event, check-in event, dan platform komunitas untuk berkumpul.

“Fitur-fitur ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan memberikan pengalaman yang terbaik bagi kreator dan komunitas mereka. Pada tahun 2023, signifikansi pengaruh TipTip ditandai dengan pertumbuhan pada basis penggunanya,” kata Albert usai mediagathering beberapa waktu lalu.

Per akhir Desember 2023, TipTip digunakan oleh lebih dari 25.000 kreator dan komunitas, dengan jangkauan di 200 kota termasuk tier 2 dan tier 3 di Indonesia. Tidak hanya itu, Albert menargetkan capaian hingga 300 kota pada akhir 2024.

Dampak positif finansial dirasakan oleh para pengguna platform, terutama bagi kreator dan komunitas di kota-kota Tier 2 dan Tier 3. Rata-rata, kreator dan komunitas di TipTip melaporkan pendapatan bulanan sebesar Rp9,3 juta, jumlah yang dua atau tiga kali lipat dari upah minimum di beberapa wilayah Indonesia.

“Hal ini tidak hanya menunjukkan impact positif platform untuk kreator dan komunitas tetapi juga perannya dalam membentuk ekosistem digital yang berkembang bagi industri kreatif di Indonesia. Pola ini memperlihatkan peluang besar untuk monetisasi bagi kreator dan komunitas di seluruh Indonesia,” ujar Albert.

Selain untuk komunitas dan para konten kreator, TipTip juga mulai masuk ke segmen brand. Albert mengaku, TipTip sebagai platform juga memiliki tujuan untuk membangun koneksi kuat antara komunitas dan brand, serta membuka peluang bagi para sponsor untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi di dalam komunitas.

“Dengan banyaknya komunitas yang tergabung, TipTip memberikan layanan kepada brand untuk melakukan kegiatan marketing sesuai dengan target perusahaan, melalui strategi aktivasi dengan komunitas. Per akhir tahun 2023, TipTip telah menjalin kemitraan dengan 15 brand di Indonesia yang melakukan kegiatan langsung. Dengan tekad kuat, TipTip menargetkan kemitraan dengan 75 brand pada akhir tahun 2024,” ungkapnya.

Terakhir, Albert mengaku pihaknya memandang masa depan dengan visi yang kuat, tidak hanya sebagai pencipta peluang finansial bagi komunitas dan kreator konten, tetapi juga sebagai satu ekosistem yang menghubungkan komunitas dengan brand. “Dengan inovasi terus-menerus dan kolaborasi yang erat dengan komunitas, kami bertekad menjadi pemimpin dalam memajukan ekosistem kreatif di Indonesia,” ucapnya.

Diketahui pada November 2022, TipTip mendapatkan pendanaan sejumlah US$13 juta atau setara dengan Rp205 miliar rupiah. Pendanaan Seri A ini merupakan lanjutan dari pendanaan seed round senilai US$10 juta yang sebelumnya telah diterima pada awal tahun 2022. East Ventures merupakan investor utama, dengan partisipasi dari beberapa investor, seperti Vertex, SMDV, B.I.G. Ventures serta beberapa investor terkemuka lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved