Technology

Optimistis Capai Pertumbuhan 10%, Ini Strategi Epson Indonesia di 2024

Optimistis Capai Pertumbuhan 10%, Ini Strategi Epson Indonesia di 2024

Epson Indonesia menyatakan optmismenya untuk mencapai pertumbuhan 10% di tahun 2024. Keyakinan ini didasarkan pada serangkaian faktor positif yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan, termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemilu yang berjalan damai, hingga meningkatnya permintaan produk bersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Meski situasi global masih menjadi tantangan ke depan, namun secara keseluruhan kami melihat untuk Indonesia situasinya masih positif. Apalagi pemilu telah berjalan dengan lancar dan damai sehingga dari sisi bisnis kami melihatnya sebagai satu hal yang positif. Pemilu satu putaran juga membuat ketidakpastian menjadi lebih cepat,” ujar Riswin Li, Head of Marketing PT Epson Indonesia dalam acara media gathering di Kota Batu, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Riswin menjelaskan, meski sempat terkoreksi hingga 29% akibat pandemi Covid-19, Epson Indonesia berhasil meningkatkan profitabilitasnya melalui strategi pengendalian biaya serta kombinasi aktivitas dan komunikasi perusahaan. Data perusahaan menunjukkan, kinerja penjualan Epson Indonesia kembali menguat di tahun 2021 dengan pertumbuhan 24% dan 14% di tahun 2022.

“Di tahun 2022, pertumbuhan penjualan Epson Indonesia sudah kembali ke masa sebelum pandemi dan tahun 2023 ini kami ekspetasi akan tumbuh sebesar 14%,” tambahnya.

Printer masih menjadi kontributor utama penjualan Epson dengan kontribusi sebesar 80%, diikuti oleh visual instrument (proyektor) sebesar 12%, dan commercial and industry (C&I) sebesar 8%. "Sebenarnya kami ada satu lagi yaitu robotik atau factory automation, tetapi memang kontribusinya masih cukup kecil. Namun, ini produk yang sedang kami kembangkan ke depan," ungkap dia.

Riswin mengatakan, printer jenis ink tank tetap menjadi produk yang paling banyak diminati oleh konsumen Epson Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 70%. Epson juga terus mempertahankan pangsa pasar nomor satu untuk proyektor yakni sebesar 48% di Q2 2023.

Di sisi lain, pangsa pasar scanner Epson terus bertumbuh seiring meningkatnya adopsi digitalisasi di sektor korporasi dan pemerintah. Di Q2 2022, scanner Epson Indonesia memegang pangsa pasar sebesar 45%. “Epson terus mempertahankan pangsa pasar nomor satu untuk scanner. Mulai dari 2019 sebesar 26%, lalu 31% di 2020, 37% di 2021, 40% di 2022, dan terakhir adalah 45% di Q2 2023,” terang Riswin.

Untuk mencapai pertumbuhan di 2024, salah satu strategi utama yang akan diimplementasikan oleh Epson Indonesia adalah pengembangan produk bersertifikat TKDN. Perusahaan berencana menambah line up produk yang tersertifikasi TKDN menjadi 26-30 produk. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung industri dalam negeri dan memperkuat posisinya di pasar lokal.

“Salah satu faktor yang cukup signifikan mendorong kinerja printer adalah sertifikasi TKDN. Jadi banyak sekali permintaan dari pemerintahan untuk produk Epson yang telah tersertifikasi TKDN. Dan di 2023-2024 ini kami akan tambah untuk entry level projector yang akan tersertifikasi TKDN,” ucap Riswin.

Adapun sampai saat ini Epson telah memiliki 22 SKU produk yang telah tersertifikasi TKDN, di antaranya 6 SKU printer, 8 SKU scanner, dan 8 SKU tinta (consumables/produk sekali pakai).

Untuk memenuhi standar nilai TKDN, Epson Indonesia telah menciptakan produk dengan persentase komponen dalam negeri yang tinggi, dan dibuat di dua pabrik di Indonesia yaitu PT Indonesia Epson Industry di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat serta PT Epson Batam di Kota Batam.

“Setelah kami review, Epson ini adalah real TKDN karena memenuhi semua kriteria mulai dari material, tenaga kerja, hingga pembuatan produk di dua pabrik di Indonesia. Kami pun berani bilang bahwa brand selain Epson adalah fake TKDN,” tambah Nolly Dhanurendra Head of Brand and Communication PT Epson Indonesia.

Selain fokus pada peningkatan produk bersertifikat TKDN, Epson Indonesia berkomitmen untuk terus mengintegrasikan prinsip-prinsiop keberlanjutan dalam semua aspek bisnisnya. Ini termasuk pengembangan produk yang ramah lingkungan, praktik manufaktur yang bertanggung jawab, dan keterlibatan aktif dalam inisiatif lingkungan.

Sejak 2021, Epson telah melakukan kampanye ‘Be Cool’ untuk mendemonstrasikan bagaimana Teknologi Bebas Panas Epson (Heat-Free Technology) dan PaperLab dapat mengubah cara kerja bisnis dengan membantu meningkatkan produktivitas, sekaligus menghemat konsumsi energi dan penggunaan sumber daya. “Sustainability ini juga menjadi bagian dari persyaratan TKDN,” kata Nolly.

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut secara konsisten, Epson meyakini pertumbuhan 10% pada 2024 dapat dicapai dengan mudah. “Kami lihat ekonomi di 2024 ini bagus, pemilu juga berjalan dengan damai, dan dari sisi produk maupun kebijakan kami akan comply terhadap TKDN. Jika itu semua dilihat secara satu kesatuan, kami rasa 10% ini adalah yang minimal bisa dicapai oleh Epson Indonesia,” tutur Riswin.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved