Capital Market & Investment

Investor Diprediksi Ambil Aksi Untung, Cek Peluang Cuan 3 Saham Ini

Investor Diprediksi Ambil Aksi Untung, Cek Peluang Cuan 3 Saham Ini
Suasana di Main Hall Bursa Efek Indonesia. (Ilustrasi foto : Vicky Rachman/SWA).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Jumat pekan lalu ditutup menguat 0,96% atau menjadi 7.381 poin. Indri Liftiany, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menjelaskan IHSG tertopang sejumlah sentimen baik dari pasar global maupun domestik.

Sentimen global menunjukkan Indeks PMI naik ke level 52,5 atau lebih tinggi 1,1% dibanding konsensusnya. Selanjutnya, Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menyatakan ekonomi AS sudah berada dalam laju yang diharapkan sehingga membuka peluang terjadinya penurunan tingkat suku bunga tahun ini. "Lalu, indeks Nasdaq mencatatkan rekor terbaru all time high pada pekan ini dan data non farm payrolls naik menjadi 275 ribu pada Februari 2024 atau lebih tinggi dari revisi Januari 2024 yang berada pada level 229 ribu dan konsensusnya di level 200K," tutur Indri pada risetnta di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Dari domestik, pada pekan lalu IHSG mencatatkan all time high baru tertopang saham GOTO yang harganya melonjak setelah diisukan laporan keuangannya tumbuh positif diiringi dengan adanya rencana buyback saham dan potensi adanya merger atau kolaborasi dengan Grab. "Emiten ENRG juga meningkat setelah melaporkan mendapat temuan gas baru dengan asumsi harga jual mencapai sebesar US$6/mmbtu atau meningkatkan keuntungan senilai US$ 100 juta/tahunnya," sebut Indri.

Terkait emiten JPFA juga menarik karena induk perusahaan JPFA berencana melakukan go private pada Bursa Singapura dan emiten ASSA dirumorkan akan diakuisisi oleh JNE yang dimiliki oleh Boy Thohir. Sentimen dari sektor komoditi mengindikasikan harga batu bara meningkat seiring peningkatan permintaan dari China dan sulitnya produksi di Indonesia diakibatkan oleh cuaca ekstrim, adanya potensi terjadinya defisit pasokan nikel tahun ini karena lambatnya persetujuan izin tambang di Indonesia akan membuat smelter mengalami kekurangan supply ore, harga minyak kembali stabil sebab terjaganya pasokan minyak berkelanjutan setelah anggota OPEC sepakat melanjutkan pemangkasan produksi minyak dan harga emas menyentuh all time high baru dalam pekan lalu.

Berbicara tentang prospek market selama 3 hari perdagangan setelah libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi (13-15 Maret 2024), ada sejumlah data yang wajib diperhatikan para investor yakni inflation rate secara tahunan di AS yang sebelumnya 3,% dengan konsensus 3,1%, PPI AS secara bulanan yang sebelumnya 0,3% dengan konsensus 0,3%, data penjualan ritel AS yang sebelumnya turun 0,8% dengan konsensus 0,7% dan data neraca perdagangan Indonesia yang sebelumnya US$ 2 miliar dengan konsensus US$ 2,48 miliar.

Indri menjabarkan berdasarkan data ekonomi yang ada menunjukkan bahwa saat ini kondisi ekonomi masih kuat, namun masih jauh dengan yang diharapkan, sehingga saat ini para investor cenderung melakukan aksi profit taking setelah pasar saham mengalami rally pada pekan lalu. "Ke depannya, IHSG diprediksi akan bergerak sideways dalam satu pekan ini sebab para pelaku pasar masih perlu mencermati beberapa data ekonomi yang akan keluar serta proyeksi kebijakan apa yang akan diambil. Selain itu, perdagangan saham dalam minggu ini berlangsung sempit, hanya 3 hari bursa saja," imbuhnya.

IPOT, merekomendasikan 3 saham untuk perdagangan di sepanjang pekan ini, yakni akumulasi beli atau buy saham BBNI pada harga support Rp 6.000 dan resistance Rp 6.350. Kemudian, buy saham CPIN (support Rp 5.000 dan resistance Rp 5.500) dan, buy saham BBTN (support Rp 1.335 dan resistance Rp 1.490).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved