Capital Market & Investment

Tips Cermat Berinvestasi saat Ramadan

Tips Cermat Berinvestasi saat Ramadan
Saat Ramadan, investor perlu cermat dalam berinvestasi. (dok Reku)

Memasuki bulan Ramadan, selain mempersiapkan iman dan ibadah, persiapan keuangan dan investasi juga diperlukan. Terlebih, berdasarkan survei Populix pada tahun 2022, pengeluaran keuangan saat Ramadan cenderung melonjak 25-50% lebih tinggi.

Dalam acara Finance Flash yang membahas prospek investasi saat Ramadan, Jesse Choi selaku Co-CEO Reku menyatakan walaupun Ramadan identik dengan pengeluaran yang meningkat, alangkah lebih baik jika masyarakat tetap memerhatikan alokasi keuangan yang sehat termasuk untuk berinvestasi. Menyusun rencana keuangan sangat diperlukan agar menghindari pengeluaran bersifat impulsif, seperti diskon belanja yang kerap menggiurkan.

“Dengan begitu, masyarakat diharapkan tetap bisa berinvestasi di tengah potensi meningkatnya pengeluaran saat Ramadan. Lebih dari itu, mendiversifikasi investasi ke sejumlah instrumen juga dapat menjadi strategi untuk mengoptimalkan prospek di berbagai kelas aset dan mengimbangi risiko investasi,” kata Jesse dalam acara yang diselenggarakan pada Jumat (15/03/2024) kemarin.

Pada bulan Ramadan, Jesse melanjutkan, dia optimistis terhadap iklim investasi di kelas aset global maupun Indonesia. Di aset global seperti kripto, Bitcoin tengah berada di tren bullish hingga sempat mencetak All-Time-High (ATH) di Indonesia. Selain itu, Bitcoin Halving juga mendapatkan antusiasme besar dari investor.

“Kemudian, saham Amerika Serikat (AS) juga terpantau positif melalui Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang baru-baru ini mencatat rekor tertinggi. Sementara di kelas aset Indonesia, pasar saham di sejumlah sektor juga dipercaya melaju positif pada Ramadhan dan Idulfitri,” ungkapnya.

Dalam memilih platform investasi, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menyampaikan pentingnya memilih platform investasi yang memiliki izin dan mendapatkan pengawasan dari regulator. Terlebih, per bulan Februari 2024, jumlah investor kripto di Indonesia telah menembus 19 juta orang.

“Keamanan merupakan faktor yang tidak dapat dikompromi. Jadi, pastikan untuk memilih platform investasi yang terdaftar di Bappebti sebelum berinvestasi di aset kripto. Dengan begitu, investor dapat berinvestasi dengan nyaman karena sistem dan mekanisme transaksinya berada dalam pengawasan regulator. Apalagi pasar kripto dipercaya akan memasuki fase bull run, tentunya investor ingin mengoptimalkan momentum dan mengoptimalkan strategi investasinya dengan baik,” ungkap Tirta.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved