2023, Agincourt Resources Bukukan Revenue USD340 juta
Tahun lalu Muliady Sutio Presiden Direktur PT Agincourt Resources (PTAR) memprediksi, bila produksi emas PT Agincourt Resources tahun 2023 akan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Terbukti di tahun 2023 PTAR hanya mencatatkan Gold sales Equivalent sebesar 175.430 ounce dengan jumlah biji digiling (ore milled) sebesar 6,59 juta ton. Padahal tahun lalu PTAR mematok target penjualan emas sekitar 200.000 ounces.
Padahal, tahun 2022 perusahaan pengelola tambang emas Martabe di Tapanuli, Sumatera Utara ini, total volume penjualan emas sebesar 286.000 ounce atau lebih rendah dari 329.000 ounce di tahun 2021.
Sedangkan dari sisi reveue, pencapaian tahun 2022, pendapatan sebesar USD516,17 juta, sedikit mengalami penurunan dari USD 580,6 juta pada tahun 2021 karena turunnya volume penjualan. “Tahun 2023, revenue sebesar USD340 juta. Untuk mendongkrak revenue kami menargetkan produksi tahun ini sekitar 210 ribu ounce,” kata Muliady.
Diakui Muliady penurunan tersebut karena fase penambangan yang semakin lanjut dan penggalian yang makin dalam, sehingga mineral ikutan lainnya juga kian banyak dibandingkan sebelumnya. Apalagi
kandungan emas dalam mineral mulai menurun dan kandungan sulfurnya naik, sehingga perlu proses yang lebih banyak.
Untuk mengejar target produksi 210 ribu ounces tahun ini Muliady akan mempertahankan operational exellence pada kegiatan existing. Selain itu perusahaan juga melakukan pembangunan jangka panjang yang disebut Martabe Tahap 2 guna memperpanjang umur tambang melalui kegiatan eksplorasi secara kontinu, melakukan studi mineral sulphida dan tambang bawah tanah serta melakukan pembangunan fasilitas pengelolaan tailing yang baru.
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,2 juta ounce emas dan 59 juta ounce perak per 30 September 2023.
Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 7 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 200.000 ounce emas dan 1-2 juta ounce perak per tahun.
Luas wilayah mencakup 130.252 hektare atau 1.303 km² yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal. Luas wilayah operasional Tambang Emas Martabe di Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 509 hektare per Januari 2022. Adapun, area Tambang Emas Martabe didasarkan pada kontrak karya 30 tahun generasi keenam dengan pemerintah Indonesia, yang akan berakhir pada 2033 mendatang.