Capital Market & Investment

Portofolio Moncer, SRTG Raih Rekor Pendapatan Dividen Tertinggi pada 2023

Portofolio Moncer, SRTG Raih Rekor Pendapatan Dividen Tertinggi pada 2023
Jajaran Direksi PT Saratoga Investama Sedaya. (dok SRTG)

Selama tahun 2023, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) berhasil mengoptimalkan kinerja perusahaan-perusahaan portofolionya melalui capaian dividen dan hasil divestasi yang menguntungkan. Hal ini tercermin dari arus kas dividen dan divestasi perseroan pada akhir tahun yang mencapai level tertinggi yaitu sebesar Rp3,9 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, tahun 2023 merupakan momentum penting bagi perseroan dalam menjalankan strateginya sebagai perusahaan investasi. Selain mendorong peningkatan dividen di tengah kondisi pasar yang dinamis, perseroan juga berhasil melakukan divestasi dan monetisasi terhadap portofolio yang sudah matang dan menghasilkan return maksimal bagi perusahaan.

“Kami bersyukur pada tahun 2023 mampu mencapai rekor pendapatan dividen tertinggi dari perusahaan portofolio, sehingga menjadikan likuiditas perusahaan sangat kuat. Dengan dana kas tersebut, kami mempunyai kapasitas yang luas untuk melakukan berbagai inisiatif strategi investasi, baik di tahun 2023 maupun pada tahun-tahun yang akan datang,” kata Devin melalui keterangan resmi di Jakarta, (19/03/2024).

Dengan dukungan neraca yang kuat, pada tahun 2023 perseroan juga telah menjalankan strategi investasinya dengan meningkatkan kepemilikan di PT MGM Bosco Logistik (MBL) sehingga menjadi pemegang saham mayoritas. MBL merupakan perusahaan di sektor logistik rantai pasok dingin dan telah memiliki gudang yang tersebar di 100 lokasi di Indonesia.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengungkapkan, perusahaan berhasil dalam memperkuat likuiditas internal pada tahun 2023. Hal ini terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak pada terpangkasnya biaya bunga hingga 49% pada tahun 2023. Keberhasilan ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mengelola modal secara hati-hati di tengah masih berlangsungnya iklim suku bunga dunia yang tinggi.

“Berdasarkan posisi 31 Desember 2023, kami menurunkan utang bersih hingga 62% menjadi Rp263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp688 miliar. Kami juga berhasil menjaga rasio biaya dan utang tetap berada pada tingkat yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV masing-masing sebesar 0,5 persen dan loan to value menjadi 0,4% dari sebelumnya 1,1% pada tahun 2022,” ungkap Lany.

Lany menyatakan, tahun ini perusahaan akan terus aktif dalam menjalankan strategi investasinya. Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif. Berakhirnya proses pemilihan umum secara damai pada Februari lalu juga menjadi modal yang baik bagi pelaku usaha untuk terus berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka.

“Kami akan tetap fokus meningkatkan investasi di sektor ekonomi yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Salah satu strateginya adalah memperkuat investasi di portofolio yang sudah ada atau menambah portofolio baru yang memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang,” ujar Lany menutup keterangannya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved