PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI) melalui anak usahanya PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) terus menerapkan sejumlah taktik untuk meningkatkan penjualan di pasar domestik dan ekspor. Membuka kuartal awal tahun 2024, IPMS memantapkan keberlanjutan bisnis fiber optik bersama Global Optical Communication Co. Ltd.

Direktur Utama IPMS Andriyanto menjelaskan bahwa Global Optical Communication merupakan perusahaan asal Korea Selatan. IPMS bekerja sama melalui perusahaan patungan bernama PT INTI Global Optical Communication. Hal tersebut dieksekusi untuk meningkatkan penjualan, baik porsi pasar domestik maupun ekspor.

Selain itu, lanjut Andriyanto, perusahaan juga melakukan berbagai aksi untuk memuluskan peningkatan penjualan di pasar domestic dan ekspor, salah satunya dengan melakukan percepatan penyelesaian Sertifikasi Quality Assurance (SQA). Sertifikasi ini merupakan upaya untuk menjaga eksistensi sebagai penyedia tiang telepon, kabel fiber optik, dan aksesoris.

“Alhamdulillah, sertifikasi ini telah rampung di awal triwulan satu. Berikutnya, akan menyusul sertifikasi TKDN untuk beberapa produk lainnya sebagai wujud membangun kemandirian industri dalam negeri,” ungkap Andriyanto dalam rilis resmi, dikutip Senin (25/03/2024).

Selain itu, perusahaan pun terlibat dalam pelatihan teknis konversi sepeda motor listrik yang diadakan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Keikutsertaan perusahaan dalam pelatihan ini sebagai komitmen IPMS masuk di bisnis electrical vehicle.

“Cakupan pekerjaan yang akan digarap oleh kami merupakan upaya untuk menjadi perusahaan manufaktur dengan inovasi teknologi yang berkelanjutan dan berkualitas. Juga sekaligus mendukung roadmap PT INTI (Persero) sebagai parent company kami,” ungkapnya.

Diketahui, induk perusahaan IPMS yakni PT INTI (Persero) menutup kinerja tahun 2023 dengan membukukan pendapatan hingga 108% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023. Sejumlah inisiatif bisnis yang dieksekusi oleh perusahaan berhasil menularkan peningkatan kinerja secara signifikan pada anak perusahaan, yaitu PT INTI Konten Indonesia (INTENS) sebesar 558% dari RKAP 2023 dan PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) sebesar 474% dari RKAP 2023.

Restrukturisasi yang tengah berlanjut pun secara bertahap telah menunjukkan sinyal positif pada sejumlah variabel keuangan. Di antaranya yaitu pertumbuhan pendapatan year on year sebesar 63%, yang didominasi dari projek pemerintah dengan kenaikan hingga 14 kali dari periode yang sama pada tahun 2022.