Pada waktu-waktu tertentu, jumlah pengiriman barang jumlahnya membludak dan membuat jasa ekspedisi kewalahan mengatasinya. Imbasnya waktu pengantaran barang ke konsumen menjadi lebih lama dibanding biasanya.

Untuk menghadapi kondisi tersebut dan agar tidak terjadi penumpukan barang, Manager Network Management J&T Cargo M. Said Abdullah mengatakan, pihaknya akan menambah armada pengiriman di sejumlah daerah yang menjadi titik-titik krusial. Perusahaan telah memiliki perjanjian dengan sejumlah penyedia armada, sehingga tidak khawatir akan kekurangan armada.

“Salah satu antisipasi J&T Cargo untuk mengurangi atau bahkan tidak terkirimnya barang-barang di peak seasons ini, kami di beberapa area sudah mengunci beberapa vendor kendaraan untuk men-support pengiriman barang saat peak seasons. Para UMKM mitra juga sudah siap untuk menghadapi peak seasons ini,” ujar Said dalam acara Media Iftar J&T Cargo, Selasa (26/03/2024) di Jakarta.

Di samping itu sistem penyortiran barang di J&T Cargo juga sudah disiapkan sedemikian rupa agar lebih cepat. Said memastikan semua infrastruktur perusahaan telah siap menghadapi peak seasons, khususnya saat momen lebaran nanti.

Diketahui, hingga kuartal pertama tahun 2024 saja, J&T Cargo telah memiliki lebih dari 3,337 outlet (Mitra) yang tersebar di seluruh negeri, dengan jaringan yang mencakup 99% populasi di seluruh Indonesia. Jumlah outlet ini tumbuh pesat dibandingkan tahun 2021 yang baru mencapai 1330.

Bisnis J&T Cargo bertumbuh cukup pesat salah satunya karena sistem franchise, kemitraan dan komitmen J&T cargo terhadap mitranya. 96% outlet J&T Cargo merupakan mitra dan 4% dikelola sendiri. Bahkan J&T Cargo memberikan keuntungan 40% kepada para mitranya dan ini menjadi yang terbesar di Indonesia.

“Lalu (faktor pertumbuhan lain) tim di daerah juga solid, dalam artian mendampingi mitra, menggandeng mitra dari mulai pembukaan outlet, mencari customer bahkan hingga after sales juga didampingi. Pastinya juga ada training yang dilakukan di masing-masing area,” ungkapnya.