Malware Kian Gencar Serang Pengguna Android
Semakin maraknya pengguna perangkat elektronik dengan platform Android ternyata menjadi sasaran empuk bagi malware, yakni perangkat lunak yang merusak sistem komputer. Berdasarkan data yang dirilis oleh Trend Micro, selama bulan Juli-September 2012, pengguna Android yang menjadi sasaran target malware naik lima kali lipat.
“Populernya sistem pengoperasian Android membuat pelaku kejahatan cyber menargetkan platform tertentu,” ujar Aulia Fajar Huriadi, Business Manager Trend Micro Indonesia, di Jakarta.
Hari ini, Trend Micro Incorporated, sebagai pemimpin global dalam hal cloud security, merilis laporan keamanan kuartal ke-III 2012. Berdasarkan laporan itu, ditemukan bahwa aplikasi Android yang terinfeksi malicious naik dari hampir 30.000 pada Juni lalu menjadi sekitar 175.000 pada bulan September.
Pelanggan mobile di kawasan Asia memang semakin banyak. Di benua ini diperkirakan ada sekitar 3,1 miliar pelanggan. Tak heran, aplikasi malicious Android yang menginfeksi banyak piranti di Asia pun semakin meningkat.
Perkembangan ponsel, termasuk smartphone, menjadi sasaran empuk bagi aplikasi yang tujuannya merusak. Salah satu contohnya seperti membeli secara diam-diam layanan premium smartphone. Aulia pun menyebutkan, yang termasuk top malware families diantaranya yakni Fake, Boxer, dan Kmin.
Ancaman lainnya lebih bersifat pribadi, termasuk di dalamnya aplikasi “Aggressive Adware,” yakni dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bersifat pribadi tanpa seizin pengguna.
Terkait adware, Trend Micro melihat meskipun sebagian besar adware dirancang untuk mengumpulkan informasi pengguna, tetapi belum ada pemisahan yang jelas antara pengumpulan data untuk penggunaan iklan secara sederhana dan pelanggaran privasi seseorang. Berdasarkan catatan perusahaan ini, top adware families diantaranya adalah Leadbolt, Airpush, dan Touchnet. (EVA)