Economic Issues

Menteri LHK Pacu Kolaborasi Rimbawan

Menteri LHK, Siti Nurbaya . (Foto : Humas Kementerian LHK)

Sebagai upaya meningkatkan upaya kolaborasi dan corrective action dengan para mitra ataupun para pemangku kepentingan lainnya, serta masih dalam rangkaian peringatan Hari Bakti Rimbawan yang ke-41 tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Panggung Kolaborasi Rimbawan di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Kamis pekan ini

Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam melestarikan lingkungan hidup dan kehutanan demi tanah air dan bangsa. "Kita telah bekerja secara bersama-sama terus-terusan dengan seluruh pihak walau jarang bertemu langsung karena berkomunikasinya melalui WA dan surat. Dan di panggung kolaborasi ini kita akan menapaki bersama untuk kinerja yang lebih baik lagi ke depan," ujar Siti dalam siaran persseperti dikutip SWAonline pada Jumat (29/3/2024).

Pada kesempatan ini, Siti merespons aspirasi dari beberapa pihak mitra atau pemangku kepentingan KLHK, antara lain dari Pimpinan Komisi IV DPR, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO), Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI), perwakilan Green Leaders Indonesia (GLI), aktivis muda konservasi, serta pelajar sekolah menengah atas."Jadi kita bisa bersama-sama dan bicaranya bebas, kerena kolaborasi ada cirinya yaitu bekerja bersama-sama dengan nilai-nilai yang dipahami dan arah yang sama, dengan berbagi sumberdaya seperti dana, pengetahuan dan kemampuan, serta yang terpenting adalah jejaring," tutur Siti.

Oleh karena itu, panggung kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk mengkosolidasikan seluruh hal-hal yang selama ini kita lakukan bersama-sama. Beberapa tahun terakhir, Menteri LHK ini turun langsung mengawasi kegiatan-kegiatan KLHK yang melibatkan generasi muda. Hal ini dilakukan karena dirinya mendambakan generasi muda yang cinta lingkungan. "Kalau kita bersama-sama ada aktivitas itu namanya kegiatan, kalau kegiatannya terus menerus dilakukan secara intensif itu menjadi kebiasaan, kemudian kalau kebiasaan itu diberi nilai-nilai spirit, semangat dan arah, lama-lama menjadi budaya dan adab, kalau bisa seperti itu, maka kita akan membentuk adab generasi yang cinta lingkungan," jelasnya.

Tugas Lintas Sektoral

Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Komisi DPR RI, Anggia Erma Rini menyampaikan catatannya sebagai mitra kerja KLHK di DPR. Dia menyampaikan upaya melestarikan lingkungan tidak hanya tugas KLHK saja, tetapi memerlukan lintas sektoral, lintas generasi dan lintas kepentingan. Anggia menyatakan Komisi IV DPR selalu mendukung kebijakan yang Menteri LHK lakukan, karena pekerjaan yang luar biasa besarnya untuk keberlangsungan hidup seratus tahun ke depan. "Selamat Ibu Menteri, satu dekade yang luar biasa, yang menginspirasi kita semua, perempuan hebat. Selamat berkolaborasi, semoga langkah kita menjadi lebih konkrit untuk pelestarian lingkungan dan bumi kita," ucap Anggia.

Selanjutnya, Purwadi yang mewakili APHI menyebutkan bahwa masa-masa awal Menteri Siti Nurbaya di KLHK merupakan pendadaran kawah candradimuka. Hal ini disebabkan karena terjadi karhutla yang sangat besar pada tahun 2015, pengelolaan lahan gambut yang tidak ideal, dan lain sebagainya. "Sehingga, waktu itu dilakukan corrective actions yang ditekankan. Dan hasilnya adalah karhutla dan deforestasi dapat ditekan secara signifikan, serta komunikasi dengan para stakeholders terjalin dengan baik," terang Purwadi. Dia juga menyampaikan bahwa pertama kali dalam sejarah, pada tahun 2022, sektor kehutanan mencapai nilai ekspor tertinggi dengan nilai US$ 14,5 miliar.

Ketua Umum APKINDO, Bambang Supijanto memberikan pernyataan bahwa pihaknya mendukung program net zero emission termasuk FOLU Net Sink 2030 dalam rangka menuju Indonesia maju. "Kami memberikan pemahaman kepada anggota, bahwa kita harus menjadi green industri yang dapat menurunkan emisi. Kami jamin dapat melakukan itu," jelas Bambang.

Selanjutnya, Ketua AP2SI, Roni Usman dalam kesempatan ini menyampaikan catatannya berupa apresiasi kepada KLHK yang telah mengakselarasi program Perhutanan Sosial. "AP2SI ini terbentuk dari kelompok-kelompok perhutanan sosial. Adanya perhutanan sosial, kawan-kawan menganggap negara telah hadir, dan dirasakan oleh ribuan bahkan jutaan orang, sekaligus menjawab ketimpangan pengelolaan lahan yang kawan-kawan dulu sampaikan," ungkap Roni Usman.

Perwakilan GLI, Almi Ramadhi menyampaikan GLI dan remaja lainnya dari seluruh daerah belajar membentuk karakter menjadi seorang pemimpin yang berdasarkan ekologis, pancasila dan konstitusi.Swietenia Puspa Lestari, seorang aktivis muda bidang konservasi juga berkesempatan menyampaikan catatannya yaitu dirinya belajar banyak hal bidang konservasi melalui pihak-pihak di UPT KLHK. Ia membangun organisasi lingkungan yaitu Divers Clean Action yang bergerak bersama para relawan untuk mengkonservasi hutan pesisir dan area laut.

Perwakilan kelompok pelajar, Nazman Muslimah yang bersekolah di SMAN 80 Jakarta juga menceritakan kebanggaannya yang berkesempatan melakukan penanaman pohon bersama Presiden Joko Widodo. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting untuk dirinya yang ingin melestarikan lingkungan. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri LHK, para eselon 1 dan 2 lingkup KLHK, para Kepala UPT dan staf lingkup KLHK, para generasi muda cinta lingkungan yang tergabung dalam Green Leaders Indonesia, serta para pelajar SMA se-Jabodetabek.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved