Capital Market & Investment

Jurus Bisnis SUNI hingga Bisa Lampaui Target Kinerja Tahun 2023

Sunindo Pratama Tbk berhasil lampaui target kinerja tahun 2023, dengan mencatak laba bersih Rp100,9 miliar. (foto SUNI)

PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil membukukan laba bersih hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp100,9 miliar. Capaian laba bersih tersebut mencapai 112.3% target perseroan pada tahun 2023. Pencapaian ini tak lepas dari berbagai strategi bisnis yang diterapkan perseroan.

Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp762,4 miliar, atau tumbuh sebesar 41,1% YoY. Hingga akhir tahun 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan sebesar Rp759,1 miliar atau meningkat 46,7% YoY. Pendapatan usaha meningkat sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 10,5% YoY dan 304,7% YoY.

Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 54,5% YoY menjadi Rp588,3 miliar dan menjaga rasio-rasio keuangan berdasarkan ketentuan kredit. Salah satunya, perseroan menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.

Total liabilitas juga meningkat sebesar 32,9% YoY disebabkan oleh peningkatan utang finansial menjadi Rp73,4 miliar dibandingkan utang tahun lalu sebesar Rp6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja. Peningkatan utang finansial ini masih dalam komposisi yang wajar, karena SUNI masih menjaga current ratio pada level 3.9 kali dan memiliki kas yang jauh lebih besar dari pada utang finansial.

“Dengan kondisi neraca yang sangat kuat ini, perseroan masih memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya dan mendanai investasi ke depan. Seiring dengan peningkatan liabilitas yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi, aset perseroan juga meningkat sebesar 48,4% YoY terutama untuk aset bangunan, mesin serta persediaan,” kata Direktur Utama SUNI Willy Johan Chandra dalam siaran pers di Jakarta (04/04/2024).

Arus kas dari aktivitas investasi juga meningkat sebesar 26,7 kali lipat menjadi Rp121,3 miliar disebabkan oleh akuisisi strategic asset PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam yang merupakan aset vital bagi perseroan dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house dan menjamin ketersediaan produk perseroan.

Willy Johan Chandra menyatakan kinerja perseroan tahun 2023 dapat melampaui target berkat implementasi beberapa langkah strategis. Pada tahun 2023, perseroan telah menjalin hubungan yang baik dengan regulator secara aktif berpartisipasi dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) bersama SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM.

“Kami juga meningkatkan kepemilikan saham pada RTM, guna menjamin ketersediaan produksi in-house OCTG tubing serta menambah kapasitas produksi RTM dengan pembelian lahan dan mesin untuk plant 2 di Batam. Kami juga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dan PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional, serta melakukan proses IPO,” ungkap Willy.

Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono menyampaikan bahwa tantangan saat ini yakni ketepatan waktu delivery produk ke pelanggan. Untuk itu, perseroan akan terus melanjutkan langkah strategis pada tahun 2024 dengan meningkatkan penyertaan modal dan kapasitas produksi in-house di RTM. Dengan penambahan fasilitas tersebut, perseroan optimistis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman.

“Pembangunan fasilitas ini juga nantinya akan mendukung upaya diversifikasi produk industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri. Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing,” ucapnya.

CFO dan Corporate Secretary SUNI Freddy Soejandy menambahkan, untuk mewujudkan strategi jangka panjang, perseroan membutuhkan dana yang besar. Perseroan akan terbuka untuk aksi korporasi di masa depan.

“Kami juga telah menyediakan capital expenditure (capex) sebesar Rp432 miliar untuk membangun plant 2 pada tahun 2024. Kami juga telah menambah setoran modal ke RTM sebesar Rp152,8 miliar untuk menjamin ketersediaan produksi OCTG tubing in-house ke depannya,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved