Management

Ini Kiat Pertamina International Shipping Menavigasi ke Bisnis Global

Muhammad Aryomekka Firdaus, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping.

PT Pertamina International Shipping (PIS) telah membuktikan diri sebagai salah satu pemain kunci dalam industri perkapalan dan logistik, khususnya sebagai bagian dari Pertamina Group. Keberhasilan PIS tidak hanya tercermin dalam pencapaian kinerja keuangan yang mengesankan, tetapi juga dalam upaya mereka untuk terus bertransformasi demi menangkap peluang di pasar global.

PIS didirikan tahun 2016 sebagai spin-off dari PT Pertamina (Persero). Sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut, PIS terlahir sebagai entitas yang fokus pada pengelolaan end-to-end business perkapalan. Kemudian pada tahun 2021, ketika Pertamina memutuskan untuk mendirikan sub-holding Integrated Marine Logistics (SH IML), PIS ditunjuk untuk mengemban peran krusial ini. Penunjukan ini menegaskan posisi strategis PIS sebagai tulang punggung bagi kelancaran rantai pasok energi nasional Indonesia.

PIS tidak lagi sebatas sebuah direktorat di dalam operasional Pertamina, tetapi merupakan perusahaan yang secara mandiri harus mengembangkan diversifikasi pasar dan menangkap non-captive market di luar Pertamina Group, termasuk pasar global.

Hingga saat ini, PIS mengoperasikan lebih dari 320 kapal dengan 50 rute internasional di seluruh dunia. Perusahaan juga memiliki dua kantor perwakilan di Singapura dan Dubai agar lebih mendekatkan diri dengan klien internasional serta untuk memberikan layanan yang lebih responsif.

“Saat ini kami sedang melakukan transformasi dan improvisasi di proses bisnis serta meningkatkan efisiensi di operasional. Kami juga menyadari bahwa banyak kapal yang perlu direvitalisasi, karena saat masih menjadi direktorat sebelumnya kemampuan untuk berinvestasi belum sebebas saat ini ketika sudah menjadi anak usaha tersendiri,” ujar Muhammad Aryomekka Firdaus, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping.

“Kami juga memiliki aspirasi untuk bertumbuh bersama Pertamina untuk ekspansif ke dunia dan aspirasi di tahun 2025 akan melaksanakan IPO. Jadi kami harus membenahi baik internal maupun eksternal PIS. Dari aspirasi inilah yang akan diterjemahkan ke dalam pekerjaan-pekerjaan corporate secretary,” tambah Aryomekka.

Ia menjelaskan bahwa untuk bisa menavigasi berbagai tantangan yang dihadapi Corporate Secretary PIS, maka pihaknya membagi ke dalam 4 aspek, yaitu komunikasi, courtesy, compliance dan CSR. Pada aspek komunikasi, Corsec PIS perlu membangun equity story untuk persiapan IPO di tahun 2025, kemudian dalam mendukung ekspansi bisnis internasional perlu untuk meningkatkan exposure melalui berbagai forum internasional serta membangun brand image. Pada aspek courtesy, Corsec PIS melakukan stakeholder mapping dan engagement terutama setelah melakukan spin-off.

Lalu di aspek compliance, pihaknya terus memperbarui internal dan external regulatory affairs, serta menetapkan kebijakan internal dan prosedur, hingga strategic investment review. Adapun aspek CSR, Corsec PIS berupaya membuat program CSR yang selaras dengan SDGs dan fokus pada sustainability.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved