Capital Market & Investment

Laba BCA Kuartal I/2024 Capai Rp12,9 Triliun

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja dalam Public Expose Kinerja Q1 2024

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak pada Kuartal I/ 2024 membukukan kenaikan laba bersih 11,7% YoY hingga Rp12,9 triliun. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Secara keseluruhan BCA berhasil mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA selama Kuartal I/2024 mencapai Rp19,8 triliun, tumbuh 7,1% secara tahunan. Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8% YoY menjadi Rp6,4 triliun.

Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7% YoY pada kuartal I 2024. Rasio cost to income terjaga di level 32,4%. Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8% YoY, sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA.

Sementara itu, perseroan berhasil mencetak kenaikan total kredit sebesar 17,1% secara tahunan (YoY) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024. Minat kredit konsumer terjaga dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline dan online.

“Hingga akhir Maret, total aplikasi KPR dan KKB pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp30 triliun, dan diharapkan terus bertambah hingga penutupan nanti. Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional,” kata Jahja dalam paparan publik kinerja perseroan selama Kuartal I 2024, Senin (22/4/2024).

Kredit korporasi tumbuh 22,1% YoY sehingga totalnya Rp389,2 triliun per Maret 2024, sementara kredit komersial naik 9,3% YoY menjadi Rp125,2 triliun. Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya.

Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% YoY mencapai Rp110,4 triliun. Kredit konsumer meningkat 14,9% YoY menjadi Rp201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% YoY mencapai Rp121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar merupakan kartu kredit) sebesar 22,6% YoY mencapai Rp17,1 triliun.

Penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan pada Maret 2024 tumbuh 9,1% YoY, menyentuh Rp197,4 triliun atau setara 23,5% dari total portofolio pembiayaan. Dalam rangka terus mendorong penyaluran kredit ke sektor ini, BCA memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UKM yang bergerak dalam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada Kuartal I/ 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8%. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9% YoY menyentuh Rp1.121 triliun per Maret 2024. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3% mencapai Rp904,5 triliun. Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8% YoY mencapai 8,3 miliar pada Kuartal I/ 2024.

“Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, naik 23,5% YoY. Perseroan secara berkesinambungan melakukan investasi untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dan memberikan pelayanan berkualitas bagi nasabah yang beragam,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved