Management

Eratani Gandeng Bank BJB untuk Penyaluran Kredit Petani hingga Rp100 Juta

CEO Eratani Joshua Suherman dan Pimpinan Bank BJB cabang Daan Mogot Billy Rahadian sepakati kerja sama penyaluran kredit untuk petani. (dok Eratani)

Meskipun berperan krusial, sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan akses modal bagi petani. Data Surveillance Perbankan Indonesia Triwulan III 2023 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2023, menyatakan bahwa penyaluran kredit ke sektor pertanian hanya mencakup 7,03% terhadap total kredit.

Keterbatasan akses fasilitator permodalan, proses administrasi yang rumit dan kurang dipahami oleh petani, kurangnya aset yang dapat dijadikan agunan, serta pendapatan yang cenderung tidak stabil merupakan beberapa kendala yang masih dihadapi petani di lapangan. Untuk itu, diperlukan akses pembiayaan yang mudah dan tidak membebani di kemudian hari.

Melihat masalah tersebut, PT Eratani Teknologi Nusantara (Eratani) menjalin kemitraan dengan Bank BJB untuk memberikan akses pembiayaan (kredit) kepada petani yang tergabung dalam ekosistem Eratani melalui skema KUR Mikro dan Super Mikro. Ini merupakan upaya agar petani terhindar dari pilihan pembiayaan yang membebani, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan para petani dalam jangka panjang.

“Kami antusias dengan kemitraan ini. Melalui kerja sama dengan Bank BJB, kami dapat membantu memastikan bahwa para petani mendapatkan dukungan finansial yang mereka butuhkan untuk tidak hanya keberlangsungan, tetapi juga mengakselerasi perkembangan praktik pertanian mereka,” ujar Andrew Soeherman, CEO Eratani dalam siaran pers di Jakarta (24/04/2024).

Melalui kemitraan ini, petani binaan Eratani dapat memperoleh akses pembiayaan dengan syarat yang lebih mudah dan proses yang cepat melalui fasilitas KUR Mikro dengan plafon kredit Rp100 juta atau fasilitas KUR Super Mikro (SUMI) dengan plafon kredit maksimal Rp10 juta disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan luas lahan yang dikelola. Saat ini, besaran modal yang dibutuhkan Petani Binaan Eratani untuk budidaya padi berkisar antara Rp10 juta hingga Rp12 juta per hektare.

“Bank BJB berkomitmen dalam mendukung sektor pertanian karena kami memandang pertanian sebagai sektor pendorong pertumbuhan ekonomi. Semoga dengan kerja sama ini, petani Eratani dapat lebih leluasa untuk mengembangkan usaha taninya dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Billy Rahadian, Pemimpin Bank BJB Kantor Cabang Daan Mogot.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved