Lim Chu Chong, Pacu Pertumbuhan Bank DBS Indonesia Berdasarkan Pilar Keberlanjutan
Pada Agustus 2022, Lim Chu Chong ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia. Lim adalah bankir yang berkarier di DBS dan berpengalaman lebih dari 25 tahun di Divisi Institusional, UKM, dan Consumer Banking.
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Komisaris Non-Independen di Bank DBS Indonesia (2011-2016). Pada 2016-2019, dia menjadi Kepala DBS IBG (Institutional Banking Group) di Tiongkok.
Sejak awal memimpin bank asing ini, Lim menjaga kinerja apiknya. “Pencapaian bisnis memberikan dorongan positif dan berada dalam posisi yang baik, pertumbuhan yang baik ini terlihat secara konsisten. ROE (return on equity) kami meningkat,” katanya.
Bank DBS Indonesia pada kuartal III/2023 membukukan ROE 18,65%, lebih tinggi dari 10,89% pada periode yang sama tahun 2022. Pada periode ini, laba bersih naik dua kali lipat lebih menjadi Rp 1,46 triliun dari Rp 728,41 miliar. Laba bank ini disokong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik menjadi Rp 3,77 triliun dari Rp 2,99 triliun pada kuartal III/2022.
Di tengah tingkat suku bunga AS yang tinggi, ketidakpastian global, dan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global, industri perbankan Indonesia per November 2023 tetap resilien dan berdaya saing. Ini terefleksikan dari tingkat profitabilitas yang tumbuh 2,73% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 27,89% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
CAR perbankan nasional ini melampaui rata-rata CAR negara lain yang berada di bawah 20%. Hal ini menunjukkan prinsip kehati-hatian (prudent) perbankan nasional yang konservatif itu membantu dalam menangani situasi global yang masih ditandai dengan volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA).
Lim, sebagai pemegang tongkat komando Bank DBS Indonesia, turut mengamati kompleksitas tersebut. “Untuk mengatasi kompleksitas ini, saya mengutamakan fleksibilitas, sehingga memungkinkan penyesuaian yang cepat dalam rencana dan strategi bisnis,” kata Sarjana Ilmu Sosial dan peraih gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dan Statistik dari National University of Singapore ini.
Dia menjaga tingkat kedisplinan, terus belajar, dan menjalin komunikasi yang efektif bersama tim. “Kunci menjadi CEO adalah tangkas dan selalu haus informasi terkini serta menyelaraskan pemahaman dengan tim untuk memandu arah bisnis perusahaan,” Lim mengungkapkan kiatnya menjadi CEO.
Tantangan eksternal direspons Bank DBS Indonesia dengan mengevaluasi situasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, mengelola risiko, dan bersikap positif agar dapat memanfaatkan peluang.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, Lim mengajak seluruh pihak dan pemangku kepentingan berpartisipasi aktif. Bank DBS Indonesia menyuarakan visi sebagai bank yang konsisten mencetak pertumbuhan dan menjelma sebagai Best Bank for A Better World. Untuk mencapainya, bank ini mengacu pada pilar keberlanjutan, yaitu Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.
Beradasarkan pilar tersebut, Lim mengimplementasikan beragam program. Antara lain, Bank DBS Indonesia memberikan fasilitas kredit berkelanjutan sebesar Rp 5,5 triliun, mengurangi emisi karbon di lingkungan kerja, memangkas emisi karbon dari 5.135 ton (tCO2e) hingga 4.845 tCO2e di tahun 2022, dan menjadi salah satu pembeli unit karbon pertama di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang diluncurkan pada 26 September 2023.
Hal ini merupakan bagian dari langkah Lim menjalankan strategi bisnis yang detail, menjalin komunikasi dua arah, rutin memantau kepatuhan untuk selaras dengan regulasi, menciptakan solusi untuk mengatasi segala tantangan, dan menunjuk profesional yang cocok untuk mengemban suatu tugas. “Sehingga, kami dapat bekerja secara strategis dan optimal,” ujarnya.
Jika terdapat kendala yang dipengaruhi faktor internal dan eksternal, Lim dan manajemen bank ini menyesuaikan strategi bisnisnya, yang berbasiskan budaya perusahaan, Connect and Communicate.
Sebagai leader, Lim menautkan komunikasi seluruh tim di unit kerja dan mendorong pegawai mengikuti pelatihan demi meningkatkan kompetensi. Ini bertujuan menyelesaikan masalah dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Integritas dan etika turut ditegakkan Bank DBS Indonesia. Yaitu, dengan memegang teguh nilai-nilai perusahaan, yaitu PRIDE: Purpose-driven, Relationship-led, Innovative, Decisive, and Everything Fun.
”Ada banyak pelajaran yang dipetik selama saya menjadi seorang CEO. Pelajaran paling penting yang telah saya peroleh adalah selalu bisa melihat gambaran besar dan menemukan benang merah dari segala situasi mikro dan makro, fokus, dan mencapai keselarasan dengan semua aspek,” Lim menjabarkan pengalamannya.
Dia optimistis pertumbuhan Bank DBS Indonesia pada 2024 akan berlanjut, seperti yang berhasil dicapai pada tahun lalu. Pihaknya pun akan terus menggaungkan Bank DBS Indonesia sebagai “Different Kind of Bank dan Bank of Choice in Sustainable Finance”.
”Kami siap menyongsong tantangan dan peluang di tahun ini. Kami meyakini bisa mengatasi potensi hambatan dengan ketahanan dan adaptabilitas untuk menghadirkan solusi, sejalan dengan core value kami, We Make Banking Joyful,” katanya tandas.
Lim menciptakan keseimbangan antara tugas sebagai CEO dan hobi. Ada beberapa cara yang biasa dia dilakukan, misalnya disiplin berolahraga, bermain piano, dan mengeksplorasi musik terkini. (*)
Anastasia Anggoro Suksmonowati & Vicky Rachman