Dear Jenama Lokal, Intip Strategi Elizabeth dan Flashy Mendongkrak Penjualan di Tokopedia
Tren belanja online produk fashion di Tokopedia dan ShopTokopedia terus meningkat. Antonia Adega, Communications Senior Lead and Shop di Tokopedia, menjabarkan tren transaksi konsumen di Tokopedia dan ShopTokopedia pada semester I/2024 itu terpantau meningkat di sejumlah produk fesyen. Hal ini didorong oleh berbagai kampanye yang berkaitan dengan produk fashion dan berlangsung di Tokopedia maupun ShopTokopedia, contohnya Senin Selasa Stylish, Beli Lokal, Promo Guncang, dan masih banyak lagi.
Khusus untuk produk fashion, yang paling laris di Tokopedia, antara lain: dress muslim, perlengkapan ibadah, outwear wanita, atasan muslim (blouse, tunik, dan manset), dan pakaian muslim pria (baju koko, celana sarung), dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir 2 kali lipat. Khusus untuk produk tas, yang paling laris di Tokopedia, antara lain: tas selempang, tote bag, shoulder bag, dompet, dan ransel.
Kemudian, produk fashion yang paling laris di ShopTokopedia, antara lain rok wanita, celana pendek pria, baju tidur wanita, hijab, dan knitwear, dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir duakali lipat. Khusus untuk produk tas, yang paling laris di ShopTokopedia, antara lain: tas belanja, make-up bag, dompet, ransel, dan tote bag.
Masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis produk fashion termasuk tas dari sederet brand lokal asal Bandung, seperti Elizabeth dan Flashy. Elizabeth merupakan brand fesyen lokal legendaris dari Bandung, Jawa Barat. Brand ini didirikan dengan modal awal Rp10 ribu yang digunakan untuk membeli mesin jahit dan satu sepeda kumbang untuk berjualan keliling pada tahun 1963 oleh passangan suami istri, Elizabeth Halim dan Handoko Subali.
Elizabeth Kian Melejit
Tas pertama yang diproduksi Elizabeth adalah tas travel. Produk ini sangat memuaskan konsumen. Pelan-pelan, konsumen kian meminati produk-produk Elizabeth. Kini, brand Elizabeth sudah bertahan lebih dari 60 tahun dengan menghasilkan produk fesyen yang lebih beragam, seperti tas wanita, sepatu, baju, bahkan koleksi pria dan anak, dan telah memiliki pabrik di Cimahi, Jawa Barat, serta 98 cabang di seluruh Indonesia.
Sejalan dengan tagline yang diusung Elizabeth dalam berbisnis, yaitu Empowering Women with Style, Elizabeth memberdayakan sekitar 800 karyawan di pabrik. Mayorita pegawai di pabrik ini adalah kaum perempuan. “Selain itu, terdapat lebih dari 1.000 karyawan di gerai offline yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” ungkap Resti Ghita Pribadi, Brand Manager Elizabeth pada keterangan tertulis, Senin (24/6/2024).
Elizabeth, yang berdiri sejak 61 tahun lalu , beradaptasi seiring digencarkannya penjualan di kanal digital. Pada masa pandemi Covid-19, manajemen Elizabeth membatasi operasional dan penjualannya menurun drastis. “Keberadaan platform digital, seperti Tokopedia, menjadi penyelamat perusahaan bahkan membuat penjualan online Elizabeth naik berkali-kali lipat. Alhasil, kami berhasil mempertahankan seluruh karyawan,” tambah Resti.
Elizabeth juga terus memanfaatkan berbagai kampanye dan fitur Tokopedia, seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB) dan Voucher Toko, untuk mendongkrak penjualan. Selain itu, Elizabeth juga aktif membuat konten promosi di TikTok demi meningkatkan penjualan di ShopTokopedia. “Kami terus beradaptasi dan lebih fleksibel dalam pemanfaatan teknologi untuk menjaga eksistensi Elizabeth di masyarakat,” ujar Resti.
Flashy Gaet Pasar Lebih Luas
Pengalaman senada dialami Windy Wulandry, pendiri Flashy. Jenama lokal yang berdiri pada 1998 di Bandung ini memproduksi tas sesuai dengan permintaan pelanggan. Kala itu, konsumennya masih terbatas dari kalangan sahabat dan kerabat. "Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa untuk menggaet pasar yang lebih luas, Flashy harus punya signature style yang dapat membedakan dengan brand lain,” ungkap Windy.
Setelah melakukan riset pasar, Windy memutuskan untuk menggunakan parasut sebagai material utama tas Flashy. “Selain sifat yang versatile, harga bahan parasut juga terjangkau dan cocok dengan target pasar Flashy saat itu, yaitu murid SMA hingga kuliah,” jelas Windy.
Hampir semua bahan baku Flashy berasal dari Indonesia, khususnya Jawa Barat seperti Cigondewah, Tamim, dan Otista. Untuk terus mengembangkan bisnis dan mewujudkan misi untuk membantu komunitas sekitar, Flashy memberdayakan puluhan penjahit dan perajin dari Jawa Barat dan sekitarnya.
Pada 2019, Flashy mulai bergabung di Tokopedia dan merasakan manfaat yang sangat signifikan. “Selain efisiensi dalam hal biaya operasional, Tokopedia juga membantu kami meningkatkan penjualan dan memperluas pasar, khususnya melalui berbagai kampanye,” kata Windy. Flashy rutin mengikuti sejumlah kampanye, antara lain Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, Parade Diskon, PayDay Sale, Beli Lokal, dan masih banyak lagi. Tokopedia menyumbang hingga 80% dari total omzet Flashy secara online.
Selain itu, Flashy aktif membuat video di TikTok untuk meningkatkan awareness, memberikan edukasi dan hiburan pada target pasar yang disasar. Flashy juga memanfaatkan ShopTokopedia di aplikasi TikTok untuk mempermudah pengikut TikTok Flashy berbelanja produk. Lewat ShopTokopedia, Flashy bisa menjangkau konsumen dengan usia yang lebih muda, serta mendapatkan insight yang berharga untuk pengembangan produk lebih lanjut.
Elizabeth dan Flashy berhasil tumbuh dan berkembang di tengah tren belanja online yang meningkat dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia dan TikTok. Melalui adaptasi cepat dan inovasi berkelanjutan dalam strategi pemasaran, mereka tidak hanya mempertahankan bisnis tetapi juga memberdayakan komunitas sekitar serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. (*)