Marketing

Le Minerale dan Milku, Rising Star Brand Footprint Indonesia 2024 Versi Kantar Indonesia

Le Minerale, salah satu Rising Star Brand Footprint Indonesia 2024, yang dinobatkan Kantar Indonesia (Foto: Richard Vicky Jonathan Irawan/SWA).

Brand Footprint Indonesia 2024 yang dirilis Kantar Indonesia itu menobatkan Le Minerale dan Milku sebagai rising star brand karena berhasil menembus peringkat 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands 2024. Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division, menuturkan peringkat Le Minerale pada tahun ini melesat 26 peringkat. Peringkat merek air minum dalam kemasan yang diproduksi PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Indah) ini menempati peringkat 115. Tahun ini, Le Minerale menerobos peringkat 89. Begitu juga Milku yang sebelumnya berada peringkat 105, tahun ini menghuni peringkat 88 klasemen Brand Footprint.

Corina menyampaikan strategi Le Minerale menawarkan berbagai pilihan ukuran kemasan dan meningkatkan kehadiran serta aksesibilitasnya sehingga Le Minerale memenuhi beragam kebutuhan dan preferensi konsumen, memastikan semua orang dapat menikmati manfaatnya dalam berbagai momen.

Begitu juga dengan Milku, pertama kali hadir sebagai produk susu cair dalam kemasan botol di tahun 2020, Milku pada tahun ini berhasil di jajaran Top 100Brand Footprint. Karakteristik utama yang diusung Milku adalah terbuat dari susu sapi Belgia, ukuran kemasan yang pas dengan keinginan konsumen (200ml), dan harga yang ditawarkan pun sesuai dengan dompet konsumen. “Milku berhasil merangkul lebih dari 40% rumah tangga Indonesia untuk memilih Milku sebagai produk susu cair untuk anak-anak,” ujar Corina.

Sedangkan tahun lalu, Cimory, Chiki, dan Chitato dinobatkan sebagai rising star brand karena berhasil menembus peringkat 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands. Cimory, dan Chitato yang mampu bertahan dalam 100 teratas di Most Chosen FMCG Brands. Bahkan Chitato berhasil mendongkrak peringkatnya dari peringkat 64, tahun ini bertengger diperingkat 62. Sedangkan Cimory, saat ini naik 8 peringkat, dari peringkat 73, dan menghuni diperingkat 65.

Corina menjelaskan dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen. “CRP adalah matriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli merek tersebut, dengan frekuensi pembelian oleh konsumen. Dengan kata lain, skor CRP memberikan gambaran tentang seberapa kuat hubungan antara merek tersebut dengan konsumennya,” kata Corina.

Corina menyarankan pengelole merek mempererat ikatan dengan konsumen serta memperluas jangkauannya, dan berinovasi yang relevan dengan produknya dengan melihat tren yang diinginkan konsumen.

Sebagai info Brand Footprint adalah studi tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen. Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek dari lima sektor FMCG seperti Makanan, Minuman, Produk Susu, Perawatan Rumah, dan Perawatan Tubuh. Studi ini mencakup 97% rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di seluruh wilayah urban dan rural Indonesia, dari keseluruhan populasi rumah tangga sebanyak 70 juta.

Venu Madhav Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division, menjabarkan studi Brand Footprint tahun ini yang menarik adalah produk FMCG masih menjadi prioritas konsumen dari semua kalangan ekonomi dan demografi. Hal ini merupakan peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas masyarakat ketika berbelanja. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved