Bank BTN, Ingin Jadi Rumah bagi Talenta Terbaik di Indonesia

Rahmayati, Human Capital Management Division Head BTN (Foto: Wisnu Tri Rahardjo/SWA)

Tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) ditagetkan menjadi “The Best Mortgage Bank in South East Asia”. Ada lima aspirasi pada target tersebut, yakni, pertama, double low cost funding dengan memastikan bahwa semua transaksi dari tiga juta lebih nasabahnya dilakukan di BTN.

Kedua, mendukung akses pembiayaan hunian layak minimal untuk satu juta warga masyarakat berpenghasilan marginal dan juga tapping ekspansi KPR ke market affluent dan emerging affluence. Ketiga, menjadi one stop solution untuk industri perumahan, dengan target portfolio beyond mortgage menjadi Rp 150 triliun dan meningkatkan produk holding nasabah.

Kemudian, keempat, menjadi inovator digital dan “Home of Indonesia Space Talent”, dengan salah satu strateginya: mendigitalisasi seluruh proses operasional dan ujungnya ialah cost to income ratio (CIR) di bawah 50%.

Dan, aspirasi kelima, portofolio kredit berkualitas tinggi, yaitu non-performing loan (NPL) di bawah 3%.

Untuk menjadikan BTN sebagai the best mortgage bank di Asia Tenggara 2025 tersebut, Human Capital Management Division Head BTN Rahmayati mengatakan, harus didukung juga Roadmap Human Capital (HC) sampai dengan 2025 guna memastikan bahwa Departemen HC menjalankan misi sebagai one of home of Indonesia best talent, yang diterjemahkan dalam empat dimensi, yaitu (1) ability to track up talent; (2) ability to retain up talent; (3) talent’s capability readiness; dan (4) employee productivity.

“Kami memiliki endstate statement bahwa kami mampu menarik dan mempertahankan talent yang memiliki kapasitas unggul dan produktivitas tinggi untuk men-support tujuan bisnis dan strategi BTN,” kata Rahmayati.

Dalam Indonesia HR Excellence 2024, BTN ikut dalam tiga kategori, yakni Employer Branding and Talent Acquisition yang meraih predikat “Very Good”, Wellbeing Management dengan predikat “Very Good”, serta Reward Management and Talent Retention Strategy yang dianugerahi predikat “Excellent” oleh Dewan Juri.

Program employer branding and talent acquisition yang dilakukan BTN, menurut Rahmayati, dimaksudkan untuk mencapai dimensi 1 dan 2 dari Roadmap HC bank ini, yaitu ability to attract top talent dan ability to retain top talent. Dalam hal employer branding, BTN mengembangkan dan mengimplementasikan program EVP (Employee Value Proposition) yang terdiri dari empat elemen, yaitu learn, growth, contribute, dan engagement.

Program yang dijalankannya, antara lain, melakukan kampanye melalui berbagai kanal, baik secara internal maupun eksternal. “Ini kami lakukan tidak hanya dengan grup HC, tapi dikoordinasikan dengan stakeholders HC, yakni seluruh pegawai BTN yang kami sebut dengan BTNers,” kata Rahmayati.

Ia menambahkan, program komunikasi HC dalam rangka kampanye EVP juga diselaraskan dengan branding baru BTN yang sekarang lebih modern, lebih elegan, dan more digital. Tujuan kampanye EVP ialah untuk memastikan bahwa BTN bisa menjadi tempat terbaik untuk bekerja dan menjadi top of mind bagi talenta-talenta terbaik di industri perbankan.

Kemudian, untuk talent acquisition, Rahmayati menerangkan, BTN menerapkan strategi rekrutmen multisourcing, seperti melalui talent scouting, scholarship awardee hiring, international job fair hiring, rekrutmen bersama dengan Kementerian BUMN, serta kerjasama dengan 10 universitas terbaik di Indonesia untuk men-track alumni-alumni terbaik dari kampus-kampus tersebut.

Di samping itu, juga merekrut talent-talent diaspora di level global, misalnya anak-anak Indonesia yang kuliah di London, Melbourne, dan Monash, dan dalam waktu dekat BTN akan melebarkan sayap perekrutan talent ke New York dan Vancouver. Menurut Rahmayati, BTN ternyata sangat diminati diaspora yang belajar di luar negeri.

Sebagai contoh, pada November 2023, BTN melakukan talent scouting ke Inggris dengan mengikuti International Career Excellence bersama BUMN lain yang ditugaskan Kementerian BUMN. Ternyata, dari talenta diaspora di sana yang di-scouting, 40% masuk ke BTN.

“Kami juga menyiapkan program pengembangan talenta secara internal untuk memastikan bahwa ketika talent-talent terbaik bergabung bersama kami, mereka akan stay, misalnya program akselerasi karier dan BTN Millennial Leader. Ini merupakan salah satu program suksesi untuk posisi atau jabatan kunci di BTN,” Rahmayati menjabarkan. Hasilnya, turnover BTN dari new hiring angkanya di bawah 1%.

Sementara itu, untuk employee wellbeing management, Rahmayati mengemukakan, dalam tiga tahun terakhir BTN sangat masif mengaktivasi program wellness untuk seluruh pegawai BTN, dan ini sejalan dengan program Kementerian BUMN, yaitu employee wellbeing policy. Sebenarnya, sebelum Kementerian BUMN meminta seluruh BUMN melakukan program employee wellbeing , BTN sudah melaksanakan banyak program terkait wellness untuk seluruh pegawai BTN.

Ia menjelaskan, ada empat framework pelaksanaan employee wellbeing program, yaitu fisik, sosial, finansial, dan mental. Program fisik yang telah diimplementasikan, antara lain, menyediakan fasilitas BTN Daycare untuk ibu muda yang memiliki anak tapi bekerja, fitness center, coworking area, dan nursery room.

Untuk program sosial, BTN punya BTNers Club. Saat ini ada sekitar 30 klub yang sangat aktif melakukan kegiatan dengan tujuan membangun engagement pegawai, sehingga merasa nyaman dalam bekerja dan akhirnya produktivitas mereka menjadi lebih baik.

Selanjutnya, pada program finansial, secara rutin BTN melakukan edukasi dan sosialisasi tentang penguatan kesehatan finansial pribadi. Dan, terkait aspek mental, bank BUMN ini memiliki program employee assistance, mental health care untuk memastikan bahwa BTNners yang memerlukan konsultasi kesehatan mental difasilitasi melalui kerjasama dengan pihak ketiga.

Pada aspek reward management & talent retention, Rahmayati memastikan bahwa seluruh rewards yang diberikan kepada BTNers, baik finansial maupun nonfinansial, dilakukan secara merit system dan sesuai dengan best practice di pasar, yang berdampak pada engagement dan produktivitas seluruh pegawai BTN.

“Banyak kebijakan yang sudah kami implementasikan yang sangat kompetitif di market. Secara finansial, berdasarkan survei, remunerasi BTN termasuk yang tertinggi di market. Posisi percentile remunerasi BTN ada di level 70. Ini sangat membanggakan bagi kami dan terus akan kami pertahankan dan perbaiki. Target kami di tahun 2025 bisa lebih dari posisi percentile 70,” ungkapnya.

Agar engagement dan produktivitas pegawai terus meningkat dari waktu ke waktu, BTN juga menggulirkan program lain, seperti scholarship of forces, insentif saham bentuk LTI (long-term incentive), program pengembangan, Innovation Award, dan Sales Service Award. “Kami lakukan ini agar motivasi pegawai terjaga untuk tetap produktif dan berada pada posisi the best performance dari tahun ke tahun,” Rahmayati menegaskan.

Serangkaian program HC Management di BTN itu pun telah menunjukkan hasil. Kinerja keuangan BTN tahun 2023, menurutnya, masuk kategori sangat baik karena semua indikator finansial tumbuh positif, baik secara bisnis maupun kualitas bisnis.

Tahun 2023, aset BTN tumbuh 9%, kredit tumbuh dua digit, net profit juga tumbuh dua digit, dan NPL 3,01%. Begitu juga CASA (current account saving account) atau rasio dana murah BTN, meningkat dari 48% menjadi 53,7%.

Di samping itu, pada Maret 2024, bank yang berfokus pada pembiayaan pemilikan rumah ini masuk dalam tiga besar Best Company to Work versi LinkedIn, di antara 15 perusahaan lainnya. Padahal, tahun sebelumnya di peringkat 13.

Penghargaan lain yang diperoleh BTN adalah HR Excellence Awards dan Top Human Capital Awards di tahun 2023. Pencapaian ini tentu berkat kepiawaian bank ini dalam mengelola HC, yang berdampak pada kinerja keuangan yang positif. (*)

# Tag