Mind ID, Menempatkan HC sebagai Core Values Korporasi

Dany Amrul Ichdan, Wakil Direktur Utama Mind ID (Foto: Prio Santoso/SWA)

Mind ID (PT Mineral Industri Indonesia) sebagai holding company PT Aneka Tambang Tbk. (Antam), PT Bukit Asam Tbk., Inalum (PT Indonesia Asahan Aluminium), dan PT Timah Tbk. (Timah), punya enam agenda besar. Yakni, right work, right structure, right size, right people, right measurement, dan right technology.

Pasalnya, tiap-tiap perusahaan yang kemudian digabung dalam satu payung Mind ID punya kemampuan yang berbeda, punya otoritas yang berbeda dalam konteks human capital (HC), dan kinerja operasi perusahaan yang berbeda pula. Maka, kemudian perlu dilakukan penyelarasan terhadap anak perusahaan Mind ID tersebut.

Dan, sedari awal, kata Dany Amrul Ichdan, Wakil Direktur Utama Mind ID, holding perusahaan pertambangan ini berkomitmen untuk membesarkan peran HC, tidak hanya sebagai supporting, tapi juga sebagai core values korporasi. “Mind ID menempatkan HC dalam posisi yang sangat strategic sebagai core values korporasi, sehingga dalam membuat roadmap, master plan, ataupun plan of action per tahun, indikator keberhasilan programnya dipastikan semuanya bisa down to earth,” Dany menegaskan.

Semua bisa dikuantifikasi lewat angka-angka, baik angka yang dikonsolidasikan lewat kinerja operasional maupun kinerja finansial. Sehingga, HC betul-betul bisa men-support peningkatan revenue stream, juga dalam kerangka untuk efisiensi proses bisnis.

Menurut Dany, aspirasi dari stakeholder Mind ID, khususnya regulator, dan juga dalam rangka menjawab tantangan global, yaitu membangun SDM yang qualified, unggul, go global yang dapat menjalankan perusahaan dengan standar global dan membawa BUMN ini menjadi top global mining company.

Kemudian, secara ekosistem bisnis, Mind Id menjalankan proses bisnis mulai dari upstream, middlestream, hingga downstream. Maka, diperlukan kesiapan SDM yang bisa men-support kinerja masing-masing stream, kemudian juga memberikan fungsi layanan kepada fungsi-fungsi yang terkait dengan tata kelola yang baik.

Mind ID, menurut Dany, menekankan bahwa semua individu dan pejabat yang duduk di dalam fungsi HC punya sistem, punya pola melayani dengan empati dengan empowerment yang kuat. Empati yang dimiliki fungsi HC bukanlah sebagai fungsi yang berada di atas fungsi lain, tapi merupakan fungsi yang melayani fungsi-fungsi lain. “Tidak hanya supporting, tapi HC itu melayani, dan mindset melayani fungsi-fungsi yang lain ini menjadi platform penting,” ia berujar.

Dany menjelaskan roadmap Mind ID, di mana tahun 2019-2021merupakan roadmap transformasi yang dimulai ketika holding ini dibentuk pada 2019. Itu merupakan periode Mind ID membangun fondasi utama sebagai holding.

Dalam kaitannya dengan peran HC, program yang dijalankannya ialah; membangun pedoman strategis pengelolaan SDM, meningkatkan kapabilitas pemimpin melalui Mind ID Leadership Academy, mengembangkan sistem manajemen talenta, melakukan pemetaan grading untuk mengimplementasi talent mobility, membangun standar grading dan remunerasi direksi anak perusahaan, dan menjadi katalisator sinergi melalui transformasi budaya.

Selanjutnya, tahun 2022-2024 merupakan periode meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi dengan memperkuat parenting model, khususnya yang berkaitan dengan HC, termasuk program-program prioritas. Program tersebut, antara lain, penyelarasan grading dan desain organisasi Grup Mind ID untuk tata kelola SDM yang unggul, penyelarasan sistem manajemen kinerja yang fokus pada produktivitas dan menghargai kinerja tinggi, internalisasi budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmoni, Adaptif, Kolaboratif), dan penyelarasan kebijakan pengelolaan SDM, termasuk pengelolaan Hubungan Industrial Pancasila.

Sementara, di tahun 2025-2027, masuk ke dalam periode best in class organisasi dan memiliki SDM unggul kelas dunia. Indikatornya, unggul di industrinya, strategi pemenuhan SDM yang sesuai dengan workforce planning dan employee value proposition, pergerakan karier dan perpindahan talenta secara global, SDM berprilaku AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmoni, Adaptif, Kolaboratif), dan memiliki level komitmen yang tinggi terhadap budaya dan kinerja perusahaan.

Dalam pengembangan talenta melalui program learning & development, Mind ID menjalankannya berdasarkan Mind ID Competency Framework, yang mencakup empat dimensi: core competencies (kompetensi inti), leadership competencies (kompetensi kepemimpinan), critical competencies (kompetensi kritikal), dan technical competencies (kompetensi teknikal).

Dany menerangkan, kompetensi inti mengacu kepada kemampuan, pengetahuan, dan kompetensi yang wajib dimiliki setiap pegawai dalam suatu organisasi yaitu AKHLAK, agile, going extra miles, dan accountable. Lalu, kompetensi kepemimpinan adalah kemampuan, kapabilitas, dan pemahaman pegawai dalam memimpin secara efektif.

Kompetensi kritikal mencakup pengetahuan kapabilitas dan keterampilan yang wajib dimiliki organisasi dan bersifat esensial untuk dapat memastikan kesuksesan organisasi dalam mencapai target-target bisnisnya. Dan, kompetensi teknis adalah kompetensi yang harus dipahami dan harus mampu dilakukan pegawai dalam menjalankan perannya secara efektif. Adapun kompetensi fungsional mencakup pengetahuan dan keterampilan.

Menurut Dany, Mind ID telah merancang learning journey, yaitu pendekatan pengembangan yang berkesinambungan dengan aplikasi yang praktis, menggabungkan beberapa materi pembelajaran, dan saluran penyampaian yang dirancang untuk membantu mengoptimalkan jalur pengembangan karyawan. Hasil yang diharapkan, pertama, pembelajaran dan pengembangan yang terstruktur dan efektif bagi semua pegawai Mind ID untuk membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan kinerja bisnis.

Kedua, menumbuhkan budaya belajar di perusahaan; karyawan melihat bahwa belajar merupakan bagian dari perjalanan profesional individual mereka. Dan, ketiga, membantu para leader dan tim HC dalam memprioritaskan aktivitas L&D sesuai dengan future of work (fleksibel dan agile).

Mind ID juga memiliki learning development framework untuk mengembangkan budaya belajar guna mengasah kapabilitas sesuai dengan lifecycle pegawai. “Insan Mind ID terus melakukan continuous improvement sebagai perilaku untuk terus tumbuh menuju perusahaan kelas dunia. Dan, Mind ID memberikan apresiasi kepada Insan Mind ID yang menunjukkan konsistensi untuk terus belajar didukung dengan kinerja yang mumpuni, serta dapat diikutsertakan dalam Top Talent Program,” tutur Dany.

Kemudian, untuk menarik talenta-talenta muda bergabung dengan Mind ID, perusahaan ini memanfaatkan karyawannya yang muda untuk berhadapan mereka. Karena, dengan mempertemukan karyawan yang masih muda dengan calon karyawan yang juga muda, pembicaraan antar mereka bisa nyambung, “Saya muncul di tahap-tahap akhir saja dari proses rekrutmen,” ungkapnya.

Di Mind.Id pun ada perkumpulan talenta dan menjadi ajang sharing session di antara mereka. “Ini kami jadikan sebagai Employee Value Proposition (EVP) untuk menarik generasi milenial dan Z bergabung ke perusahaan,” kata Dany. Sehingga, EVP mereka terpenuhi dengan lingkungan yang kondusif, mendapatkan tempat karier yang memang sesuai dengan agility mereka.

“Saya biarkan mereka berinovasi dengan gaya liarnya. Kalau bicara out of the box, kami buat mereka there is no box. Kami persilakan mereka mengeluarkan ide-ide yang there is no box,” kata Dany lagi. (*)

# Tag