ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Jadi 5%

Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Asia Pasifik naik menjadi 5,0% dari proyeksi sebelumnya 4,9% di tahun 2024.

Peningkatan ini didorong peningkatan ekspor regional. “Setelah pemulihan pasca-pandemi yang didorong terutama oleh permintaan domestik, ekspor kembali meningkat dan membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi kawasan ini,” ujar Kepala Ekonom ADB, Albert Park.

Selain itu, dipengaruhi juga oleh kuatnya permintaan global akan barang elektronik, terutama semikonduktor untuk aplikasi teknologi tinggi dan kecerdasan buatan, meningkatkan ekspor dari sejumlah perekonomian Asia. Namun, ia mengatakan bahwa sebenarnya fundamental kawasan ini masih kuat, tetapi para pembuat kebijakan tetap perlu memperhatikan sejumlah risiko yang dapat berdampak terhadap proyeksi ini, mulai dari ketidakpastian terkait hasil pemilu di perekonomian besar, sampai keputusan penetapan suku bunga dan ketegangan geopolitik.

Kemudian inflasi diperkirakan akan melambat ke 2,9% tahun ini di tengah meredanya tekanan harga pangan global dan berlanjutnya pengaruh suku bunga yang lebih tinggi. Meskipun inflasi di kawasan ini secara keseluruhan sudah melambat menuju tingkat pra-pandemi, tekanan harga masih cukup tinggi di sejumlah perekonomian. Inflasi harga pangan masih tinggi di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik, sebagian akibat cuaca buruk dan pembatasan ekspor pangan yang dilakukan beberapa perekonomian.

Adapun proyeksi pertumbuhan bagi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), perekonomian terbesar kawasan ini, dipertahankan pada 4,8% tahun ini. Berlanjutnya pemulihan konsumsi jasa dan ekspor yang lebih kuat daripada perkiraan, serta kegiatan industri, mendukung pertumbuhan ini. Bahkan di tengah kesulitan sektor properti RRT yang belum juga stabil. Pemerintah memperkenalkan sejumlah langkah kebijakan tambahan pada bulan Mei untuk mendukung pasar properti.

Proyeksi untuk India, perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di kawasannya, juga tidak berubah pada 7,0% untuk tahun fiskal 2024. Sektor industri India diproyeksikan akan tumbuh pesat karena didorong oleh manufaktur dan permintaan kuat di sektor konstruksi. Pertanian diperkirakan meningkat kembali di tengah prakiraan musim hujan dengan curah hujan yang lebih tinggi daripada normal, sedangkan permintaan investasi masih kuat, yang dipimpin oleh investasi publik.

Untuk Asia Tenggara, proyeksi pertumbuhan dipertahankan pada 4,6% tahun ini di tengah perbaikan yang kuat baik pada permintaan domestik maupun eksternal. Proyeksi tahun ini untuk Kaukasus dan Asia Tengah naik menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,3%, sebagian didorong oleh pertumbuhan yang lebih kuat daripada perkiraan di Azerbaijan dan Republik Kirgiz. Di Pasifik, proyeksi pertumbuhan untuk 2024 dipertahankan pada 3,3%, yang didorong oleh pariwisata dan belanja infrastruktur, bersamaan dengan bangkitnya lagi kegiatan pertambangan di Papua Nugini. (*)

# Tag